06 ; After Book Store

1.2K 211 3
                                    

07.12 PM

Jeno menatap tak percaya pada Ryujin yang sedang asik menghirup bau buku pelajaran dan novel yang baru saja mereka beli di toko buku.

"Padahal bukan barang branded atau skincare mahal yang gue beliin tapi dia udah sesenang itu, mirip orang yang nemu harta karun," gumam Jeno lalu mulai menyantap makanannya yang baru saja datang.

Sekitar 9 buku yang di beli Ryujin di toko buku tadi dan yang membayar buku itu adalah Jeno. Tentu bukan Ryujin yang meminta tapi Jeno yang dengan senang hati ingin membayarnya.

Walaupun sebenarnya Ryujin sempat menolak tadi, tapi Jeno malah memaksanya. Ryujin pun akhirnya pasrah, hitung-hitung hemat uang jajan juga.

Setelah selesai membeli buku Ryujin mengajak Jeno untuk makan di cafe yang tak jauh dari toko buku tersebut. Niat nya sih Ryujin ingin mentraktir Jeno, tapi malah Jeno yang lagi-lagi membayar makanan yang mereka pesan.

Ah sudahlah Jeno memang keras kepala kan. Sekali A ya A ngga bisa ke B. Padahal Ryujin hanya ingin membalas kebaikan Jeno, tapi pemuda itu seakan-akan ingin membuat Ryujin bergantung padanya.

Padahal Ryujin merupakan tipikal gadis yang mandiri dan benci bergantung pada siapapun.

"Makanan lo dingin"

Ryujin yang masih fokus pada buku-bukunya hanya mengangguk menanggapi ucapan Jeno.

"Buruan makan." Lagi-lagi Ryujin hanya mengangguk tanpa mengalihkan fokusnya.

Jeno berdecak kesal karena merasa diabaikan. Jelas-jelas buku itu adalah benda mati! Dan dia adalah mahkluk hidup. Bagaimana mungkin gadis dihadapannya itu lebih memilih fokus pada benda mati dibandingkan fokus pada Jeno yang seperti malaikat, iya setidaknya itu menurut Jeno.

"Kalau lo ngga mau makan, gue buang semua buku-buku itu!"

"Lo ngga punya hak!"

"Gue yang bayar tadi!"

Ryujin merotasikan matanya malas. "Kalau ngga ikhlas bayarin, ya ngga usah sok-sokan mau bayarin!"

Skakmat! Sekarang bagaimana Jeno mau membalasnya.

"Ck' Makan aja cepat! Apa susahnya sih!"

"Mikin iji cipit ipi sisihnya sih!"

Jeno menatap tajam Ryujin kala mendengar gadis itu meledeknya. Selama ini bahkan tak ada yang berani meledek seorang Lee Jeno.

"Apa! Mau marah!" Sewot Ryujin. Entah dapat keberanian dari mana sampai ia berani melawan Jeno kali ini.

Tapi bukannya marah karena Ryujin melawannya. Jeno malah tertawa melihat mata Ryujin yang melotot saat gadis itu kesal.

Ah Shin Ryujin benar-benar berbeda dari semua mainan Jeno. Dan Jeno akui kali ini mungkin mainan Jeno akan bertahan cukup lama.

✧༝┉•°⋆✦𝖙𝖗𝖔𝖚𝖇𝖑𝖊✦⋆°•┉༝✧

08.08 PM

Sorak-sorai penonton menyapa gendang telinga Ryujin saat ia dan Jeno memasuki area Neo sirkuit. Sedari tadi Ryujin hanya mengikuti langkah Jeno untuk mencari tempat duduk di tribun penonton.

"WOY JEN!" Jeno dan Ryujin sama-sama menatap ke asal suara Haechan yang memanggil Jeno.

Asal suara itu berasal dari tribun penonton yang tak jauh dari tempat mereka berdiri, disana sudah ada anggota dreamiez, minus Jisung yang sedang bersiap di arena balapan.

"Wih wih tumben bang lo bawa cewe? Yang keberapa nih?" Tanya Chenle pada Jeno saat ia dan Ryujin sudah duduk bergabung dengan anggota dreamiez

"Ngga usah banyak tanya lo!"

"Kenalin diri dulu dong" Ucap Haechan pada Ryujin sambil menaik turunkan alisnya.

"Ck' goblok. Ngga mungkin lo ngga kenal Ryujin dodol" Ucap Mark menatap Haechan yang duduk disampingnya

"Haechan sih emang ngga tau Ryujin bang, orang dia ngga pernah bener sekolahnya" Celetuk Renjun

"Heh maksud lo apa ha!?"

"Ck' ngga usah gelut lo berdua! Ryujin itu salah satu anak emas sekolah selain gue sama Renjun" Ucap Mark menjelaskan.

"Lah kok gue ngga tau?" Kali ini Jaemin yang bersuara

"Berarti lo sama seperti Haechan!" Celetuk Renjun lagi. Memang pemuda bermarga Huang ini mulutnya benar-benar licin kalau soal menghina orang. Savage kalau kata Chenle.

Sementara Ryujin yang sejak tadi mendengar dirinya di perbincangkan hanya diam memperhatikan lintasan balapan yang sudah di masuki oleh mobil balap Jisung, disusul mobil balap lainnya yang akan menjadi lawan Jisung.

"Jen yang jadi lawan Jisung siapa?" Tanya Ryujin tanpa menatap Jeno.

"Nanti lo liat sendiri"



"Nanti lo liat sendiri"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang