[6]

54 14 0
                                    

Setelah kejadian tadi mereka kini berada di meja makan menunggu si bibi memasak.
Risma hanya menatap satu persatu wajah ke empat cowo yang tengah berada didepannya yang juga setia meliat gerak gerik Risma.

"Kalian kenapa ga balik?." Risma mencoba bertanya tidak tau kesannya yang mereka dapat tapi Risma masih malu dengan kejadian tadi.

Bukan ngusir ya ganteng batin Risma sempat sempat nya.

"Masa kita yang habis nenangin lo, ga dikasih makan." Canda Babel dan mendapatkan tatapan tajam dari sahabatnya.
Membuat Babel tertawa kecil.

"Bercanda Ris, orangnya emang gitu." Timpal Zo dan Risma hanya manggut-manggut.

"Gue harap kalian ga cerita kesiapa-siapa ya." Pinta Risma dengan raut wajah yang masih sedih.

"Lo santai aja, aman sama kita" Sahut Babel menaik turunkan alisnya. Risma pun melirik ketiga sahabatnya yang masi diam.

"Iya Ris. Anggap aja kita juga sahabat lo." Ucap Ahan membuat Risma tersenyum kecil. Apa kah Risma masih memikirkan kejadian tadi disekolah.

"Artinya kita berteman?." Tanya Risma dan langsung dibalas anggukan oleh mereka berempat.

"Makan dulu yok, nanti dingin ga enak." Bi Nun sendari tadi menyiapkan makanan sudah selesai dan menyuruh mereka untuk memakannya.

"Wih mantap Makasi bi." Babel dengan antusias langsung meraih piring yang ada didepannya.

"Bi, jangan lupa punya Rasya ya." Risma berucap membuat keempat cowo itu kembali menatap nya.

"Gue ambilin ya nasinya ris." Babel meraih piring Risma dan menaruh Sesendok nasi kepiring itu.

***

"Thanks, ya Ris makannya." Ucap mereka, sekarang mereka ingin pulang, dan Risma mau tidak mau mengantarkan mereka kedepan.

"Besok mau gue jemput ga Ris? " Tawar Babel dan langsung mendapatkan ricuh dari sahabatnya.

Risma yang diajak hanya diam.

"Modus."
"Ngambil kesempatan."
"Mulai nih anak." Ucap mereka bertiga membuat Risma tersenyum.

"Buset make senyum nih anak, makin oleng kan A'a." Ucap nya sambil tertawa.

Kenzo yang risih mendengar Babel dengan cepat menonyor kepala Babel.

"BAL INGAT CEWE LO DILUAR SANA MASI BANYAK." Teriak Kenzo didepan wajah Babel.

"Ga usah pake teriak lo anjing." Babel mengusap wajah kenzo dengan kesal.

"Gimana Ris, mau gue jemput?" Tanya Babel sekali lagi. Risma pun berpikir dan menjawab.

"Nanti gue kabarin ya." Ucap Risma.

"Oke ini nomer whatsapp pribadi gue." Babel pun menyondor kan sebuah kertas yang berisikan 11 angka nomor miliknya.

Risma meraihnya dan tersenyum kepada mereka tidak lupa Risma tersenyum indah kepada Ahan, membuat Asep menyadari sesuatu.

***

Risma kini tengah berbaring sembari memainkan hpnya, dia harus bertanya kepada Salwa dan Ezy atas tawaran Babel. Mungkin besok Risma harus menjelaskan mengapa mereka bisa kenal, mungkin dengan sedikit alasan untuk menutupi kejadian hari ini.

Risma membuka sebuah chat grup yang bernama NYETI SUMBER DOSA!
Ini adalah pertama kalinya dia mempunyai chat grup bersama temen temennya.

TAkLukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang