Tandai bagian yang typo ....
Terhitung tiga hari Krystal berada di rumah sakit dan tepat tiga puluh menit lalu Krystal tiba di rumah setelah tiga hari di rumah sakit. Saat ini, bersama sang buah hati, Krystal tidur terlentang di atas tempat tidur dengan pandangan lurus ke atap kamar. Setelah melahirkan, dia begitu bahagia karena dia resmi menjadi orang tua, melahirkan darah daging seorang artis yang dipuja banyak orang dengan sejuta talenta.
Pandangan Krystal mengarah pada pintu kamar dan mendapati Sehun memasuki kamar dengan segelas jus alpukat dan beberapa potongan buah, sesuai yang dia pinta. Dia tersenyum tipis saat Sehun meletakkan nampan berisi jus buah dan potongan buah di nakas. Dia hendak beranjak dari posisi berbaringnya, namun dengan cepat Sehun membantunya untuk dudul bersandar di sandaran tempat tidur.
"Terima kasih," ujarnya yang Sehun sambut dengan kening mengerut.
"Tumben," jawab Sehun masih menatapnya terkejut, penuh tanya dan tatapan aneh lainnya. Karena ini bukanlah kebiasaan Krystal.
"Tolong pindahin anak kita ke tempat tidurnya," Krystal memilih mengabaikan ucapan Sehun, dia menyuruh Sehun memindahkan buah hatinya ke ranjang kecil yang tak jauh dari tempat tidurnya dan Sehun.
Sehun menurut, perlahan tapi pasti, dia memindahkan buah hatinya ke tempat tidur yang disediakan khusus anaknya. Setelah itu, dia kembali duduk di samping istrinya yang baru saja meletakkan jus alpukat ke nakas yang tersisa setengah.
"Sehun."
"Kenapa? Butuh sesuatu?" Krystal menggeleng. Dia memiringkan posisinya hingga berhadapan dengan Sehun yang menatapnya bingung.
"Apa yang selama ini kamu sembunyikan dari aku?"
"Gak ada. Aku gak sembunyiin apa-apa dari kamu," jawab Sehun cepat ketika Krystal menatapnya dengan mata berkaca. Dia membawa Krystal ke pelukannya dan meninggalkan kecupan singkat di keningnya. Saat ini yang ada di pikirannya adalah, kemungkinan Krystal sedang tidak percaya dan takut jika dia berpaling ke wanita seksi di luaran sana karena saat ini, tubuh Krystal tidak seindah dahulu.
"Hei, dengerin aku baik-baik ya, aku sama sekali gak sembunyiin apa-apa dari kamu. Aku gak bakal berpaling ke yang lain. Kamu aja udah cukup, gak mau nambah ...."
"Bukannya aku hamil anak kembar. Di mana anak kita yang satunya? Dan kamu sama sekali gak singgung soal ini sejak aku sadar dari obat bius," potong Krystal cepat yang mampu membuat Sehun terdiam. Tangannya yang mengusap punggung Krystal terhenti, tergantikan oleh tatapan yang sulit Krystal artikan. Sebuah tatapan yang membuat Krystal merasa ada kehancuran untuknya ketika Sehun mengungkapkan apa yang ada di pikirannya.
"Jawab aku, dimana anak kita yang satunya?" Tanya Krystal lagi dengan nada memohon. Bahkan, kedua tangannya menggenggam tangan Sehun dengan erat. Air matanya jatuh dan dengan cepat Sehun menghapus air matanya.
"Sayang ...."
"Tidak seharusnya kamu diam aja sampai aku sendiri yang bertanya dimana anak kita?!"
"Aku gak bermaksud gitu. Aku cuma ...."
"Sekarang, kasih tahu aku dimana anak kita? Kenapa saat aku baru sadar di rumah sakit, cuma satu yang kamu kasih ke aku. Di mana anak kita yang satunya? Aku gak lupa kalau aku hamil anak kembar, bahkan saat aku USG kita pastikan kebenarannya apa aku benar-benar hamil anak kembar atau tidak dan dokter bilang aku hamil anak kembar."
Sehun menangkup wajah Krystal yang kini basah oleh air mata. Tatapannya berubah sendu, sulit untuk mengatakan yang sebenarnya kepada Krystal. Bukan keinginannya untuk tidak mengatakan yang sebenarnya kepada Krystal, hanya saja dia tidak mau membuat Krystal sedih. Nyatanya, pemikirannya salah. Mau dia memberitahu atau tidak, Krystal tetap sedih.
"Maaf sebelumnya, anak kita tidak bisa terselamatkan. Saat kamu jatuh, dokter bilang kemungkinan, bukan kemungkinan, tapi kenyataannya perut kamu terbentur keras ke lantai dan mengakibatkan pendarahan cukup keras dan membuat kamu harus dioperasi untuk menyelamatkan anak kita. Tapi takdir berkata lain, anak kita yang satunya tidak terselamatkan. Dokter bilang, anak kita meninggal dalam kandungan. Aku minta maaf sama kamu karena udah lalai jaga kamu dan anak kita. Andai saat itu aku paksa kamu buat ikut sama aku, mungkin anak kita gak bakal pergi. Maaf karena aku udah rusak impian kamu memiliki anak kembar. Aku ...."
"Kamu gak salah. Apa yang selama ini terjadi sama aku, itu sudah takdir. Mungkin dengan ini, menjadi pelajaran buat kita untuk selalu berhati-hati. Mungkin dengan kejadian ini memberikan kita kesempatan untuk menjadi orang tua yang baik untuk anak kita."
Sehun tertegun. Krystal mengatakan itu dengan air mata yang terus mengalir dan dengan suara tersendat-sendat. Sehun membawa Krystal ke pelukannya. Dia pikir, Krystal akan menyalahkannya dan memakinya karena kelalaiannya selama ini. Nyatanya, Krystal mengikhlaskan kepergian buah hatinya. Membuatnya semakin merasa bersalah. Mungkin benar kata Krystal, ini sudah takdirnya dan jadikan pelajaran ke depannya. Atau mungkin ini teguran dari yang maha kuasa untuknya karena selama ini dia bermain wanita, menyakiti Krystal dengan kelakuannya dan kini, Tuhan menghukumnya dalam rasa bersalah yang begitu besar.
"Maafin aku. Aku udah rusak keinginan kamu. Padahal kita sudah beli barang-barang untuk bayi kembar," Sehun mengusap air matanya yang tiba-tiba jatuh tanpa henti membuat Krystal melepas pelukannya dan menatapnya lekat.
"Kamu gak salah. Percuma aku marah dan gak maafin kamu. Anak kita gak bakal hidup lagi. Jangan salahin diri kamu sendiri. Meskipun kamu sering banget nyakitin aku, tapi kamu itu orang luar biasa bagi aku. Meskipun kamu sering terlibat skandal dengan wanita-wanita cantik, tapi hati kamu tetap buat aku. Kamu gak salah, sayang. Kamu hebat dan terima kasih karena selama ini selalu bikin aku bahagia meskipun bahagianya kalah banyaknya sama sedihnya."
Krystal mencubit hidung Sehun dan terkekeh ketika Sehun mengaduh kesakitan. Dia tersenyum lebar dan merangkul lengan Sehun. Kepalanya dia sandarkan di bahu Sehun.
"Besok antar aku ke rumahnya anak kita, ya. Aku mau ketemu dia dan minta maaf karena baru tanyain keberadaan dia."
Sehun mengangguk. Diusapnya puncak kepala Krystal dengan perasaan yang semakin hari semakin bertambah, dia mencintai Krystal, sangat. Melihat bagaimana Krystal menyikapi atas kehilangan salah satu buah hati mereka membuatnya semakin jatuh pada Krystal. Krystal berusaha tegar meski dia tahu perasaan istrinya itu begitu hancur.
Memangnya, di dunia ini siapa yang tidak akan hancur ketika yang mereka nantikan kehadirannya justru pergi untuk selama-lamanya. Menyakitkannya lagi, kita sama sekali belum melihat seperti apa rupanya, belum menyentuh selembut apa kulitnya, belum mendengar semerdu apa suaranya dan selincah apa gerakannya.
"Aku gak mau kita larut dalam kesedihan. Anak kita memang meninggal. Tapi, anak kita tetap tinggal di hati kita. Ada tempat tersendiri untuk mendiang anak kita."
"Iya sayang. Ini adalah awal dari kehidupan kita sebagai orang tua. Dengan kehilangan, kita bisa tahu seberarti apa anak kita untuk kita sendiri. Dengan ini, kita bisa tahu jika anak adalah anugerah untuk kita, bukan sebuah beban."
Krystal mengangguk dan mengusap air matanya.
"Gak ada yang namanya anak adalah beban keluarga, mereka anugerah. Yang bilang anak adalah beban, hidup mereka menyedihkan. Mari kita jalani rumah tangga secara normal, aku gak mau suatu saat anak kita merasa tidak dianggap oleh Ayahnya sendiri."
"Kata siapa aku gak anggap anak kita sebagai anakku? Aku menganggap mereka, anak kita sebagai anakku, darah dagingku."
Krystal mencibir. "Buktinya sampai saat ini kamu belum publish status kamu yang sebenarnya. Sampai kapan kita main petak umpet? Aku lelah."
Sehun terdiam dan menatap Krystal lekat-lekat. Dia tidak bohong, ketika Krystal berkata lelah, dia dirundung rasa takut. Takut jika Krystal memilih pergi darinya.
...
Berapa abad kalian nungguin cerita ini update?
Maaf banget ya bikin kalian nunggu lama banget😭Aku sendiri gak nyangka bakal selama ini buat update. Aku pikir setelah kuliah bakal punya banyak waktu, ternyata kerja lembur macam kuda:v begadang tiap hari dan nyaris lupa kalo aku penulis Wattpad😭
Terima kasih buat yang masih setia sama cerita ini🥰
Jangan lupa tinggalkan jejak💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Husband? [ Sehun x Krystal ]
FanfictionKrystal butuh banyak kesabaran untuk menghadapi kenyataan. Kenyataan yang membuat hidupnya jungkir balik demi keharmonisan keluarga kecilnya bersama seseorang yang berpengaruh di dunia intertaiment. Dia, Oh Sehun. Lelaki yang menjadi idola sejuta um...