18

616 89 31
                                    

Tandai bagian yang typo ....

Sehun terus berdiam diri sampai mobil yang dia kendarai memasuki garasi. Jangan tanyakan lagi bagaimana perasaannya. Benar-benar hancur dan masih tidak percaya jika Krystal nekat melakukan semua ini yang berdampak buruk bagi kehidupannya ke depannya.

Sehun memasuki kamar, mengabaikan Krystal yang menawarkan membuatkan teh hangat untuknya agar rileks. Mana bisa dia rileks hanya karena meminum teh? Mana bisa dia rileks disaat kejadian beberapa jam lalu menggunjang jiwanya. Butuh waktu dua jam baginya untuk lolos serangan paparazzi dan beruntungnya tim keamanan rumah sakit cepat membantunya meski itu tidak mudah, terbukti baru dua jam dia terbebas dari serangan paparazzi.

Sehun menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Ke depannya, dia tidak tahu lagi akan seperti apa kehidupannya. Karirnya dan rumah tangganya.

Dia berusaha memejamkan matanya berharap ketika dia tertidur bisa membuatnya tenang. Tapi, bukannya kantuk yang datang, justru kecemasan dalam dirinya kian menjadi dan membuatnya meremas kasar rambutnya. Dia sangat kecewa pada istrinya dan cemas tak menentu.

Krystal sudah kelewatan. Krystal tidak tahu apa akibat dari perbuatannya itu. Krystal tidak tahu setakut apa dirinya ketika kabar tentang dirinya yang membawa wanita hamil ke rumah sakit sampai ke publik, di dengar agensi dan seluruh penggemarnya. Krystal tidak akan tahu itu.

Krystal juga tidak tahu, sekeras apa dia merahasiakan semua ini sampai waktunya tiba. Krystal salah jika dia berpikir untuk terus menyembunyikan status aslinya. Dia sudah berjanji pada Krystal akan mempublikasikan hubungannya dan Krystal kepada publik. Tapi, tunggu tanggal mainnya karena itu bukan main-main.

Sayangnya, Krystal terlalu gegabah. Sehun kecewa dan andai dia tidak mengingat siapa Krystal dalam hidupnya, mungkin dia akan meluapkan seluruh amarahnya pada istrinya itu. Tapi, dia tidak sebodoh itu. Dia masih bisa berpikir jernih untuk tidak meluapkan amarahnya.

Dia butuh sendiri. Tetapi sang semesta tak memberi waktu untuk sendiri. Pintu kamarnya dibuka dari luar dan tanpa dia lihat siapa pelakunya, dia sudah tahu itu Krystal yang kini mendekatinya, duduk di pinggir tempat tidur menatapnya dengan wajah sedihnya.

Sehun memejamkan mata dan menepis tangan Krystal yang hendak menyentuhnya.

"Aku butuh sendiri. Pergilah," ujarnya dingin dengan mata terpejam. Dalam keadaan sehancur ini, dia tidak mau menatap Krystal yang semakin membuatnya hancur.

"Aku mau bicara sebentar sama kamu."

"Bukannya barusan kamu sudah bicara?" Sehun membuka matanya dan menatap Krystal datar sebelum kembali memejamkan matanya. Kali ini dia berbaring membelakangi Krystal.

"Sehun, aku serius mau bicara sama kamu!" Sentak Krystal yang menarik kasar bahu Sehun hingga Sehun yang semula membelakangi kini menatapnya malas.

Sehun beranjak dari berbaringnya, bersandar pada sandaran tempat tidur dan menatap Krystal malas.

"Apa? Kamu mau bilang kalau kamu lakuin itu supaya semua orang tahu siapa kamu sebenarnya? Atau kamu mau maki-maki aku yang diemin kamu cuma gara-gara kejadian tadi, begitu? Kamu mau salahin aku karena wajah kamu tersebar luas di sosial media dan majalah cetak? Iya, kan? Silahkan, lakukan apa yang mau kamu lakukan. Bukankah kamu sudah berani ambil tindakan tanpa izin? Jadi, lakukan jika kamu mau mukul, maki-maki atau marahin aku tanpa izin aku. Lakukan selagi itu membuatmu bahagia. Kamu harus bahagia supaya aku gak ngerasa gagal jadi suami kamu."

Krystal diam dan menggeleng pelan setiap tuduhan Sehun yang sama sekali tidak benar. Dia menemui Sehun bukan untuk itu. Dia hanya ingin menenangkan Sehun, itu saja.

"Kamu salah, aku ke sini cuma mau tenangin kamu. Aku tahu sekarang ini kamu ...."

