Suara keributan berasal dari rumah besar yang sudah menjadi tempat tinggal seorang gadis yang tengah berjuang untuk kebahagian.
Gadis itu melangkahkan kakinya dengan cepat setelah mendengar kata-kata yang membuat hatinya sakit.
Gadis itu terdiam di tempat setelah melihat seorang anak laki-laki sudah terkulai lemas di lantai dengan wajah yang banyak sekali memar, dan ruangan sekarang sangat berantakan.
Dilain sisi gadis seusia dia hanya menatap terdiam anak laki-laki itu tidak ada niatan menolong.
Gadis yang sendari tadi dibuat terkejut melihatnya langsung berlari memeluk erat laki-laki itu, dia Rasya.
Dan orang yang tengah memeluknya Risma, ya gadis yang dibuat terkejut dengan kejadian sekarang.
"Sudah cukup kamu buat Arra menderita jangan ditambah lagi." Teriak wanita yang sudah tidak terlihat muda lagi, sembari memukul kepala Risma, pasal Risma melindungi Rasya.
"Kamu minggir, jangan halanggin mama buat mukul dia." Bentak wanita itu yang diketahui orang tua dari mereka, (mungkin?).
"Mahh cukup, mamah kenapa sih selalu salahin Rasya." Teriak Risma langsung di depan mamahnya- Sara
"Kamu berani teriakin mamah demi dia Risma." Ucap Sara sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Ini pasti kamu kan yang ngajarin anak saya..." Sara semakin marah dan kembali menarik Rasya dan memukulnya membabi buta.
Risma mencoba menahannya namun Tubuh risma ditarik oleh gadis yang mempunyai wajah mirip seperti dia.
"Biarin mamah puas Kak." Ucap gadis itu , dia Arra saudara kembar Risma.
Kejadian 2 taun yang lalu, dimana orang yang sangat berharga bagi Arra harus pergi untuk selamanya.
Dan dimana salah paham pun terjadi.
Membuat Arra tidak terima dan membuat dia seperti gangguan jiwa.
Arra selalu menyakiti dirinya sendiri, selalu berteriak tidak jelas dan menangis. Tidak segan- sega Arra membawa pisau ke kamar Rasya dan inggih melukai Rasya.
Dan Risma lah orang yang ada saat Arra seperti itu, Risma lah yang merawat Arra selama ini, meski Risma diperlakukan tidak adil namun dia tetap sabar demi kebahagian dia dan Rasya.
"Lo gila Ra, kalo Rasya mati ditangan mamah gimana?" Bentak Risma kepada Arra. Namun Arra hanya acuh tidak mendengarkan.
"Impaskan kalo dia mati!."
***
"Pacar ku memang dekat, 5 langkah dari rumah asik asik jos..." Putra bernyanyi sembari menyisir rambutnya didepan cermin.
Kalian masih ingat putar kan?
Cowo yang manggil Risma kakak cantik. Cowo yang ga jauh beda sama abangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAkLuk
Teen Fiction"Gue cape ka, kenapa si tuhan ga pernah adil sama gue. " "Lo ga boleh salahin tuhan Sya, sya dengerin gue." Risma menangkup wajah Rasya dengan lembut menatap dalam mata Rasya yang banyak sekali luka kehancuran. "Takdir semua manusia itu berbeda sya...