"Gila deh Babel bawa kabur kemana sih." salwa berdecak sebel sendari tadi mereka menyelusuri sekolah tapi tidak menemukan Risma dan Babel, apa ada tempat yang belum mereka datangi.
"Di telfon juga ga diangkat." Ezy ikut khawatir.
"Ya udah mending ke parkiran dulu, siapa tau mereka ada." Ajak Zo dan semua menghela nafas beratnya.
"Iya juga, motor Babel masi adakan tadi." Salwa kembali bersemangat semoga saja mereka ada harap Salwa.
"Itu Risma..." tunjuk Salwa mereka pun menoleh ketujuan, bener saja itu Risma dan Babel yang mengirinya dari belakang, dengan gontai Risma berjalan dengan wajah yang begitu kacau.
"Rismaaaa......" teriak Salwa dan menghampiri, namun Risma tidak menghiraukan nya, apa ini benar benar kacau sama dengan penampilan nya sekarang.
Babel yang paham situasi langsung menarik Salwa dan membisikkan sesuatu, "Sal tar gue ceritain, biarin Risma tenang dulu." Salwa mengurungkan niatnya yang ingin langsung bertanya kepada Risma.
"Ris gue anter balik ya." Salwa mencoba santai namun perasaan nya sangat lah ingin bertanya mengapa temennya ini terlihat kacau dengan mata yang sembab hidung yang memerah dan rambut yang acak, apa ada seseorang yang menyakitinya.
"Gue balik sendiri aja sal." Risma mencoba tersenyum, dengan keadaan seperti ini dia bisa tersenyum tentu saja sekarang Salwa berkaca-kaca dan langsung memeluk Risma dengan erat..
"Sal.. " Risma kaget dia menatap satu persatu temennya dan Risma tidak menemukan Ahan kemana dia batin Risma.
"Cengeng lo nyet." Ezy mencoba mencair kan suasana.
Salwa melepaskan pelukannya dan langsung menonyor kepala Ezy.
"Lo bisa ga sih, saat suasana gini ga usang ngomong." kesel Salwa.
"Emang bener lo cengeng, liat semut mati aja lo nangis." Dengan cepat Salwa kembali menonyor kepala Ezy.
"Berantem gue nikah in kalian berdua." suara yang keluar dari mulut Risma membuat semua yang ada disana menatap nya sendu mengapa dia bisa bercanda bahkan tersenyum padahal dirinya sedang tidak baik saja.
***
"Bal jelasin semuaaaaa... " teriak Salwa ditengah ruang tamu kediaman Zo.
mereka semua menggumpul sehabis mengantarkan Risma, Risma pasrah tidak bisa menolak tawaran Salwa bahkan yang lain untuk mengantarkan nya pulang.
Babel yang juga bingung tidak bisa berbuat apa, sebaiknya ia menjelaskan kepada sahabatnya, biar semua tau agar tidak sembarangan dengan kata-kata mungkin.
Babel pun menjelaskan semua kejadian hari ini yang terjadi kepada Risma dan Rasya.
tapi Babel tidak menceritakan keberantakan keluarga Risma menurut nya ini terlalu privasi untuk diceritakan. Babel udah ga ceplas ceplos ya.
"Lo juga kenapa ga kasih tau kalo putra satu sekolah sama Rasya." Babel melirik Salwa yang terlihat kesel kepadanya, yaampun salah gue dimana batin Babel.
"Gue juga baru sadar tadi."
"Lo si begonya permanen, soal cewe aja lo cepat."
"Udah. Sekarang gini aja." Semua mata tertuju kepada Ezy yang tengah serius.
"Besok kan libur gimana besok kita ajak Risma buat jalan jalan." Ucap Ezy dan langsung disetujui mereka.
"Sekalian ajak Ahan, siapa tau Risma seneng kan." Salwa menatap satu persatu orang yang ada didepan nya namun tidak ada respon selain cengoan mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/259007278-288-k48130.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TAkLuk
Teen Fiction"Gue cape ka, kenapa si tuhan ga pernah adil sama gue. " "Lo ga boleh salahin tuhan Sya, sya dengerin gue." Risma menangkup wajah Rasya dengan lembut menatap dalam mata Rasya yang banyak sekali luka kehancuran. "Takdir semua manusia itu berbeda sya...