"QEEL TAU GAK SIHHH PAK RAFFA GANTENG BANGEEEET."
Lia tiba-tiba saja datang ketika Aqeela sedang berbicara dengan Rassya yang di dalam tubuhnya itu ada Hasna dan Tristan.
"Dihhh sinting lo ah suka sama guru," Sahut Raja. Lalu kemudian, Raja menyadari sesuatu.
"Lah itu bukan Rassya?" Tanya Raja. Aqeela mengangguk. Lia kemudian melebarkan matanya, mendekat kepada Rassya dan langsung menampar Rassya.
Aqeela benar-benar panik. Beberapa cara yang sudah ia praktekkan dulu ketika tubuh Rassya dimasuki oleh hantu-hantunya itu biasanya bisa. Mengapa sekarang jadi tidak bisa?
Aqeela terus-terusan berdoa di dalam hatinya. Lia dan Raja mengikuti Aqeela. Tetapi hasilnya tetap nihil, Hasna dan Tristan belum keluar dari tubuh Rassya.
"HEH GUE PERINGATIN YA! KELUAR GAK DARI TUBUH RASSYA?! KALIAN GAK KASIAN SAMA RASSYA?! KENAPA HARUS RASSYA? KENAPA HARUS ORANG LEMAH YANG KALIAN MASUKIN?!" Teriak Lia dengan sangat keras itu. Aqeela dan Raja refleks menutup kedua telinganya.
"Lo tanya, kenapa kita masukin tubuh Rassya?" Tanya Rassya. "Jawabannya, karena ini anak lemah. Bisa di masukin kapanpun gue dan Hasna mau. Udah cukup, kan jawabannya?"
Lia menggertakan giginya geram. Rasanya Lia ingin sekali menampar Rassya yang di rasuki oleh Hasna dan Tristan, berkali-kali.
"Oh iya, kalau kalian nampar kita terus, nanti yang sakit bukan kita. Tapi ini nih, si pemilik tubuh," Ucap Rassya.
Setelah itu, Rassya tiba-tiba pergi dengan berlari. "Satu lagi, gue sama Hasna keluar dari tubuh Rassya kalau lagi mood aja." Ucap Rassya sambil kembali lagi ke mereka, dan kemudian berlari lagi.
Membuat Aqeela disini menghembuskan napasnya secara kasar dan kemudian menangis sambil berteriak.
"GUE GAK BERHASIL NGELINDUNGIN DIA!!!!!" Teriak Aqeela sambil diakhiri tangisan itu. "GUE KESEL BANGET! HUHUHU KENAPA SIH?!"
Lia memeluk Aqeela dari belakang. "Kayaknya Hasna dan Tristan udah gak bisa di kasih tau, Qeel. Kalau kayak gini, kita harus cepet-cepet temuin jasadnya Hasna dan Tristan. Atau kalau gak gitu, kita harus pakai cara cantik."
"Hah?" Beo Raja. "Opsi pertama lebih masuk akal. Gimana kalau kita sekarang cari jasad mereka? Siapa tau bisa ketemu, kayak pas kita lagi nyari jasadnya Putri."
Aqeela menghapus air matanya. "Sebenernya gue bisa.... Gue bisa pake feeling gue, karena feeling gue kuat. Tapi, baru aja beberapa hari yang lalu gue pake feelingnya. Kalau dipake terus-terusan, nanti gue lemes...." Jelas Aqeela.
Raja tersenyum. "Gapapa, kita coba cari dulu di sekitar rumah lo. Kalau bisa, nanti gue panggil semua penghuni rumah lo biar bantuin kita nyari jasad Hasna dan Tristan."
Lia mengangguk, menandakan setuju dengan ucapan Raja tadi.
"Makasih banyak."
××
Waduh, gimana tuh wkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
My Feelings
Ficção AdolescenteKatanya, feeling cewek selalu benar? Kita buktikan saja. Namanya adalah Aqeela Aza Calista. Seorang anak indigo yang memiliki feeling paling kuat. Seorang murid baru, bernama Rassya mengalami kesialan di hari pertama sekolahnya. Rassya penasaran. Me...