Aku bakal Up next part kalau vote nya udah 100. Happy Reading :)
✧༝┉•°⋆✦𝖙𝖗𝖔𝖚𝖇𝖑𝖊✦⋆°•┉༝✧
06.32 PM
"Lah kok mobil Jeno ada disini?" Gumam Ryujin pelan saat melihat mobil Jeno terparkir di halaman rumahnya.
"Ryujin pulaaang!"
"Nah tuh kloningan pig udah balik" Ryujin melotot mendengar ucapan Yuna yang saat itu sedang bermain game bersama Jeno
"Heh mulut lo minta ditampol ya!"
"Tampol dong, gue mau tau rasanya" Yuna meledek Ryujin sambil menjurkan lidahnya.
Sementara Jeno hanya menonton perdebatan Yuna dan Ryujin, enggan untuk melerai ataupun menengahi.
"Cih udahlah, debat sama jelmaan dajjal emang gak ada gunanya," Ucap Ryujin lalu berjalan menuju kamarnya tanpa menghiraukan Jeno.
"Weee ini kak Jeno dari tadi nungguin lo dodol!"
"Gue tau, bentar gue mau naruh tas dulu, capek tau dari Les"
Jeno yang sepertinya sudah tak sabar ingin berbicara dengan Ryujin, lantas mengikuti gadis itu menuju lantai atas.
Saat berada di dalam kamarnya, Ryujin menoleh ketika merasakan seseorang ikut masuk. "Ngapain lo ikut masuk ke sini Lee Jeno?!"
Jeno tak mengubris pertanyaan Ryujin, pemuda itu malah menutup pintu kamar dan berjalan mendekat, membuat Ryujin tiba-tiba saja merasakan gugup.
"Jen..."
Chup
"Aku bukan gue!" Ucap Jeno dengan sengaja menekan kan dua kata tersebut.
"Ck' iya-iya!"
"Ngomong nya yang ikhlas dikit dong sayang"
"Iya tuan Lee Jeno yang terhormat"
Jeno tertawa melihat ekspresi kesal Ryujin. Tangannya terulur untuk mencubit pipi gadis itu.
"Ish Jeno sakit! Jangan cubit-cubit pipi aku terus! Kasih tau aja apa yang mau kamu omongin"
"Nenek aku ngajak kamu dinner di rumah"
"A-apa? Maksud kamu gimana?"
"Nenek aku tiba-tiba aja datang hari ini, dan dia tau kalau kita pacaran terus dia minta ketemu kamu"
"Tapi Jen aku gak siap ketemua keluarga kamu, gimana kalau mereka gak suka sama aku"
"Jangan khawatirin hal yang gak bakal terjadi, mending sekarang kamu ikut aja langsung"
"Tunggu aku ganti baju dulu"
"Gak usah ganti baju, itu udah bagus"
"Seriously?"
"Of course babe"
"Gak ada yang perlu aku siapin kan? Atau aku perlu bawa kue ya"
Jeno mendengus pelan mendengar ucapan Ryujin. "Di rumah aku udah lengkap semua, kamu cukup ketemu sama Nenek aja malam ini karena besok Nenek mau berangkat ke Chicago"
"Rasanya deg-degan"
"Baru juga mau ketemu Nenek udah deg-degan, gimana nanti pas hari nikah kita"
"Sinting!"
✧༝┉•°⋆✦𝖙𝖗𝖔𝖚𝖇𝖑𝖊✦⋆°•┉༝✧
Beberapa menit perjalanan dan akhirnya Jeno dan Ryujin sampai dikediaman kelurga Lee.
"Njir ini rumah apa istana, buset 2 kali lipat lebih besar dari rumah gue" batin Ryujin
Karena terlalu sibuk memperhatikan rumah Jeno, Ryujin sampai tak sadar bahwa Jeno sejak tadi memperhatikannya.
"Nanti kalau udah nikah aku buatin yang lebih besar dari pada ini," Ucap Jeno tiba-tiba membuyarkan pikiran Ryujin.
"Apa sih dari tadi bahas nikah, kuliah dulu yang bener"
"Yang di katakan pacar kamu itu benar. Kuliah dulu baru mikir nikah Lee Jeno"
Ryujin dan Jeno spontan menengok ke arah pintu masuk saat suara seseorang mengintrupsi percakapan keduanya.
"Ck' Nenek ngagetin aja"
"Suka-suka Nenek lah, lagian Nenek juga cuman mau nyambut pacar kamu"
"Eh? Ehm... Ha-halo, selamat Malam. Saya Ryujin teman Jeno"
"Teman hidup maksudnya" Ryujin hampir saja memukul Jeno karena ucapannya itu.
Sementara Nenek Lee hanya tertawa kecil melihat tingkah Jeno dan Ryujin. "Jangan malu-malu seperti itu, saya sudah tau kok kamu pacar Jeno"
"Ah iya" Ryujin tersenyum kikuk mendengar ucapan Nenek Lee, padahal tadi Jeno sudah memberitahunya bahwa Nenek memang sudah mengetahui hubungan mereka.
"Ayo sini masuk" Nenek Lee menggandeng tangan Ryujin masuk ke dalam rumah keluarga Lee, diikuti Jeno dibelakangnya.
"Papa mana?" Tanya Jeno pada seorang pelayan rumah
"Tuan besar tadi ada rapat mendadak tuan muda, jadi dia tak bisa ikut untuk makan malam bersama"
"Ya sudah langsung siapkan saja makanannya"
"Baik tuan muda"
Setelan pelayan tadi berlalu dari hadapan Jeno, pemuda itu langsung menghampiri Nenek dan Ryujin yang sedang berbincang di meja makan.
"Jeno itu sebenarnya sangat manja, wajahnya saja yang datar seperti itu, tapi dari dulu sampai sekarang Jeno masih kadang minta dibuatkan susu"
"Nenek jangan bongkar aib!"
"Suka-suka Nenek dong"
Jeno hanya bisa menghela napas frustasi, setelah makan malam bersama Jeno yakin Ryujin akan meledeknya habis-habisan.
Poor Lee Jeno

KAMU SEDANG MEMBACA
Trouble
FanfictionDefinisi masalah yang sesungguhnya itu adalah seorang Lee Jeno -Shin Ryujin ➼ End - Revisi [Dreamiez Universe]