19 ; The Reason

978 187 16
                                    

Brak!

Ryujin meringis ketika Siyeon yang tiba-tiba masuk ke dalam toilet khusus perempuan dan mendorongnya dengan keras hingga membentur salah satu pintu toilet.

"Ck' kurang kerjaan ya lo" Desis Ryujin sambil memegang bahunya yang terbentur cukup kuat tadi

"Diem anjir! Sok suci banget sih lo! Kalau udah di campakin Jeno ya lo gak usah deketin dia!"

"Hah? Gak jelas banget lo"

"PHO sih mana ada yang mau ngaku"

"Gue rasa hari ini gue gak pernah sama sekali berada di sekitar Jeno, jadi atas dasar apa lo bilang gue PHO" Ryujin tersenyum meremehkan. "Bukannya lo yang PHO ya?"

"Lo pikir gue gak tau kalau lo dengan sengaja kan ngeliatin Jeno tadi di kantin"

Ryujin tertawa mendengar ucapan Siyeon "Lah anjir emang cuman Jeno doang yang duduk di tempat itu tadi, semua anak dreamiez juga ada disitu kali"

"Makanya use your brain dude, jangan cuman dijadiin pajangan di kepala lo!"

Siyeon yang mulai tersulut emosi dengan cepat mengambil air bekas pel yang kebetulan ada di toilet itu dan menumpahkannya ke Ryujin.

Ryujin berdecih pelan ketika seragamnya sekarang basah dan kotor akibat ulah Siyeon.

Gadis itu masih bersabar dan tidak berniat membalas perbuatan orang di hadapannya itu, Ryujin lebih memilih melangkah kan kakinya hendak keluar dari toilet.

"Heh lo mau kemana anjir, urusan kita belum selesai" Siyeon tersenyum, lalu secara brutal ia menjambak rambut Ryujin dan kembali membenturkan kepala Ryujin pada salah pintu toilet.

Lagi-lagi Ryujin meringis kesakitan, tangannya terangkat mengelus area kepalanya yang terbentur tadi. Dan dapat ia rasakan ada darah yang mengalir dari luka benturan tersebut.

"Ck sialan" Ryujin mendorong Siyeon keras hingga Siyeon jatuh terduduk.

"I told you again! I'm not wasting my time for you dumbest!"  Ryujin berlalu pergi meninggalkan Siyeon yang masih meringis kesakitan.

Saat Ryujin sudah berada di luar toilet, ia bertemu dengan Renjun sedang bersandar di samping pintu toilet perempuan.

"Gue pikir gue harus turun tangan, ternyata perkelahiannya cuman sebentar," Ucap Renjun

Ryujin menatap Renjun heran "Maksud lo?"

"Gak usah dibahas, ayo ikut gue aja"

"Kemana?"

"Ke akhirat"

Ryujin hanya berdecak kesal mendengar jawaban Renjun, lalu tetap mengikuti langkah kaki pemuda itu.

Langkah kaki Renjun berhenti di depan UKS. Ryujin yang mulai mengerti langsung masuk ke UKS mendahului Renjun.

Ryujin kemudian mengambil kotak obat yang ada di UKS lalu menyodorkannya pada Renjun yang sudah duduk di salah satu ranjang UKS.

"Obatin. Gue gak bisa lihat luka gue kalau gue yang ngobatin sendiri," Ucap Ryujin

"Bisa-bisa gue di hajar Jeno kalau dia tau hal ini," Ucap Renjun sambil menuangkan obat merah pada sebuah kapas.

"Tenang aja, gue kan bukan mainan Jeno lagi. Jeno gak bakal peduli ke gue lagi"

"Lo yakin? Bukannya Jeno cuman marah karena kemarin lo lebih milih Hyunjin"

"Kan udah ada Siyeon pengganti gue"

"Tapi Jeno belum bilang putus kan sama lo"

"Iya juga sih, tapi..."

"Lagian kemarin kenapa lo lebih milih Hyunjin"

"Ya itu karena gue terpaksa. Kalau luka Hyunjin gak segara di obatin, Yeji bakalan kena imbasnya"

Renjun cengo mendengar penjelasan Ryujin "Maksud lo gimana?"

"Hyunjin sama Yeji kan kembar—"

"Hah kembar?" Belum selesai ucapan Ryujin, Renjun tiba-tiba memotongnya.

"Ck' dengerin dulu, gue belum selesai ngomong!"

"Ok lanjutin"

"Hyunjin sama Yeji kan kembar, kalau Hyunjin luka dan lukanya ngga segera di obatin, Yeji pasti bakal sakit, misalnya demam, pusing, flu atau penyakit ringan lainnya"

"Kenapa bisa gitu?"

"Ya gue juga gak tau"

"Jadi itu sebabnya lo lebih milih ngobatin Hyunjin kemarin" Ryujin langsung menoleh ke arah pintu UKS saat mendengar suara ini bukan dari Renjun, melainkan dari seseorang yang saat ini berdiri di ambang pintu UKS













––––––––———————–

Kemarin sebenarnya aku mau double up, tapi malah ketiduran😭. Jujur aja aku senang banget baca komentar kalian. Aku jadi kayak punya semangat lagi buat up🤣

TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang