Hati-hati typo bertebaran...
Krystal tidur dengan cara memunggungi Sehun. Sejak kejadian tadi siang tidak ada obrolan yang berarti antara dirinya dan Sehun. Sehun bertanya, dia menyahut seadanya, tidak sebawel biasanya. Namun, yang membuat dia kesal sekesal-kesalnya orang kesal, saat tidak ada kata maaf dari suami tampannya itu. Seolah kejadian tadi siang hanya sebuah kejadian dimana sang suami bertemu teman lama dan dia memaklumi. Kenyataanya, ah...dia malas untuk membahas dan mengingat kejadian tadi siang.
"Sayang."
Krystal langsung memejamkan matanya mendengar suara Sehun yang mendekatinya. Demi apapun, mood nya sedang buruk dan dia tidak mau mood nya semakin buruk hanya karena meladeni suami tampannya itu. Berpura-pura tidur mungkin pilihan terbaik untuk saat ini.
Krystal merasakan tangan kekar mengusap puncak kepalanya dan mengecupnya pelan. Dia menahan nafasnya saat aroma tubuh suaminya menyapa penciumannya yang entah kenapa ingin rasanya malam ini dia terlelap dalam pelukan hangat suaminya itu.
Apa kali ini dia kembali mengidam?
Kalau iya, berarti anaknya tidak suka jika orang tuanya marahan seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi jika suami tampannya itu selalu berulah. Dia memang sabar tapi bukan berarti kesabarannya ini tidak mengundang amarah.
"Aku tahu kamu sedang pura-pura tidur."
Glek
Krystal terhenyak dan kontan membuka kedua matanya yang langsung bertatapan dengan mata hitam milik suaminya yang kini membungkuk di sampingnya.
Demi apapun, dia sangat malu karena ketahuan sedang berpura-pura. Sepertinya dia tidak pandai mengelabuhi suaminya itu. Tapi...ya sudahlah. Dia sedang kesal dan alangkah baiknya dia abaikan saja sosok suaminya yang kini menatapnya lembut.
"Mau kemana?" Sehun menahan lengan Krystal yang hendak beranjak dari posisi berbaringnya.
Menoleh sebentar, Krystal kembali melengos, enggan menatap wajah suaminya. "Kamar tamu," jawabnya seadanya.
Sehun menarik nafas panjangnya. Dia tidak bodoh. Dia tahu dan sangat tahu jika istrinya itu masih kesal padanya. Kebiasaan Krystal jika tengah kesal padanya dan dia berusaha berbaikan pasti ujung-ujungnya tidak mau tidur seranjang.
Sehun menindih tubuh Krystal dengan satu tangan sebagai penyangga tubuhnya agar tidak menghimpit perut buncit istrinya. Tanpa mengucap sepatah katapun, dia mengecup ujung hidung istrinya yang justru mengenai pipi karena isterinya itu langsung melengos, menolak ciumannya.
"Lepas!"
Sehun menggeleng. "Gak."
"Nyebelin."
"Kamu sudah tahu kalau aku memang seperti itu," jawab Sehun yang justru mengundang dengkusan kesal Krystal.
"Aku ngantuk."
Sehun tersenyum tipis. Tangannya bergerak mengusap pipi istrinya dengan tatapan mengarah pada iris mata sang istri yang begitu sempurna baginya. Tatapan lembutnya berubah menjadi sendu melihat mata bengkak istrinya. Istrinya menangis dan itu karena dirinya. Sialan.
"Maaf," lirihnya yang langsung menyembunyikan wajahnya di lekukan leher sang istri. Segenap rasa penyesalan yang dia rasakan serta kata maaf tentu dia tahu jika itu tidak bisa membuat suasana hati istrinya kembali cerah. Tapi setidaknya dia tidak menuruti egonya untuk tidak memperdulikan istrinya.
"Ngapain minta maaf? Merasa bersalah?"
Sehun mengangguk dan Krystal terkekeh. "Kamu udah terbiasa dekat sama wanita manapun dan menurutku kata maaf dan rasa bersalah kamu itu gak ada gunanya selagi kamu tetap welcome sama wanita-wanita yang memiliki skandal sama kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Husband? [ Sehun x Krystal ]
FanfictionKrystal butuh banyak kesabaran untuk menghadapi kenyataan. Kenyataan yang membuat hidupnya jungkir balik demi keharmonisan keluarga kecilnya bersama seseorang yang berpengaruh di dunia intertaiment. Dia, Oh Sehun. Lelaki yang menjadi idola sejuta um...