20

916 96 14
                                    

Tandai bagian yang typo ....

Rasanya lega. Sehun merasa semua beban yang membuatnya tidak tenang hilang tak tersisa ketika kedua tangannya merengkuh tubuh berisi istrinya ke dalam pelukan hangatnya. Malam ini, Sehun tidur dengan nyenyak tanpa bayangan yang menghantuinya dan membuatnya kehilangan tidur nyenyaknya.

Malam ini, di dekat Krystal yang lebih dulu terlelap, Sehun tersenyum lebar dengan tatapan menyorot wajah terlelap istrinya dengan segala rasa yang sulit dijabarkan. Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, dia mengaku jika dirinya benar-benar bodoh. Menyakiti Krystal dengan kelakuannya yang menurutnya terbaik.

Mengecup kening sang istri, perlahan tapi pasti Sehun memejamkan matanya yang kurang lebih satu bulan ini tidak mendapat jatah tidur yang semestinya.

Saat mentari menampakkan wujudnya, pemandangan pertama yang ditangkap oleh penglihatannya adalah, tatapan teduh Krystal yang kini menatapnya dengan sorot penuh cinta yang mampu menggetarkan jiwanya. Lihat, selama kurang lebih satu bulan dia meninggalkan Krystal, namun tatapan Krystal padanya tetap sama, penuh cinta.

Sehun tidak tahan, dia langsung mendaratkan kecupan singkatnya di bibir dan kening Krystal yang terkekeh karena perlakuannya.

"Selamat pagi," bisiknya serak.

Krystal meletakkan satu tangannya di mulut Sehun yang hendak kembali mengecupnya. Krystal terkekeh geli ketika Sehun menekuk wajahnya karena dia menahan suami tampannya itu yang ingin mengecupnya.

"Bau, baru bangun tidur," ujarnya pelan sembari mengusap lembut pipi Sehun yang terlihat tirus, tidak seperti biasanya.

"Selama ini ... pola makan kamu teratur, kan?" Tanya Krystal tidak bisa menahan keingintahuannya.

Sehun meraih tangan Krystal yang berada di pipinya dan mengecupnya singkat.

"Gimana mau makan teratur kalau masakan yang seleranya pas di lidah aku aja cuma masakan kamu."

Dugaannya benar. Pola makan Sehun tidak teratur dengan alasan yang membuat perutnya tergelitik.

"Suruh siapa sok-sokan marah terus pergi dari rumah. Rasain, kena karma kan," ketusnya dan berlalu ke kamar mandi. Entahlah, ketika mengingat Sehun meninggalkannya sendiri membuat emosinya langsung muncul tanpa terkendali. Jika ditanya marah atau tidak, tentu saja dia marah saat Sehun memilih pergi tanpa menyelesaikan semuanya baik-baik.

Sementara itu, Sehun menatap sendu kepergian Krystal. Ketika pintu kamar mandi tertutup, dia meraih ponselnya di nakas. Dia mencari nomor dokter kandungan yang biasa memeriksa Krystal. Rencananya, hari ini dia ingin memeriksa kandungan istrinya, ingin tahu kesehatan darah dagingnya selama dia tinggal tanpa perasaan.

Sehun melangkah ke balkon ketika panggilan tersambung dengan dokter kandungan istrinya. Selang beberapa menit, panggilan berakhir ketika mendapat persetujuan dokter jika hari ini Krystal memeriksa kandungannya. Meski masih ada ketakutan untuk keluar rumah, sebisa mungkin dia menekan rasa takutnya. Dia tidak mau hidupnya dihantui rasa takut hanya karena kejadiaan waktu itu.

...

"Sekarang?" Teriak Krystal yang diangguki Sehun dengan senyum tipis tanpa dosa.

Sementara Krystal rasanya ingin mencakar-cakar wajah tampan Sehun yang seenaknya membuat janji dengan dokter kandungannya tanpa memberitahunya. Menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan, perlahan tapi pasti Krystal mengusap dadanya pelan untuk meredam emosinya karena kelakuan Sehun. Menahan rasa kesal, marah dan segala macamnya, Krystal menyelesaikan sarapannya dan bergegas ke kamar untuk berganti pakaian karena waktunya sudah mepet. Bayangkan saja, sekarang pukul tujuh dan Sehun seenaknya membuat janji dengan dokter kandungannya pukul setengah delapan, tiga puluh menit sebelum jam praktek.

Husband? [ Sehun x Krystal ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang