Bab XXXV

297 73 8
                                    

Saat ini jam sudah menunjukan pukul 3 dini hari.

Setelah hampir satu jam Chanhee merawat Hyunjae akhirnya teman sekamarnya itu tertidur lebih nyenyak kali ini.

Mereka tidak bicara apapun.

Chanhee tidak bisa menjawab pertanyaan Hyunjae dan Hyunjae enggan bertanya lebih lanjut pada Chanhee.

Tubuhnya sedang melemah malam ini.

Setelah memastikan Hyunjae sudah lebih baik dari sebelumnya Chanheepun beranjak dari tempatnya.

Ia baru ingat.

Kim Younghoon

Jika penjaga asrama tahu Younghoon tidak tidur dikamarnya habislah mereka bertiga.

Ingin sekali dia memberi temannya itu bogem mentahnya.

Namun mengingat Younghoon pergi karnanya dan obat yang ia beli tadi itu...

Yah... Chanhee rasa dia bisa memaafkan Younghoon kali ini kan.

Chanheepun menyaut hoodie miliknya lalu bergegas keluar dari kamarnya.

Lebih baik dia yang menemukan Younghoon lebih dulu dan menyeretnya masuk daripada petugas asrama menyeret mereka bertiga ketengah lapangan.

Jangan lupa ketua asrama mereka, Shinwon hyungnya itu akan berceramah panjang lebar kepadanya.

Mau Younghoon atau Hyunjae yang salah pasti hanya dirinya yang kena.

'Ceklek'

Chanhee hendak melangkah keluar namun terkejut melihat Younghoon duduk menyender tembok disebrang kamar mereka itu.

Kenapa tidak masuk saja sih?

Kenapa gengsinya itu besar sekali.

Chanhee perlahan menutup kembali pintu kamarnya dan menghampiri Younghoon

Ia berjongkok didepan temannya yang tertidur itu lalu tersenyum.

Ia menyingkirkan rambut panjang yang menutupi sebagian wajah temannya itu  lalu teringat saat Younghoon melakukan ini padanya sebelumnya.

Dan kinipun ia melakukan hal yang sama.

Mungkin yang dipikirkan Younghoon kala itu sama seperti yang Chanher rasakan saat ini.

Rasa rindu akan ingatan mereka yang masih saja terjebak dimasa lalu.

"Kau... sudah mengenaliku saat itu kan?" Ucap Chanhee sembari menyusuri wajah temannya yang terlelap itu.

"Aku tidak tahu kenapa kau sangat membencinya tapi... jauh didalam hatimu kau juga bisa merasakannya kan... Younghoon-a"

"Kalau dia lebih menderita dari yang bisa kita bayangkan"

Perlahan mata Younghoon terbuka dan tangannya meraih tangan Chanhee yang sedang membelai pipinya.

Chanhee terkejut namun Younghoon malah menggenggam tangannya dan menatapnya.

"Aku tahu... lalu?"

Chanhee membulatkan matanya lalu memalingkan wajahnya merutuki apa yang ia perbuat tadi.

Sial

Lagipula siapa yang bisa terlelap di lantai dingin asrama mereka ini?!

Bodoh sekali Choi Chanhee.

"Katakan padaku... apa alasanmu membelanya?" Tanya Younghoon menarik tangan Chanhee agar ia kembali mendekat kearahnya.

"Nne??" Chanhee terpenjat dan matanya bergetar "Aku... aku tidak membelanya"

Walk ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang