Tandai bagian yang typo...
Sehun gondok sendiri di pojokan. Mungkin jika ada yang berani menegurnya, Sehun akan langsung melahap habis orang itu. Tatapannya tertuju pada dua orang yang duduk berdekatan dengan tawa yang menurut Sehun tawa itu menjadi kematiannya.
Bagaimana tidak, di depan matanya dia melihat dengan sangat jelas dan dengan sadar istrinya, Krystal bercengkerama dengan teman satu grupnya yang menjadi idola istrinya, Kai. Sejak tiba di gedung agensi, sang istri tidak henti-hentinya tersenyum. Apalagi ketika Sehun membawa Krystal ke tempat Kai berada, di ruang olahraga dimana Kai sedang berusaha membentuk otot-ototnya.
Makin insecure Sehun. Apalagi saat dia dan Krystal memasuki ruang olahraga, Kai bertelanjang dada dengan bulir-bulir keringat membanjiri wajah dan tubuh Kai.
"Hun, istri lo mau ke kamar mandi nih!" teriak Kai padahal Sehun duduk tidak jauh darinya membuat Sehun mendengkus.
Dengan wajah masam, Sehun beranjak dari duduknya mendekati Krystal yang merentangkan kedua tangan padanya.
"Ayo," ujarnya sembari meraih satu tangan Krystal.
Krystal tidak beranjak dari duduknya membuat Sehun menghela nafas panjang dan menatap Krystal dengan ekspresi biasa saja.
"Ayo, nanti keluar disini."
Krystal menggeleng sebelum berkata, "Aku mau pipis di rumah aja."
Ribet.
Sehun menarik nafas panjangnya dan menatap Krystal dengan tatapan lembut yang membuat Kai menahan tawa karena tidak biasa seorang Sehun menatap lawan bicaranya dengan tatapan selembut itu. Menurut Kai, kapas kalah lembutnya dengan tatapan Sehun.
Sehun melirik Kai malas. Bisa-bisanya teman satu grupnya itu menatapnya mengejek. Kurang ajar, andai tidak ada Krystal diantara mereka, mungkin Sehun langsung melempar bom ke wajah sok ganteng Kai.
Eh, kata Krystal Kai ganteng. Sialan, mendadak mood Sehun makin hancur.
"Sehun! Malah bengong lagi. Aku mau pipis nih! Ayo, pulang. Keburu pipis disini nantinya," gerutu Krystal membuat Sehun lagi dan lagi menarik nafas panjang.
Punya istri yang lagi hamil seribet ini memang. Banyak maunya. Andai moodnya tidak sedang berada di titik terendah, mungkin dengan senang hati dia bawa Krystal pulang dan mengunyel-unyel pipi Krystal yang semakin menggemaskan ketika hamil.
"Sehun! Ngelamun lagi. Jangan-jangan kamu lagi mikirin Jennie sama Irene itu ya! Ah ya, Irene kan satu agensi sama kamu. Jangan-jangan sekarang dia ada di sini dan kamu lagi mikir buat ketemu dia, iya kan? Pantes aja kamu nggak respon aku yang mau pipis di rumah."
Astaga, cobaan apa lagi ini?!
Bisa-bisanya Krystal berkata seperti itu di depan Kai pula. Lihat, sekarang Kai diam-diam tertawa melihat wajah frustasinya. Sialan.
"Ngomong apa sih, kamu? Mau pipis di rumah? Ya udah, ayo pulang. Pasang lagi jaket sama topinya."
Sehun memasangkan jaket dan topi pada Krystal meski penuh dengan perjuangan karena Krystal yang tengah merajuk. Sesekali menolak saat dipasangkan jaket namun dengan tegas dia memaksa Krystal menurutinya.
Hingga tidak lama setelah topi dan jaket melekat pada Krystal, Sehun menarik lembut tangan Krystal untuk berdiri dan merangkul pinggang sang istri.
Tanpa pamitan pada Kai yang sedari tadi menjadi penonton setia adegan unyu-unyu gemasnya, dia bergegas meninggalkan ruang olahraga.
...
Tiba di rumah, Krystal berlari terbirit-birit ke kamar mandi yang berada di kamar. Sehun panik sebab Krystal yang berlari seolah tidak sedang mengandung. Sehun meneriaki Krystal untuk berhenti, namun Krystal mengabaikan karena sudah sampai diujung.
"Kamu ngapain berdiri disitu? Mau pipis juga?" Krystal bertanya setelah keluar dari kamar mandi melihat Sehun berdiri di depan kamar mandi dengan tubuh menyandar pada dinding dan kedua tangan terlipat depan dada.
Krystal meneguk kasar salivanya melihat tatapan tajam Sehun. Dia baru sadar jika dia melakukan kesalahan, berlari padahal kandungannya membesar. Mampus, setelah ini pasti Sehun mendiamkannya.
Menunduk, Krystal memainkan jemarinya.
"Maaf. Kebelet banget, udah nyampe ujung," ujarnya penuh sesal."Ngapain nunduk? Aku di depan kamu, bukan lagi rebahan di lantai."
Krystal mendongak, memberanikan diri menatap Sehun.
Namun, pada saat dia mendongak, tiba-tiba tubuhnya didekap oleh Sehun. Krystal terperanjat dengan pergerakan Sehun namun dia membalas dekapan Sehun. Kepalanya dia sembunyikan di dada Sehun.
"Maaf," ujar Krystal lagi.
"Aku khawatir terjadi sesuatu ke kamu dan anak kita. Liat kamu lari udah sukses bikin aku mau mati muda. Jangan ulangi lagi. Kalo kebelet, langsung ke kamar mandi, gak usah pilih-pilih. Nahan kebelet bahaya, gimana kalo terjadi sesuatu sama kamu dan anak kita karena keseringan nahan kebelet?"
Krystal cemberut, namun langsung tersenyum lebar. Suaminya memperhatikannya dan sang buah hati. Gimana nggak makin cinta Krystal ke Sehun kalo Sehun selalu tahu bagaimana caranya membuatnya merasa istimewa.
Krystal melepas dekapan. Dia menatap Sehun dengan senyum semanis mungkin yang bisa Sehun prediksi jika ada yang Krystal inginkan. Dan, perasaan Sehun jadi tidak enak.
"Mau apa?" tanyanya lembut yang membuat senyum Krystal kian manis, gula aja kalah manisnya dengan senyum Krystal.
"Gak lama lagi kamu konser."
"Trus?"
"Aku mau nonton konser kamu sama grup kamu secara langsung. Jadi, beliin aku lighstick sama tiket konser. Tempatnya paling depan biar kelihatan jelas muka kamunya sama mukanya Kai."
"Sayang...."
"Kamu gak mau? Ya udah, aku gak mau tidur sama kamu. Tidur di sofa!"
"Say..."
Terlambat, Krystal meninggalkannya dan langsung menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
Sehun mengerang frustasi.
Siapa pun, tolong Sehun!
...
Ada yang nungguin cerita ini update?
Jangan lupa tinggalkan jejak!💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Husband? [ Sehun x Krystal ]
FanfictionKrystal butuh banyak kesabaran untuk menghadapi kenyataan. Kenyataan yang membuat hidupnya jungkir balik demi keharmonisan keluarga kecilnya bersama seseorang yang berpengaruh di dunia intertaiment. Dia, Oh Sehun. Lelaki yang menjadi idola sejuta um...