"Haish.. Daewang itu... aku tidak akan memaafkannya a..a..ack"
"Yha, diam sebentar Chanhee, kau mau tusuk konde ini melukai kepalamu?" Gerutu Yuchan yang sedang membantu Chanhee menata rambutnya pagi ini.
Mereka menggunakan kursi milik Younghoon untuk merias diri mereka.
"Huftt..." Chanhee melipat tangannya dan menekuk mukanya masam.
"Teman-teman yang sudah selesai segera ke lapangan gedung utara ya" ucap Eunwoo merapikan kostumnya lalu mendahului mereka.
"Whaaa.. bukankan Garang terlihat semakim tampan dengan kostum itu?" Celetuk Jangjun memuji ketampanan ketua kelas mereka.
"Eo" Minho mengangguk setuju "Bahkan kuda gila kita tampak lebih rapi" ucapnya melirik kearah Mingyu.
"Yha kenapa kau memuji rajaku? Kau juga harus memuji konde beratku ini" gerutu Byungchan lalu berlari kearah Chanhee "Iya kan manisku?"
Chanhee hanya menatap risih Byungchan yang berjongkok didepannya itu.
"Itu berkat barangku eo.. kalian bisa seperti sekarang ini" ucap Yuchan membanggakan dirinya sendiri.
"Yha, memangnya siapa yang akan membeli semua rambut palsu ini jika hanya dipakai sekali ini?" Protes Byungchan.
"Gwenchana... berkat semua ini aku menyadari sesuatu Chinguya"
"Apa? Kau mau memberikan gratis semua rambut palsu ini?" Tanya Chanhee penasaran.
"Anhi... aku akan menerapkan sistem sewa mulai sekarang"
"Boooooo~~~~" teman-teman mereka yang masih diruangan itu menyorakinya.
"Yha Kau, kalau sudah selesai cepat kemari" ucap Mingyu yang sudah menunggu Byunchan diambanh pintu.
"Ahh... rajaku sudah menungguku... kita bertemu disana nanti ya selirku" ucap Byungchan mengedipkan sebelah matanya "Yakk Geuloh! Tunggu aku! Aackk ackk kenapa konde ini berat sekalii... Yak Tunggu!"
Byungchanpun berlari menyusul Mingyu dan hampir saja menabrak Younghoon yang baru saja selesai berganti kostumnya.
"Ohhooo KimYoung... kau tampak tampan dengan kostum Hwarang itu" puji Chanhee yang membuat teman-teman lainnya memandang kearah Younghoon.
"Ckk"
Younghoon yang merasa risih langsung membuat wajah mengerikan dan membuat yang lain langsung mengalihakan pandangan mereka kembali.
Younghoonpun berjalan kearah Chanhee dan melirik Juyeon yang menelungkupkan kepalanya dimeja seperti biasanya.
"Oi kau, ini Silla bukan Joseon" omelnya pada Juyeon "Bocah bernama Kevin itu menunggumu didepan"
Juyeonpun menegakan badannya dan langsung beranjak dari kursinya lalu berjalan keluar.
"Mwoya? Dia menungguku, kenapa tidak kau saja yang duluan eo?" Protes Chanhee pada Younghoon.
"Yha, kau lupa kalau kita berpasangan?" Omel Younghoon pada Chanhee "Wonhwaku masih mendandanimu bagaimana bisa aku pergi kesana hah?"
"Cih cerewet sekali" gerutu Chanhee "Juyeon-ah sebentar lagi aku menyusul eo!!" Teriak Chanhee kemudian.
"Hei... ini untuk nanti malam" ucap Younghoon menyodorkan paperbag pada Chanhee.
"Ooh? Kau benar membelikannya untukku?" Tanya Chanhee mencoba mengintip isi paperbag itu "Padahal aku hanya bercanda semalam"
Changmin yang mendengarnya langsung menoleh kearah Chanhee dan melirik paperbag itu.
Younghoon membelikannya untuk Chanhee?
KAMU SEDANG MEMBACA
Walk ON
FanfictionChoi Chanhee mencoba memecahkan kasus kematian teman sekelasnya disamping itu ingatan masa lalunya semakin menghantui pikirannya.