Bab XVI

436 88 41
                                    

"Ahh... haaa"

Chanhee mendengus lalu menghentikan langkah gontainya dilobby sekolahnya.

Kenapa dia jadi hobi pulang malam sih?

Tak lama kemudian ponsel disakunya berdering dan dengan malaspun ia mengeluarkan ponsel miliknya itu.

Namun wajahnya langsung berubah ketika kontak Hyungnyalah yang tertera dilayar ponselnya.

"Hyuungg!! Oohoook ohook"

"Chanhee? Kau masih pilek?" Tanya Hyungnya khawatir disebrang sana "Kenapa suaramu serak lagi?"

"Gwenchana hyung"

Jika saja Hyungnya tahu ini bukannya dia yang belum sembuh dari flunya tapi flu yang kembali menyerangnya.

"Sudah minum obat?"

"Eo"

"Kenapa nadamu terdengar murung? Ada masalah?"

Sebenarnya Chanhee bukannya murung, ia hanya lelah karena kejadian tadi sore.

Tapi mendengar Hyungnya bertanya seperti itu ia mengingat kejadian kemarin lusa dan juga perkataan Jangjun tentang Seungyeon dan Seungkwan yang tampak kurang menyukainya.

"Hyung? Menurutmu aku ini orang yang bagaimana?" Tanya Chanhee yang membuat Hyungnya tertawa disebrang sana "Hyuung?"

"Kenapa kau bertanya seperti itu? Hei? Kau tidak membuat masalah lagi kan?"

"Apa aku adalah pembuat masalah?"

"Eih? Siapa yang berani mengataimu seperti itu?"

'Kau Hyung! Dan juga... Si Hyunjae itu...'

"Chanhee?"

"Aku tidak apa-apa Hyung, aku hanya merasa buntu saja"

"Apa karena kasus yang kau ceritakan padaku waktu itu?"

"Eo"

Chanhee memang menceritakannya pada Hyungnya, ia selalu menceritakan apapun yang mengganggu pikirannya pada Minki.

Dan itu yang membuat Minki lebih tenang mebiarkan adiknya di lingkungan sekolah yang mirip seperti arena berburu itu.

"Chanhee-ya, Hyung sudah bilang kau tidak perlu ikut campur masalah itu kan?"

"Eo" balas Chanhee dengan nada lesu.

"Jangan seperti itu, kau bukan seperti adikku yang sering membangkang dan lebih memilih untuk memuaskan rasa ingin tahunya"

"Ahh Hyuung~~~"

"Ahhaahaaha... Kau lucu sekali hm? Baiklah, Hyung hanya bisa memberi masukan padamu"

"Masukan?"

"Kau tau asas praduga tidak bersalah?"

"Praduga... tidak bersalah?"

"Chanheeya, kau akan merasa buntu jika hanya mengejar siapa yang bersalah. Tapi kau pasti akan menemukan titik temu jika berusaha membuktikan bahwa teman-temanmu tidak bersalah"

Ziiing

Sekelibat ingatan tiba-tiba kembali terlintas diingatan Chanhee.

'Apa kau melihatnya sendiri? Apa buktinya jika dia bersalah? Kau selalu  berusaha membuktikan bahwa dia pelakunya'

'Siapa itu? Apakah aku? Pada siapa aku berkata seperti itu?'

"Chanhee?? Chanheeya?"

"Ohh? Nee Hyung?"

Walk ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang