Tandai bagian yang typo...
Sehun mengacak rambutnya kesal. Saat ini dia berada di ruangan serba putih dengan bau obat-obatan yang menyengat dimana sang istri terbaring di atas brankar. Dia kesal dan marah pada dirinya sendiri karena tidak terlalu memperhatikan kondisi istrinya.
Kata dokter, kandungan istrinya melemah dan istrinya kurang banyak istirahat.
Entah sudah keberapa kalinya dia menggeram saat melihat wajah pucat istrinya yang belum juga sadarkan diri. Kedua tangannya menggenggam tangan istrinya yang ditancap jarum infus. Demi apapun, saat ini dia ketakutan. Takut jika sewaktu-waktu istrinya kembali seperti ini karena dia yang tak terlalu memperhatikan kondisi istrinya yang tengah berbadan dua.
Kalau boleh jujur, akhir-akhir ini dia memang terlihat semakin sibuk karena persiapan konser bulan depan. Dia juga kadang membuat istrinya marah dan kepikiran karena tingkahnya di luar sana yang dikabarkan dengan perempuan yang ini dan perempuan yang itu. Apalagi, ketika sudah berbaikan, dia menerjang istrinya hingga pelepasan. Mungkin, itu lah faktor-faktor kandungan istrinya melemah.
Omong-omong masalah kabar yang beberapa menit lalu beredar serta foto-fotonya yang menggendong istrinya saat di musik bank dan saat dia menginjakkan kakinya di rumah sakit ini sukses membuat kepalanya yang berdenyut semakin terasa. Pihak agensi juga baru saja menghubunginya dan menyalahkan tindakannya yang tiba-tiba menolong seorang perempuan yang tengah hamil.
Dia tak memberitahu kepada pihak agensi jika perempuan yang dia tolong adalah istrinya sendiri. Dia justru meminta maaf kepada pihak agensi serta teman satu grupnya. Dia tak memiliki niatan untuk menjelaskan siapa Krystal sebenarnya karena dia masih belum siap. Dia memikirkan keselamatan istrinya dan dia tak mau istrinya terancam hanya karena berstatus sebagai istrinya, maknae dari salah satu grup ternama di Korea Selatan.
Dia menatap sendu wajah istrinya. Dia merasa bersalah. Selama ini, dia sadar jika telah membuat istrinya sakit hati karena kelakuannya. Tapi apa daya, dia adalah publik figur dengan skandal yang terus menyeret namanya.
Dikecupnya punggung tangan sang istri dengan setetes air mata yang tiba-tiba jatuh dari pelupuk matanya. Percayalah, dia sangat takut kehilangan istrinya. Dia sangat mencintai istrinya meski sejauh ini sikapnya tak seperti suami-suami pada umumnya yang bersikap romantis atau apapun itu.
"Enghh..."
Matanya berbinar dan langsung duduk dengan tegap setelah mendengar lenguhan yang berasal dari istrinya. Kontan satu tangannya bergerak mengusap pelipis istrinya dan mengecupnya cukup lama hingga kedua mata istrinya terbuka lebar dan menatap ruangan yang kini mereka tempati.
"Hun, ini dimana?"
"Rumah sakit."
Kening Krystal mengerut. Mencoba mengingat kejadian demi kejadian yang membuatnya berada di rumah sakit. Hingga beberapa detik kemudian kedua matanya membulat sempurna dan menatap Sehun yang menatapnya datar.
"Kamu yang bawa aku kesini?"
"Kamu pikir, aku terima-terima saja melihat istriku disentuh orang lain selain diriku?"
Mendengar jawaban Sehun, dia mengerti jika suaminya itu lah yang membawanya ke rumah sakit. Bibir bawahnya dia gigit melihat tatapan datar Sehun. Dia merasa bersalah. Namun, tiba-tiba dia kembali menatap suaminya. Kalau suaminya yang membawanya ke rumah sakit itu berarti....
"Sehun."
"Hmm."
Meneguk kasar ludahnya, dia menatap Sehun takut-takut. "Acaranya...kamu...."
"Persetan dengan itu semua, istriku jauh lebih penting," pekik Sehun membuat Krystal tertegun dan menatap suaminya itu tak percaya.
Lebih tak percayanya lagi saat tiba-tiba suaminya itu melumat bibirnya pelan.
Tubuhnya membeku. Sulit mempercayainya kenyataan yang terjadi padanya. Suaminya... bagaimana bisa suaminya tidak mementingkan nama baiknya sebagai publik figur?
"Jangan terlalu dipikirkan. Kamu harus banyak istirahat. Jangan membuatku khawatir."
Setelah melepas pagutannya, Sehun menempelkan keningnya dengan kening Krystal dan menatap lekat mata indah istrinya yang menatapnya tak percaya.
"Hun..."
"Jangan takut, aku tak akan marah padamu. Aku marah pada diriku sendiri karena tak memperhatikan kondisimu. Maafkan aku, sayang."
Hah.
Rasanya Krystal tak tahu lagi bagaimana caranya bernafas. Apalagi posisinya dan Sehun saat ini yang terlihat intim. Dari kejauhan mungkin orang-orang akan melihat jika Sehun menindihnya. Tapi.... percayalah jika saat ini jantungnya berdebar hingga sesuatu seperti kaca pecah mengejutkan keduanya membuat keduanya kontan menoleh ke arah kaca di ruangan Krystal yang pecah, seperti habis dilempar dengan batu.
Wajah Krystal memucat melihat kaca itu pecah dan pecahannya berserakan di lantai. Dia menatap Sehun yang melangkah mendekati kaca dan menemukan batu berukuran sedang yang terlempar tak jauh dari brankar yang dia duduki.
Lalu, Sehun menatap ke luar jendela dan menemukan seseorang dengan wajah misterius namun kamera digital menggantung di lehernya. Sehun menggeram marah saat sadar ketenangannya dan sang istri mulai terancam.
"Hun, siapa yang melakukan ini?" Tanya Krystal saat Sehun kembali mendekatinya dan mengecup punggung tangannya cukup lama dan menatapnya sendu.
"Hun..." Tegurnya karena tak ada sahutan dari Sehun.
Sehun menatap istrinya kosong hingga perlahan tapi pasti bibirnya bergerak membentuk sebuah kalimat yang membuat Krystal membeku ketakutan.
"Sasaeng."
***
Referensi : Dalam bahasa Korea, Sasaeng berarti kehidupan pribadi. Sa artinya pribadi, eng artinya kehidupan. Artinya, sasaeng fans adalah penggemar yang memasuki kehidupan pribadi idolanya. Sasaeng bisa dibilang penggemar dengan aliran ekstrem yang meresahkan, mengganggu, hingga mengancam keselamatan jiwa para artis idolanya sendiri.
Ada yang nungguin cerita ini update?
Gak ada yah:vJangan lupa tinggalkan jejak!💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Husband? [ Sehun x Krystal ]
FanfictionKrystal butuh banyak kesabaran untuk menghadapi kenyataan. Kenyataan yang membuat hidupnya jungkir balik demi keharmonisan keluarga kecilnya bersama seseorang yang berpengaruh di dunia intertaiment. Dia, Oh Sehun. Lelaki yang menjadi idola sejuta um...