[5]

58 13 0
                                    

Tiga manusia yang tengah duduk di sebuah kursi taman sekolah itu terlihat sedang membicarakan sesuatu. Siapa lagi kalo bukan Risma, Salwa dan Ezy.

Risma menjelaskan kejadian pagi tadi kenapa dirinya bisa mendapatkan hukuman dari pak Satria.

"Jadi gitu toh" Salwa mengerti.

"Pak Satria emang gitu Ris, ga salah ga bener ujung-unjungnya dihukum." Ezy berucap.

"Tapi nih ya Zy, yang sering Salwa bilang ganteng itu bener loh." Risma tersenyum seraya mengulum bibirnya.

"Apa..pa satria ganteng?" Ezy masih tidak mengerti.

"Bukan japar, gue sekarang ga bahas pak satria!" Risma geram dan Salwa terkekeh kecil.

"Aduh lemot otak lo japar" Salwa tertawa.

"Maksud gue itu Ahan." Ucap Risma malu, Salwa dan Ezy terdiam mendegar.

"Wah ga beres otak lo, sehabis dijemur" Ezy menggoyang kan kepala Risma ke sisi kanan dan kiri.

"Hahaha apa sih japar, tapi ini serius." Risma kembali mengucapkan kata itu dan membuat Ezy menatap Salwa.

"Nyet, lo abis apain nih anak orang?." Ezy melepaskan tangannya dari kepala Risma.

"Sebagai cewe normal ya harus mengakui lah, iya ga ris? Lo suka sama Ahan?." Salwa mengoda Risma dengan menowel nowelkan jarinya ke pipi Risma.

"Gimana ganteng kan? Iyalah gue ga Katarak yang bilang mereka jelek." Sambung Salwa.

"Gue sih awalnya biasa aja liat Dia, tapi waktu gue dekat gitu sama Ahan gue liat jelas mukanya. Aduh bener sal dia ganteng."

"Ahan anaknya juga perhatian tau, meski perhatian kecil gitu." Sambung Risma dengan malu menutup mukanya dengan telapak tangan.

"Aduh Risma santai ga usah malu gitu, jadi lo suka sama Ahan?." Tanya Salwa memastikan.

"Ya engga juga sih tapi dicoba gapapa kan?." Risma balik bertanya kepada Salwa dan Ezy.

"Gue sih larang lo, bukan maksud lain." Ucap Ezy mendapat tatapan dari Risma dan Salwa.

"Gue takut lo jadi taruhan mereka Ris." Sambung Ezy.

"Gue tau mereka gimana Ris, diantara mereka sering mainin cewe, bisa aja lo jadi taruhan mereka nanti."

Risma terdiam mendegar ucapan Ezy yang seperti serius.

"Kok lo jadi negatif gini si, mereka anak baik, apa lagi Ahan ga mungkin dia mainin cewe." Lawan Salwa tidak terima dengan perkataan Ezy.

"Sal, Ezy bener juga si, ga semua kita harus liat dan nilai dari luar doang."

"Gue juga ga pernah ngerasain sakit hati karena cowo, karena ini pertama kali gue bener suka sama cowo."
Ucapan Risma membuat Ezy dan Salwa terdiam cukup lama.

Ezy, Salwa saling menatap satu sama lain bertanya-tanya di pikiran masing-masing.

Artinya Ahan yang berhasil membuka hatinya dan Ahanlah cinta pertamanya.

"Ris lo normal kan? " Tanya Salwa hati hati, sungguh Salwa sangat aneh bertanya seperti ini.

"Kalian mikir apaan? Gue normal, kalian apaan sih, gue emang ga pernah pacaran bahkan dekat sama seseorang. Ya bukan berarti gue ga normal." Jelas Risma kepada mereka berdua.

"Ko bisa lo yang cantik, baik, pinter banyak lah mungkin kelebihan yang lo punya. Lo yang ga mau apa ga ada yang mau sama lo? Tapi itu ga mungkin sih" Ucap Ezy sambil menatap Risma lekat.

TAkLukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang