Tandai bagian yang typo...
Tiga hari berlalu sejak pertengkaran kecilnya dengan Krystal, kini Sehun duduk santai di kursi balkon ditemani susu cokelat buatan istrinya. Matahari yang hampir terbenam sama sekali tidak membuat Sehun beranjak dari tempatnya. Justru dia semakin menikmati angin sore yang menerpa tubuhnya.
Tatapannya menerawang jauh, memikirkan banyak hal. Terutama memikirkan rumah tangganya yang tidak diketahui banyak orang. Kemarin, tepat usia kandungan Krystal memasuki bulan ke-6. Waktu cepat berlalu dan perlahan tapi pasti, sosok yang dinantikan akan lahir ke dunia, buah hatinya dan Krystal. Sehun tidak sabar menantikan moment bahagia itu.
Sehun tidak banyak berharap, dia hanya berharap sekarang dan seterusnya, Krystal dan calon anaknya sehat serta bahagia selalu. Meski sedikit mustahil mengingat profesinya yang menyulitkan ini. Satu sisi ingin mempublikasikan rumah tangganya, tapi sisi lain dia memikirkan resikonya.
Krystal berkali-kali menuntutnya kapan dia mempublikasikan rumah tangganya pada publik. Bukannya tidak mau atau malu mengakui Krystal sebagai istrinya, hanya saja belum saatnya. Masih ada banyak sesuatu yang dia selesaikan.
Entah sudah berapa kali Sehun menghela nafasnya. Yang jelas, dia ingin tidur sekedar mengistirahatkan tubuhnya yang tenaganya terkuras habis menjalani aktifitasnya di dunia hiburan. Namun baru satu detik matanya terpejam, Sehun dikejutkan dengan bantingan yang berasal dari dalam kamar.
Takut terjadi sesuatu pada Krystal yang ada di dalam kamar, dengan langkah tergesa Sehun memasuki kamar. Tapi ketika Sehun berada di dalam kamar, rahang Sehun nyaris jatuh ke lantai andai tangan lembut Krystal tidak mengatupkan mulutnya yang menganga lebar.
Tatapan Sehun mengarah pada istrinya yang memasang wajah cemberut.
"Ponselku sayang," gumamnya menatap lesu ponselnya yang kini hancur tak berbentuk di lantai.
Ya, suara bantingan yang menarik perhatiannya adalah, ponselnya yang dibanting istrinya. Sehun ngeri sendiri melihat ponselnya. Entah sekuat apa tenaga Krystal ketika membanting ponselnya hingga sim cardnya pun terlempar jauh.
"Biarin. Tinggal beli yang baru, ganti sim card beres," ketus Krystal yang melangkah ke sofa dan mendudukan tubuhnya disana dengan tatapan tak bersahabat.
Sehun mendekati istrinya, meminta penjelasan kenapa istrinya itu membanting ponselnya hingga hancur tak berbentuk.
"Kenapa dibanting? Di ponsel itu ada dokumen penting dan nomor ponsel teman-temanku dari masa trainee."
Krystal melengos, enggan bertemu tatap dengan Sehun yang tentu saja membuatnya lemah. Yang ada Krystal melupakan apa tujuannya.
"Tinggal minta lagi apa susahnya?" Ketus Krystal masih enggan menatap Sehun.
Sehun berusaha sabar. Emosi Krystal memang tidak bisa dikontrol dan dia memaklumi karena itu semua hormon kehamilan.
"Iya, tapi kenapa dibanting ponselku?" Sehun masih berusaha mencaritahu kenapa ponselnya yang tidak berdosa itu dibanting.
"Pengin aja. Kenapa? Mau marah? Marah aja gak apa-apa, ini kemauan anak kamu," ujar Krystal acuh dan bergegas memasuki kamar mandi, meninggalkan Sehun yang mengusap kasar wajahnya. Krystal memang menguji kesabarannya.
Tidak mau menambah beban pikirannya, Sehun bergegas memunguti pecahan ponselnya dan membuangnya ke tempat sampah. Seperti yang Krystal katakan, Sehun juga akan mengganti sim card, sekedar menghindari kemarahan istrinya.
Selepas itu, Sehun merebahkan tubuhnya ke atas tempat tidur sembari menunggu Krystal selesai mandi. Dia memejamkan matanya, lelah. Akhir-akhir ini dia sangat sibuk, sibuk membagi waktu antara karir dan keluarga. Kondisi Krystal yang tengah hamil membuatnya tidak tenang meninggalkan Krystal sendiri di rumah. Meski rumahnya memiliki penjagaan yang ketat, tetap saja dia takut, takut jika kejadian yang telah berlalu kembali terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Husband? [ Sehun x Krystal ]
FanfictionKrystal butuh banyak kesabaran untuk menghadapi kenyataan. Kenyataan yang membuat hidupnya jungkir balik demi keharmonisan keluarga kecilnya bersama seseorang yang berpengaruh di dunia intertaiment. Dia, Oh Sehun. Lelaki yang menjadi idola sejuta um...