"Kamu gak tahu apa-apa, Krystal! Kamu gak tahu apa yang aku rasain. Kamu gak tahu apa yang selama ini aku mau dan aku rencanakan. Kamu gak tahu! Yang kamu tahu cuma keegoisan aku dan kebrengsekan aku yang menyembunyikan dari publik sampai kamu sendiri yang melakukan itu. Selamat, rencana kamu berhasil dan jangan berharap kalau setelah ini aku berubah."

Krystal menatap Sehun dengan mata berkaca-kaca. Dia berusaha meraih tangan Sehun yang selalu lelaki itu tepis membuat air mata yang berusaha dia tahan jatuh begitu saja.

"Aku minta maaf udah bikin kamu berada di situasi yang kamu gak suka. Aku lakuin ini bukan karena semata-mata agar semua orang tahu kamu siapa sebenarnya. Aku lakuin ini demi anak kita yang beberapa bulan lagi akan lahir. Apa kamu tega melihat anak kamu lahir dan publik tidak tahu jika dibalik kesuksesanmu, ada bayi mungil yang menanti kepulanganmu dan ingin bergerak bebas dengan menyandang nama belakangmu? Sehun, aku gak masalah kalau publik gak tau siapa aku, aku cuma mau anak kita mendapat pengakuan di depan publik. Aku gak mau rumah tangga kita berakhir seperti orang tuaku. Aku gak mau anak kita merasa kehadirannya tidak dianggap oleh Ayahnya. Kamu tahu sendiri, aku masih memiliki trauma tentang sebuah pengakuan yang sampai saat ini membayang-bayangiku ...."

"Tapi bukan dengan cara menjijikkan ini, Krystal!" Teriak Sehun yang langsung berdiri di depan Krystal dengan tatapan membunuh.

Krystal terkejut mendengar teriakan Sehun yang tidak pernah lelaki itu lakukan padanya. Air matanya tumpah, menatap Sehun dengan tatapan hancur yang selama ini dia rasakan dan dia sembunyikan dari Sehun.

"Menjijikkan menurut kamu? Jadi, caraku ini menjijikkan? Aku tahu aku salah. Tapi, apa salah kalau aku berontak dari keadaan ini? Apa kamu pikir aku sesabar itu buat jadi istri yang tidak diketahui publik? Aku lakuin ini karena aku gak mau kalau kita bernasib seperti orang tuaku. Aku gak mau anak kita bernasib sepertiku yang akhirnya mendapat penghakiman dari publik. Kamu pasti tahu kan, semua orang tahu aku anak dari orang tuaku ketika aku berumur tujuh belas tahun! Mereka menganggapku anak yang lahir dari hubungan terlarang orang tuaku, kenyataannya aku gak gitu. Aku hadir ketika orang tuaku menikah satu tahun lamanya. Apa aku salah karena telah meminta hak anakku?"

Sehun meremas kuat rambutnya. Dia beranjak meninggalkan Krystal sendiri di kamarnya yang menangis kencang. Dalam keadaan emosi seperti ini, lebih baik salah satunya ada yang mengalah sebelum terjadi sesuatu yanh tidak diinginkan dan dia memilih mengalah. Dia harus menenangkan dirinya yang semakin kacau mendengar alasan Krystal melakukan ini.

Sehun membanting kamar tamu dan menguncinya dari dalam. Dia butuh sendiri untuk menenangkan diri. Dia meremas kuat rambutnya memikirkan banyak hal. Karir, keluarga dan trauma Krystal.

Dia tahu banyak tentang istrinya tapi sama sekali dia tidak berniatan mengulang kejadian yang sama seperti di masa lalu Krystal. Dia punya cara sendiri untuk memberitahu semua orang tentang keluarga kecilnya. Krystal tetap salah karena segegabah ini. Ini terlalu beresiko. Krystal tidak mengerti sekejam apa dunia entertaiment.

Setelah ini, dia tidak yakin rumahnya akan aman. Sasaeng dan paparazzi siap mengintai tiap langkah kakinya dan Krystal baik di rumah maupun di luar rumah.

Jika berakhir seperti ini, semua rencananya sia-sia. Dia kecewa, marah dan merasa tidak dihargai dalam hidup Krystal. Dia kacau dan mungkin ... berpisah rumah untuk beberapa hari jauh lebih baik karena dia yakin setelah ini agensi memberinya banyak pertanyaan yang tentunya tidak baik untuk karirnya.

...

Ngeng ... tengkar dong🤣

Jangan lupa tinggalkan jejak!💜

Husband? [ Sehun x Krystal ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang