13

743 102 37
                                    

Tandai bagian yang typo...

Gelap dan sepi.

Dua kata yang mewakili suasana saat ini ketika Sehun menginjakkan kaki di rumah. Bermodal cahaya dari senter ponsel, Sehun mendekati sakelar dan menghidupkan semua lampu rumahnya sehingga menjadi terang. Namun saat semuanya terang, mata Sehun menangkap keanehan.

Dengan segala kepasrahan yang diselimuti rasa lelah luar biasa sehabis latihan tanpa henti, Sehun melangkah menuju ruang tengah. Sehun menemukan televisi menyala, bantal sofa berjatuhan di lantai dan terakhir, banyak bungkus makanan ringan berserakan di meja, sofa dan lantai.

Tanpa banyak tanya pun, Sehun tahu siapa pelakunya. Siapa lagi kalau bukan istri cantiknya itu yang semakin hari semakin cantik dan seksi membuat Sehun semakin tergila-gila dan bertaruh cintanya ini cinta mati kepada istrinya, Krystal.

Sayangnya, pekerjaan yang dianutnya membuatnya terkesan tidak terlalu mencintai istrinya. Ah salah, mungkin lebih tepatnya membuatnya terpaksa membohongi publik jika dia adalah bujangan muda nan kaya yang digilai banyak wanita. Nyatanya, menjadi publik figure tidak semudah yang dibayangkan. Ada banyak rintangan yang siap meluluh-lantahkan kepercayaan, harapan dan... cinta. Sepertinya cintanya kepada sang istri.

Argh! Memikirkan dunianya yang sepenuhnya tidak dijangkau oleh akal sehat Krystal membuatnya mengerang frustasi. Tapi, kefrustasiannya tentang hidupnya dan sang istri tersingkirkan sejenak sebab kini yang membuatnya frustasi adalah, siapa yang akan membereskan kekacauan ini?

Menatap sekeliling, Sehun tidak menemukan keberadaan sang istri. Besar kemungkinan sang istri berada di kamar dan mungkin sedang terlelap, merajut asa yang tak tersampaikan melalui dunia nyata.

Dengan segala rasa lelahnya, Sehun melangkah ke kamar dan saat dia memutar kenop pintu, pintu tidak bisa dibuka. Sudah dipastikan pintu dikunci. Aneh, biasanya Krystal tidak pernah mengunci pintu kamar, baik ada dirinya di rumah atau tidak. Kalau pun Krystal mengunci pintu kamar, itu tandanya istri cantiknya itu marah padanya.

Tunggu... marah padanya? Krystal marah padanya? Marah kenapa? Apa kekacauan di ruang tengah sebagai bentuk kekesalan sang istri? Tapi, kesal karena apa?

Mengacak rambutnya, Sehun menyandarkan tubuhnya ke pintu dengan satu tangan mengetuk pintu. Berharap sang istri membuka pintu dan menyambutnya dengan senyum manis yang mengalahkan manisnya gula.

"Sayang, buka pintunya."

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

Dan puluhan detik pintu tidak dibuka. Semakin meyakinkan Sehun jika sang istri marah padanya. Kemungkinan sang istri marah karena tidak dibawa ke agensi? Atau... ada hal lainnya?

"Sayang, buka pintunya dong. Aku ngantuk sama capek nih, mau cepet-cepet tidur. Kamu gak kasihan sama aku?"

Krik

Sehun merasa hanya nyamuk yang meresponnya. Menghela nafas panjang, terpaksa malam ini dia tidur di ruang tengah. Sayangnya, sebelum mengistirahatkan tubuh lelahnya, dia harus membersihkan ruang tengah yang seperti kapal pecah itu. Sepertinya hari ini dia bernasib buruk.

Dengan langkah lunglai, Sehun menuju ruang tengah. Sehun mulai membersihkan ruang tengah dengan segenap kekuatan yang nyaris terkuras habis sehabis latihan. Matanya sudah tidak kuat namun terpaksa terjaga karena masih ada banyak kekacauan yang harus dia bereskan. Hingga tiga puluh berlalu, Sehun berhasil membersihkan ruang tengah. Mengabaikan tubuhnya yang lengket oleh keringat, Sehun menjatuhkan tubuhnya ke sofa dan langsung terlelap, melupakan sejenak kesialannya hari ini.

Husband? [ Sehun x Krystal ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang