PROLOG

3.8K 232 16
                                    

Krystal mengusap perut buncitnya dengan pandangan tidak lepas dari layar televisi di depannya. Dadanya naik turun menahan emosi yang siap meledak kapan saja. Ini bukan satu, dua, atau yang ketiga kalinya Krystal melihat berita yang berisi tentang suaminya yang katanya tengah dekat dengan salah satu rekan artisnya.

Krystal sabar, sangat sabar mendengar skandal suaminya. Awak media tidak ada yang tahu jika artis yang selama ini berada di puncak kejayaan telah memiliki istri yang tengah hamil muda. Awak media juga tidak tahu seberapa cintanya sosok Oh Sehun kepada istrinya, Krystal Jung.

Wanita hamil memang sensitif. Melihat siaran televisi di mana sosok suami tercintanya berpose bagaikan model majalah fashion dengan merangkul seorang wanita yang dikabarkan dekat dengan sang suami, detik itu juga Krystal mematikan televisi dan melempar remotenya dengan kasar ke lantai. Dadanya naik turun dan wajahnya memerah menahan emosi.

Dia sudah tahu konsekuensi menjadi istri dari seorang penyanyi papan atas yang memiliki banyak skandal dengan teman wanitanya. Dia juga mengutuk keadaan kenapa hubungannya dan Sehun harus dirahasiakan, backstreet.

Kalau sudah begini, yang ada dia makan hati setiap hari.

Sudah! Dia sebenarnya tidak mau menyalahkan siapa-siapa. Tapi, dia mengutuk kenapa suaminya itu memiliki wajah tampan bagaikan dewa Yunani!

Pintu kamar berderit yang pertanda ada seseorang yang membuka pintu dan masuk ke kamarnya. Krystal tidak memiliki niatan untuk melihat siapa yang membuka pintu kamar. Sebab, dia sudah tahu siapa orang itu ....

"Sayang."

Suara beratnya yang terdengar sexy di telinganya sukses membuat bulu kuduknya meremang. Tapi tidak mampu menghilangkan emosinya yang membara. Dia masih kesal dan marah terhadap suaminya.

"Sayang kamu ...."

"Lepas!" Sentaknya menepis kasar tangan Sehun yang menyentuh pundaknya.

Sehun diam setelah mendapat respon tidak baik dari sang istri. Menatap lekat-lekat wajah murung istrinya sebelum pada akhirnya berlalu begitu saja meninggalkan Krystal yang matanya telah berkaca-kaca.

"Sehun."

Sehun menghentikan langkahnya tepat di pintu kamar mandi setelah mendengar Krystal memanggilnya dengan nada yang tidak seperti biasanya. Lirih dan menyimpan banyak luka. Dia menoleh dan menatap Krystal dengan kening yang mengerut dalam.

"Kamu butuh sesuatu?" Tanya Sehun lembut penuh perhatian.

Krystal menggeleng. "Tidak."

"Lalu?"

Krsytal terlihat gugup dan ragu untuk menyerukan suara hatinya kepada Sehun. Berkali-kali Krystal membasahi bibir bawahnya dengan tatapan yang dia hindari dari Sehun.

Lama terdiam dan menantikan apa yang ingin istrinya katakan, Sehun mengambil langkah mendekati sang istri. Dia duduk di samping istrinya dan menangkup kedua pipi istrinya sehingga tatapannya dan sang istri bertemu. Sehun melihat jelas ada keraguan di iris mata sang istri.

"Katakan apa yang ingin kamu katakan. Aku akan mendengarkan," ujar Sehun dengan nada suara lembut dan tatapan mata yang menenangkan.

Menarik napas panjangnya, Krystal menggenggam tangan Sehun yang masih berada di kedua pipinya. Tatapannya lurus ke manik mata Sehun, menyelami setiap rasa yang membuncah di dada.

"Bisakah kamu menjaga jarak dengan teman wanitamu?" Tanya Krystal dengan nada suara yang dipelankan agar suaminya tidak tersulut emosi. Dia menanti jawaban Sehun dengan rasa takut dan cemas menjadi satu.

"Kenapa kamu menyuruhku untuk menjauhi teman wanitaku?"

Genggaman tangan Krystal pada tangan Sehun kian mengerat sebelum pada akhirnya menjawab pertanyaan Sehun. "Aku tidak terima mendengar gosip yang beredar bahwa kamu memiliki hubungan khusus dengan teman wanitamu. Pernikahan kita memang tidak ada yang tahu kecuali keluarga besar kita. Tapi, bisakah kamu menjaga perasaanku? Aku .... "

Cup

Perkataan Krystal terhenti saat bibir Sehun menyentuh bibirnya. Hanya menyentuh, tidak ada lumatan. Sehun melepas genggaman tangannya dan beralih dengan tubuhnya yang kini berada di dalam pelukan Sehun.

"Dari awal sudah aku katakan, menikah denganku itu sama saja kamu menanam kesabaran. Aku tidak bisa menjaga jarak dengan mereka karena profesiku sebagai publik figur. Menjaga jarak dengan mereka itu sama saja menimbulkan berita yang menjatuhkan reputasiku. Jadi, aku berharap kamu jangan lagi meminta sesuatu yang tentu saja tidak bisa aku lakukan. Sampai kapan pun itu."

Mendengar itu, tangis Krystal pecah. Kedua tangannya meremas kuat baju Sehun bagian depan.  Tidak seharusnya dia mengatakan sesuatu yang bodoh kepada suaminya. Karena, jalan pikirannya bertolak belakang dengan suaminya. Yang dia inginkan belum tentu suaminya wujudkan.

Lebih baik dia simpan sendiri semua keresahan yang menggunung dalam hatinya karena sampa kapan pun, yang dia inginkan tidak akan menjadi nyata. Ini sudah konsekuensi yang dia dapatkan. Sudah seharusnya di menerima meski terasa menyakitkan. Mencoba merelakan dan menganggap semua baik-baik saja meski terasa sangat menyakitkan.

Ini sudah menjadi pilihannya, jalan hidupnya dan tidak bisa diganggu gugat. Dia harus menerima dengan suka cita tanpa keluhan apa pun. Menikah dengan Sehun sudah menjadi pilihan dalam hidupnya dan dia harus menjalankan kehidupan pernikahan yang jauh dari yang dia harapkan. Selagi Sehun mencintainya dan mampu menjaga hati untuknya, seharusnya itu sudah lebih dari cukup.

Semua sudah jelas jika hidup bersama Sehun yang menjadi prioritas adalah, kesabaran. Ya, sabar. Sabar melihat suaminya dipeluk, dirangkul, bahkan dicium oleh wanita yang berstatus teman.

Kata sabar sudah seharusnya menjadi teman baik dalam hidupnya yang semula tidak pernah sesabar ini. Diam adalah jalan terbaik menerima kenyataan jika dia adalah istri dari seorang Oh Sehun yang tidak diketahui oleh publik.

Biarlah Tuhan dan orang terdekatnya yang tahu siapa dirinya dalam hidup Oh Sehun. Masalah pandangan publik tentang Sehun, biar Sehun yang mengurusnya. Dia tidak mau terlalu banyak berpikir dan emosi hanya karena statusnya yang tidak diketahui oleh publik.

Setidaknya saat ini ada satu nyawa yang harus dia jaga dengan sepenuh hati. Perpaduan antara dirinya dan Sehun. Bukti cintanya dan Sehun yang beberapa bulan lagi akan melihat dunia. Satu nyawa yang beberapa bulan lagi menghiasi kehidupannya dan Sehun. Satu nyawa yang menjadi penguatnya disaat rasa sesak dan kesabaran yang dia miliki mencapai di titik terendah hingga nyaris membuatnya menyerah pada keadaan.

Banyak sekali yang Krystal harapkan dari seorang Oh Sehun. Hanya saja dia cukup tahu jika semua yang dia inginkan tidak akan menjadi nyata karena dia cukup mengerti seperti apa posisi Sehun. Dia tidak mau mendesak Sehun untuk mewujudkan apa yang dia inginkan. Dia hanya berharap semoga cintanya kepada Sehun tidak akan pernah pudar. Selalu berdiri kokoh meski badai menerpa.

Krystal sangat mencintai Sehun. Tapi, Krystal tidak tahu suatu saat apa dia mampu bertahan sampai akhir dikala semua rasa yang membumbung tinggi di hati mendadak lenyap tak tersisa.

***

LANJUT?

Masih prolog, jadi...santuy bacanya 😋
Ceritanya rada nyesek tapi aku harap bisa menghibur kalian 😌

Jangan lupa untuk Share cerita ini ke teman-teman kalian!🔥

Shipper  SESTAL mana nih suaranya?!😌

Husband? [ Sehun x Krystal ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang