Tandai bagian yang typo...
Jengkel. Itu yang Sehun rasakan sejak satu jam lamanya. Bagaimana tidak jengkel jika dia yang sudah mengosongkan jadwalnya di hari ini hanya demi menemani istrinya, justru yang ingin ditemani asik dengan yang lain. Dia mendengkus, melirik Krystal yang fokus pada layar laptop yang memperlihatkan video dance practice salah satu boyband ternama.
Dia ingin mengumpat ketika mendengar pekikan sang istri yang menyerukan fanchant. Menutup telinga, dia memilih merebahkan tubuhnya dan memunggungi Krystal yang tak memperdulikannya. Miris.
Dia berusaha memejamkan matanya. Lebih baik dia tidur dan memimpikan sosok calon anaknya yang harus mirip dengannya, tampan, berotot dan mempesona.
Sayangnya, pekikan istrinya membuatnya beranjak dari posisi berbaringnya. Dengan kesal, dia meraih laptop yang berada di pangkuan Krystal dan mematikan video yang Krystal tonton.
"Sehun! Kenapa dimatiin?!" seru Krystal menatap Sehun tajam.
Menghiraukan Krystal, Sehun langsung mematikan laptop dan meletakkannya di atas lemari agar Krystal tidak bisa menjangkaunya. Setelah meletakkan laptop di atas lemari, dia mendekati Krystal yang menekuk wajahnya di atas tempat tidur.
Dia duduk di samping Krystal dan akan memeluk istrinya itu. Sayangnya, yang ingin dipeluk memilih merebahkan diri dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
Menghela nafas panjang, dia mengacak rambutnya setelah sadar jika si bumil satu ini marah padanya.
"Lagi marah nih, ceritanya? Hari ini seharusnya aku ke studio buat menghadap manager yang dari kemarin bawel nyuruh aku jelasin berita yang beredar tentang aku yang tiba-tiba gendong seorang wanita hamil. Hari ini juga seharusnya aku bahas masalah konser bersama member lainnya. Terakhir, seharusnya hari ini aku ada di studio dan pulang besok ke rumah karena masih ada banyak yang harus aku selesaikan. Aku sengaja gak kemana-mana cuma bisa berduaan sama kamu, tapi kamunya malah kayak gini."
Sehun menghentikan ucapannya. Dia bersedekap dada dan melirik istrinya yang masih betah menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Tidak ada respon dan dia pun melanjutkan kalimatnya. Anggap saja dia sedang berdongeng untuk istrinya.
"Diluaran sana banyak banget media yang memuat tentang aku. Agensi nuntut penjelasan dariku tapi aku mengabaikan mereka karena aku cuma ingin fokus dulu ke kamu. Jaga kamu dan memastikan kalau tidak ada satu pun yang berani membahayakan kamu. Aku pikir, setelah kita pindah, kita akan hidup aman, damai, tentram dan semakin intim. Nyatanya, setelah kita pindah baru satu hari, aku merasa jadi bujangan gak laku, kesepian. Kesepian karena istri sendiri asik dengan lelaki lain. Senyum-senyum sendiri dan sampai maki-maki suami sendiri karena ganggu kegiatannya. Ak...."
Bugh
Satu bantal menghantam wajah tampan Sehun. Meringis, Sehun mengusap wajahnya. Untung ketampanannya permanen, jika tidak, mungkin detik ini juga wajahnya berubah jelek.
Dia menggerutu dan hendak menyerang istrinya. Nyatanya, sang istri rupanya duduk menyandar pada sandaran tempat tidur dan menatapnya tajam.
"Apa? Mau maki-maki aku? Sini, maki-maki gak apa-apa biar aku ceraikan kamu sekarang juga dan langsung daftar jadi calon istrinya bias aku."
Sehun melotot. Bias? Ini mimpi buruk untuknya. Sejak kapan istrinya memiliki bias dan menjadi seorang kpopers?
Sial. Sepertinya banyak perubahan dari istrinya yang dia sadari baru sekarang. Dia tidak bisa menyalahkan sang istri karena ini semua karena dirinya. Selama ini dia terlalu asik dengan dunianya, terlalu menikmati skandal yang mengikatnya dengan girl band yang bodynya oke dan menikmati karirnya yang memiliki banyak penggemar dari berbagai negara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Husband? [ Sehun x Krystal ]
FanfictionKrystal butuh banyak kesabaran untuk menghadapi kenyataan. Kenyataan yang membuat hidupnya jungkir balik demi keharmonisan keluarga kecilnya bersama seseorang yang berpengaruh di dunia intertaiment. Dia, Oh Sehun. Lelaki yang menjadi idola sejuta um...