MF | 33. Pak Raffa

1.1K 200 245
                                    

Kini Rassya berada di ruang BK

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kini Rassya berada di ruang BK.


Aqeela, Farell, dan Sandrinna menghampiri ruang BK.


Ketika Aqeela sampai di ruang BK. Aqeela sangat terkejut. "Loh? Kok Pak Raffa sih? Guru BKnya mana, Pak?"

Pak Raffa tidak membalas pertanyaan Aqeela tadi. Memang benar, seharusnya bukan Pak Raffa yang berada di ruang BK ini.

Aqeela merasa aneh. Begitupun dengan Farell yang menyadari sesuatu dari tadi.


Lia dan Raja ikut ke ruang BK. Lia langsung terpesona melihat Pak Raffa. Benar-benar terlalu tampan, menurutnya.


"Ganteng banget sih, Pak. Gak capek apaaa ganteng terus?" Ucap Lia sambil duduk di salah satu kursi yang berada di ruang BK ini.

"Lah kok bacot," Komentar Raja. Lia memamerkan senyuman khasnya itu. Ini kenapa malah Raja yang terpesona?

"Paaakkk lirik gue dong!!! Gue hantu-hantu juga cakep loh," Kata Lia lagi.

Tiba-tiba Pak Raffa menoleh kearah Lia dengan tatapan tajam. Lia tidak bisa berkata-kata. Apa.... Pak Raffa menyadarinya selama ini? Pak Raffa bisa melihat Lia?!

"Lia kenapa tuh?" Tanya Farell, bisik-bisik karena tidak ingin ada orang yang mengetahui hal ini. Aqeela tidak membalasnya. "Gue ngomong serius, itu Lia kenapa?"


Setelah Pak Raffa meliriknya dengan tatapan tajam, Lia langsung merasakan pusing. Lia juga tidak tahu kenapa.

Aqeela menghampiri Lia. Disini hanya Sandrinna seorang yang tidak paham apa-apa.

Sandrinna mengerti, sepertinya Aqeela sedang menghampiri Lia.

Aqeela membawa Lia keluar. Tetapi sebelum keluar dari ruang BK, Aqeela berbicara seperti ini kepada Farell, "Liatin Rassya. Jangan lupa, liatin Pak Raffi juga. Aneh banget sikapnya."

Setelah itu, Aqeela keluar bersama Lia dan Raja. Lia dan Raja memang sepaket. Atau semacam lem dan perangko, tidak bisa dipisahkan.

"Lia... Kenapa?" Tanya Aqeela dengan berhati-hati. "Lo kenapa sih?! Jangan buat panik dong!"

Aqeela sedikit berteriak, membuat siswa dan siswi disini menggelengkan kepalanya. Karena mereka hanya melihat Aqeela yang sedang berbicara sendirian.

"K─ kayaknya g─ gue mulai nginget sesuatu tentang kematian gue," Jawab Lia dengan suara yang bergetar itu. "P─ Pak Raffa...."

"KENAPA?!" Tanya Aqeela.

"Pak Raffa yang bunuh Lia, Qeel," Jawab Raja dengan sangat yakin. Aqeela menutup mulutnya menggunakan tangannya.












✨✨












"Sepertinya murid saya sudah tahu, jika saya pernah membunuh orang."

Suara Pak Raffa berbicara di ujung telepon. Pak Raffa sedang berbicara dengan salah satu anak buahnya itu.

"Lalu? Saya harus bagaimana, Tuan? Apakah saya harus membunuh murid yang Tuan maksud itu?" Tanya anak buahnya─ yang sering dipanggil Alvan itu.

"Lakukan untuk saya apapun. Termasuk membunuh murid yang saya maksud. Saya akan kirim filenya tentang murid itu. Silahkan, kamu lacak lokasinya."

"Baik, Tuan Raffa Erlangga. Akan saya laksanakan."

Alvan:

Raffa:
Profile file

Dari kanan ke kiri, |
Aqeela, Sandrinna, Farell |

Alvan:
| Baik, Tuan.

Raffa:
Kamu hanya perlu mencari informasi pribadinya saja. Untuk hal membunuh, saya akan membunuh mereka dengan tangan saya sendiri. |

Alvan:
| Baik Tuan.

Alvan:| Baik Tuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





××
Pernah kebayang gak, kalau yang bunuh Lia itu Pak Raffa?

Terus yang bunuh Raja siapa dong?

My FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang