"Ya ampun ganteng banget"
"Ya tuhan makhluk bumi apa yang kau utuskan ini"
"Dia siapa ganteng banget."
"Fixs si dia murid baru disini."
"Cool banget."
"Paket lengkap banget si ini."
Banyak sekali bisik-bisik cewe cewe di sekolah, ketika melihat seorang cowo yang begitu asing di sekolah datang dengan wajah yang ganteng dan cool itu.
Cowo itu berjalan menyelusuri koridor jangan ditanya sekarang para cewe bagaimana melihatnya. Tentu saja kelewat heboh dan pastinya ada yang cafer.
Langkah cowo itu terhenti, ketika tidak sengaja Melihat dua cewe yang tidak asing baginya seperti berkelahi, dan bener saja salah satu dari mereka berhasil menampar pipi cewe yang rambutnya di Cepol satu keatas.
"Tikaaa.." iya orang yang tengah diliat adalah Tika dan Risma.
Tika terdiam gelagapan melihat siapa yang datang menghampirinya.
Sedangkan Risma tersenyum miring melihat keduanya.
"Lo, Lo ngapin disini." Tanya Tika bingung.
"Apaan sih Lo main mukul orang." Ucap cowo itu.
"Wah Lo ditanya malah nanyain balik." Tika pun menatap tajam Risma sebelum dia berlalu dan menabrak kan pundaknya ke pundak Risma.
"Woy Tika...." Teriak Risma membelakangi.
"Urusan kita belum kelar."
"Lo nampar gue dan gue ga akan tinggal diam." Sambung Risma, dan Tika pun hanya tersenyum kecut.
***
Jam pertama sedang berlangsung dikelas masing-masing. Dan Risma terpaksa harus mengikuti kelas ini dia tidak ingin membolos untuk hari pertama dia masuk kembali.
Suasana hening sekali tidak ada yang berbicara membuat konsentrasi belajar menjadi bagus. Ini juga yang selalu disukai para guru kelas yang tidak ribut ketika pelajaran berlangsung.
Namun di tengah belajar, ibu kepsek mereka datang mengetuk pintu kelas 11 IPA 2 membuat seisi kelas menoleh ke sumber suara.
"Permisi maaf menganggu waktu belajarnya." Ucap ibu kepsek lalu masuk bersama dengan cowo yang menjadi pusat perhatian tadi pagi.
"Jadi, ibu disini untuk mengantarkan siswa baru dikelas ini lagi."
"Kamu silahkan perkenalkan diri."
Cowo itu menurut dan memperkenalkan dirinya dengan baik, wajah yang ganteng dan cool itu membuat cewe di kelas tidak berhenti menatapnya.
"Gue Bevan, gue pindahan dari Jakarta."
"Zy kek Risma dulu." Bisik Salwa kepada Ezy tapi bisa di dengar oleh Risma.
"Baik Bevan, kamu sekarang silahkan duduk bersama Risma. Jadi tolong yang namanya Risma angkat tangan." Ucap guru yang mengajar dikelas itu.
Risma hanya diam tidak menanggapi padahal dia sendiri mendengar.
"Risma udah masukkan?." Tanya guru itu lagi.
Seisi kelas hanya diam, dan terpaksa ibu kepsek yang mengantarkan Bevan untuk duduk disamping Risma.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAkLuk
Teen Fiction"Gue cape ka, kenapa si tuhan ga pernah adil sama gue. " "Lo ga boleh salahin tuhan Sya, sya dengerin gue." Risma menangkup wajah Rasya dengan lembut menatap dalam mata Rasya yang banyak sekali luka kehancuran. "Takdir semua manusia itu berbeda sya...