15 ; Jealous

1.1K 196 11
                                    

"Ahahaha Jen muka lo penuh terigu," Tawa Ryujin pecah ketika melihat Jeno yang tertimpa terigu dari lemari atas tempat bahan makanan.

Salah Jeno sendiri sebenarnya tidak hati-hati saat akan mengambil garam di dalam lemari itu.

Dapur rumah keluarga Shin saat ini benar-benar di penuhi gelak tawa kedua insan yang sedang memasak sekaligus bercanda bersama.

Ah sungguh pemandangan yang langkah melihat seorang Lee Jeno tertawa bersama seorang gadis.

"Anjir seragam gue juga jadi kena semua," Ucap Jeno sambil tertawa pelan. Eye smile nya yang terlihat saat ia tertawa benar-benar membuat Ryujin terpesona.

"Ryujin sadar!" Ryujin menggelengkan kepalanya cepat agar ia tak jatuh terlalu dalam pada pesona Jeno.

"Eh eh Jen! Lo mau ngapain." Ryujin panik ketika Jeno melepas satu persatu kancing bajunya.

"Ngga usah panik gitu, gue pakai kaos di dalam seragam," Ucap Jeno seakan tau pemikiran Ryujin.

Dan Ryujin pun bernapas lega ketika Jeno sudah melepas seragamnya, menyisakan kaos hitam yang sialnya membuat Jeno terlihat keren. "Cih kapan jeleknya sih"

"Seragam gue bisa dicuci di sini?" Tanya Jeno seraya menunjuk seragamnya yang sudah di lepas.

"Bisa kok simpan aja di atas mesin cuci  di sana, nanti sekalian gue cuci sama seragam sekolah gue," Ucap Ryujin seraya menunjuk ruangan tempat mesin cuci.

Jeno lantas berjalan menuju ruangan dengan atap kaca tempat mesin cuci dan jemuran berada.

Saat berada di ruangan tersebut, tatapan Jeno jatuh pada sebuah hoodie yang familiar menurutnya tergantung bersama beberapa baju.

"Stray kids H. Hyunjin" Jeno membaca tulisan pada hoodie tersebut. "Ck' pantasan familiar"

Jeno tentu mengenal hoodie itu. Hoodie  yang sering di pakai Anggota Stray kids di Neo sirkuit. Tapi disini yang menjadi masalah kenapa hoodie rival balapan Jeno itu berada di rumah gadisnya.

Jeno kemudian dengan segera melangkahkan kakinya kembali ke dapur. "Lo kenal Hyunjin?"

Ryujin yang sedang sibuk menyiapkan jjajangmyeon yang hampir selesai langsung menoleh mendengar ucapan Jeno "Iyalah kenal, Haje kan kembaran Yeji"

"Kembaran Yeji?"

"Iya, Yeji sama Haje itu kembar cuman gak banyak yang tau karena mereka kan pisah sekolah"

Jeno hanya diam mendengarkan Ryujin berbicara tanpa niat untuk memberi respon.

"Nah udah jadi." Ryujin membawa dua piring jjajangmyeon itu ke meja makan.

"Kayaknya lo dekat banget sama Hyunjin, sampai hoodie nya aja bisa ada disini," Ucap Jeno saat dia dan Ryujin sudah duduk di kursi meja makan.

"Oh itu karena Haje pernah nginap disini bareng Yeji ama Sungchan"

"Ngapain nginap?"

"Itu dulu buat ngerayain kepulangan Yuna dari Jerman"

"Tapi hubungan lo sama Hyunjin cuman sebatas teman kan?"

"Lebih tepatnya sih hubungan gue sama Haje persis kayak gue sama Yeji"

Lagi-lagi Jeno hanya mendengarkan ucapan Ryujin tanpa merespon apapun. Dan entah mengapa Ryujin merasa aura Jeno benar-benar dingin sekarang, seakan memancarkan ketidaksukaan. Tapi Ryujin tak tau hal apa yang membuat Jeno seperti itu.

Memilih mengabaikan hal itu. Ryujin mulai memakan jjajangmyeon nya.

"Gue gak suka lo dekat sama Hyunjin," Celetuk Jeno membuat Ryujin hampir saja tersedak saat mendengar ucapan pemuda itu.

"Apasih, kenapa tiba-tiba gak suka. Haje kan cuman sahabat gue"

Dengan gerakan cepat Jeno tiba-tiba menarik kursi Ryujin mendekat, membuat jarak di antara keduanya menipis. "Gak ada yang namanya sekedar sahabat antara perempuan dan laki-laki"

"Tapi gue gak pernah punya perasaan sama Haje, murni cuman sahabat." Ryujin tetap yakin pada pemikirannya, matanya enggan menatap Jeno.

Berada di jarak yang sedekat ini dengan Jeno membuat gadis itu gugup sekaligus takut, apalagi sekarang tatapan Jeno entah mengapa benar-benar tajam, seperti akan memakan seseorang.

"Kalau mau bicara tatap lawan bicara lo!"

Mata Ryujin terus bergerak gelisah saat mendengar nada bicara Jeno yang benar-benar dingin.

"Kenapa tiba-tiba suasananya jadi gini sih" batin Ryujin

"Tatap gue Shin Ryujin!"

Ryujin mendongak dengan cepat menatap Jeno yang menatapnya tajam.

"Gue mau lo ingat baik-baik peringatan ini! Gue gak pernah suka ngeliat cewe yang gue sayang dekat sama cowo lain!"

"Ngerti kan babe!"

Ryujin hanya mengangguk sebagai jawaban, lidahnya terasa kelu bahkan hanya untuk mengatakan satu kata.

"Good girl" Setelah mengatakan itu Jeno secara tiba-tiba mencuri sebuah ciuman singkat di bibir Ryujin, hingga membuat gadis itu membeku di tempat seketika.

"AAAAAAAAA FIRST KISS GUE!"

Jeno menutup telinganya mendengar teriakan Ryujin, lalu tanpa rasa bersalah pemuda itu malah tertawa melihat Ryujin yang sekarang menutupi wajahnya yang bersemu kemerahan.

TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang