Bab VIII

592 111 27
                                    

"Haaachiii~~ hah..."

Chanhee mengusap hidung merahnya kasar lalu menghela nafasnya pelan.

Yang ia bayangkan setelah pindah sekolah adalah sistem pembelajaran baru dan berkualitas tapi apa yang ia dapatkan?

Membuat karya untuk acara mereka akhir pekan nanti.

"Yha, apa mereka suka membuat acara mendadak seperti ini?" Tanya Chanhee pada Yuchan.

"Tahun kemarin lebih mendadak dari ini Chinguya~"

"Lalu... kenapa kita memilih lapangan basket? Haaa..haaachiii"

Juyeon menghampiri Chanhee dan berjongkok didepannya dan menjauhkan potongan kardus yang sedang diguntingi Chanhee saat ini.

"Itu karena ketua kelas kita adalah ketua tim basket" jawab Juyeon mengusapi hidung Chanhee dengan sapu tangannya.

"Oohh.. gomawo" ucap Chanhee lalu mengambil alih sapu tangan itu.

"Ruangan lainnya pasti dikuasai kelas lainnya, tapi lapangan basket tidak buruk juga kan? Kita tidak perlu panas-panasan untuk ruangan seluas ini" terang Yuchan kemudian.

"Juyeon-ah, kau tahu Chanhee alergi debu?" Tanya Kevin penasaran.

"Oh? Dia alergi debu?" Tanya balik Juyeon dengan tatapn polosnya.

"Aaarrghh! Na anhae!" Gerutu Younghoon melempar potongan kardusnya kesal "Ya! Kita mau membuat kafe atau apa sebenarnya! ARRGHHH!"

"Hei lihat anak baru itu" bisik Seunyeon pada Seungkwan "Dia bisa membuat seorang Kim Younghoon ikut serta pada acara sekolah?"

Changmin yang mendengarnya menoleh kearah Younghoon yang kini berada digerombolan Chanhee dan yang lainnya.

"Hei, belum ada apanya jika dia belum berhasil membujuk Hyunjae untuk ikut serta" balas Seungkwan menatap remeh kearah Chanhee "Lihat? Dia teman sebangkunya tapi tidak terlihat sedari tadi.

'Tap tap tap'

Hyunjae melangkah memasuki lapangan basket dengan memakai hoodie dan menutupi wajahnya dengan tudung.

"Ini yang kau maksud?" Tanyanya menyodorkan sebuah kartu pada Chanhee.

"Wha daebak, dia benar-benar bisa mengajaknya" bisik siswa lainnya.

"Oh?" Chanhee menerima kartu itu dan membacanya sekilas "Oh... darimana kau mendapatkannya?" Tanyanya dengan senyuman lebar.

"Apa aku harus memberitahumu?" Jawabnya dingin lalu mendudukan dirinya sedikit menjauh dari gerombolan.

Chanhee ingin sekali menerkam Hyunjae yang semakin menyebalkan itu tapi ia harus melupakannya demi proyek kelas mereka ini.

Toh mencari ribut dengan Lee Daewang hany akan membuang waktu.

Eunwoo beranjak dari duduknya dan menghampiri gerombolan Chanhee lalu menyaut kartu itu dari tangan Chanhee.

"Tapi bagaimana mengukurnya? Kita tidak bisa keluar dari lingkungan sekolah maupun asrama" ucap Eunwoo lalu mengembalikan kartu itu pada Chanhee.

"Gwenchana, kita punya kurir terbaik dikelas kita" ucap Chanhee melirik kearah Younghoon.

"Kurir? Kau mau kupaketkan keluar angkasa?" Omel Younghoon dan mendengus malas.

"Yha, ini berada digangnam!" Omel Chanhee membalas Younghoon.

"Lalu bagaimana kita mengukur mereka semua?" Tanya Kevin menatap gerombolan teman-temannya "Memang ada jalan untuk keluar tapi-"

Walk ONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang