[18]

26 7 3
                                    

Cewe dengan Almamater berwarna merah itu sendari tadi meraba-raba kantong yang berada di Almamater miliknya, mencari sesuatu benda yang tidak terlihat sendari tadi.

"Perasaan udah gue bawa deh" Gumam cewe itu.

"Apa jatoh ya." cewe itu pun tidak ingin pikir panjang akhirnya ia memutuskan untuk mengambil hp miliknya dan menelfon seseorang.

"Bal lo dimana?." Tanya cewe itu, dia Acha kakak perempuan Iqbal.

"Baru nyampe rumah." sahut iqbal dari seberang sana.

"Lo bolos jam segini udah dirumah?."

"Lah lo bego jam segini nanyain dimana."

Acha menarik napas nya dalam. bukan ini maksudnya dia.

"Ya udah sekarang lo sibuk.?" Tanya Acha serius.

"engga, kenapa?."

"Bal tolong lo ambilin Id card gue di laci meja belajar, terus lo anter kesini di museum Bandung." jelas Acha.

"Iqbal denger kan, sekali doang gue nyusahin ga usah di bebanin. Ingat bal lo itu lebih nyusahin." Acha kesel Iqbal tidak meresponnya.

"Bal.!!!" pekik Acha.

"Bacot ya lu Cha, ini juga lagi dicariin, ga usah lebay." sahut iqbal tidak terima.

"lo si ceroboh sampe lupa sama id card sendiri."

"Tadi gue bawa, mungkin jatoh. udah deh mending cepatan lo kesini. bey nak pungut." Acha pun memutuskan telfonannya.

"anjing banget gue punya saudra." Iqbal pun melangkah keluar dari kamar Acha setelah mendapat id card yang Acha minta.

"Ini ni si iqbal ngaret banget idupnya." Acha kesal sendari tadi dia berdiri didepan museum itu menunggu spesies buaya yang datang membawakan id card nya.

Sebenarnya Acha bisa saja bilang kepada Dosennya bahwa id card nya terjatuh dijalan, namun Acha disini ditugaskan untuk membantu Anak SMA yang datang berkunjung.

Akhirnya yang di tunggu oleh Acha datang juga, Iqbal yang masi lengkap  dengan seragam sekolahnya menghampiri Acha.

"Lama banget iqbal, kasian tau yang lain pada nungguin gue." Acha langsung merampas id card ditangan iqbal.

"Sama-sama kakak ku yang teristimewa." iqbal tersenyum paksa di hadapan Acha, dan Acha bukannya berterimakasih, ia malah menggusap wajah iqbal dengan kasar.

"udah telat, berharap gue bilang terimakasih."

"Seterah lo deh ka."

Acha pun melangkahkan kakinya meninggalkan Iqbal yang masi terdiam diri tidak habis pikir dengan kakaknya itu.

"Andai aja lo bukan kakak gue, udah ku ceburuin ke neraka lo." iqbal yang kesal pun menendang kaleng minuman yang kebetulan ada di depannya.

namun sepertinya kaleng itu mengenai seseorang.

"Aw. siapa yang lempar." teriak cewe itu.

iqbal yang mendegar pun kanget dan hendak melangkah pergi, tetapi cewe itu lebih dulu melihat iqbal dan langsung menghampirinya.

"Lo ya yang lempar?." Tuduh cewe itu langsung didepan wajah iqbal.

iqbal terdiam cukup lama menatap cewe itu.

"Ga sengaja sorry." Sahut iqbal dengan santai.

"Sakit tau, kalo kepala gue kenapa-kenapa gimana.? lo mau tanggung jawab." Cewe itu pun dengan kesal ingin sekali mencakar wajah iqbal, pasal iqbal menatapnya santai saja tidak merasa bersalah.

TAkLukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang