MF | 07. Cafe Sweet

1.4K 232 159
                                    

Sekarang, Aqeela sudah sampai di Cafe Sweet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang, Aqeela sudah sampai di Cafe Sweet. Rassya belum datang. Jadi, Aqeela memutuskan untuk memesan makanan terlebih dahulu.

"Oke Aqeela, lo kesini cuma karena lapar. Pokoknya lo harus nolak kalau Rassya butuh bantuan. Oke?" Kata Aqeela, menyakinkan dirinya sendiri.

Beberapa detik setelah itu, Rassya datang. Membuat beberapa orang yang berada di Cafe Sweet itu langsung menoleh. Dan menatap Rassya lumayan lama.

"Ganteng kan gue?" Tanya Rassya sambil duduk di depan Aqeela.

Aqeela tertawa sinis. "Tengil,"

"Lo udah pesen?!" Tanya Rassya. "Padahal tungguin gue!"

Kata siapa, Cafe ini hanya untuk orang pacaran saja? Ternyata tidak sama sekali.

Lia ngibul. Batin Aqeela sambil menyedot minumannya.

"Kenapa gitu?" Tanya Aqeela. "Lagian gue mau bayar sendiri kok,"

Gimana mau bayar sendiri, gue aja gak bawa uang sama sekali. Batinnya lagi.

Kemudian ia memukul kepalanya pelan. Bisa-bisanya, Aqeela berbicara seperti itu. Memang ya, gengsi itu tidak bisa di turunkan sama sekali. Yang namanya gengsi, tetap sampai kapanpun.

"Oh, jadi lo mau bayar sendiri?" Tanya Rassya, di tambah senyuman jahilnya itu.

Sebenarnya, dari raut wajah Aqeela saja sudah tertebak, jika cewek di hadapannya ini tidak membawa uang.

Terlihat sekali dari wajahnya yang gelisah, dan lugu itu. Membuat Rassya gemas, seakan-akan ingin mencubit pipi cewek di hadapannya.

"Iya," Balas Aqeela sombong.

"Yaudah," Rassya memesan makanan, menuju ke tempat pesan makanan.

"Bego banget gue," Rutuk Aqeela sambil memukul kepalanya.

"Bego kenapa?"

Suara berat tiba-tiba muncul dari kolong meja. Seorang pria, dengan wajah yang penuh darah, mengejutkannya.

"ASTAGHFIRULLAH!" Teriak Aqeela refleks.

"Setan lo!" Tambah Aqeela, dengan teriakannya lagi.

Beberapa orang di Cafe Sweet ini menoleh kearahnya. Aqeela langsung tersenyum miris, dan ia menatap hantu di bawahnya lagi.

"Saya memang setan...."

"Gak usah nyaut!" Kesal Aqeela.

Setelah berbicara seperti itu, Aqeela langsung menendang kepala pria itu. Sebenarnya tidak bisa sih, itu hanya untuk ancaman agar pria itu pergi dari kolong meja.

Untung saja, Aqeela memakai celana jeans.

"KENAPA TADI?!" Tanya Rassya setengah berteriak. "Jangan bilang, lo di gangguin sama hantu gue?"

"Hantu gue?" Tanya Aqeela sambil mengulangi kalimat Rassya itu. "Lo udah nganggep mereka hantu-hantu lo?!"

Rassya langsung menggelengkan kepalanya.

"Ya makanya, ayo bantuin gue buat ngusir hantu-hantu sialan ini," Ucap Rassya. Kemudian, ia melahap makanannya.

"Lo anaknya maksa banget ya," Sahut Aqeela.

Aqeela menghembuskan napasnya kasar.

Sebenarnya, Aqeela sudah mengira kalau Rassya mengajaknya ke Cafe ini untuk meminta bantuan. Awalnya ia akan menolak, tetapi, karena tadi sebelum kesini ia melihat hantu yang asing, jadinya ia hanya mengiyakan. Juga, karena ia lapar.

"Lo pikir, gue ngajak lo kesini gratis? Ya gak lah, ada bayarannya. Bayarannya lo bantuin gue," Balas Rassya.

"Gue udah bilang konsekuensinya, tapi lo tetep ngotot. Kalau gue bantuin lo, lo mau jiwa lo ketuker sama ketiga hantu di deket lo? Dan, lo mau gue mati?" Tanya Aqeela.

"Gapapa, lo mati aja." Jawab Rassya.


" Jawab Rassya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











**
Nah loh..... 😳

My FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang