9

1.1K 123 11
                                    

Tandai bagian yang typo...

Tiba di rumah, tempat yang langsung Sehun tuju adalah, kamar. Dengan posisi menggendong Krystal, dia berjalan tergesa-gesa menuju kamarnya setelah mengunci pintu rumahnya.

Tiba di kamar, dia langsung merebahkan tubuh istrinya di tempat tidur dan langsung mendekap tubuh istrinya itu. Tangis yang sempat mereda kembali terdengar membuatnya mengerang frustasi. Mulai detik ini, lenyap sudah ketenangannya dengan sang istri. Sasaeng, paparazzi. Keduanya yang sangat Sehun benci itu menjadi ancaman besar bagi rumah tangga dan... karirnya.

Persetan dengan karir! Rumah tangganya dengan Krystal jauh lebih penting dari apapun. Apalagi, beberapa bulan anaknya akan lahir ke dunia. Sial! Demi apapun, dia sama sekali tidak menginginkan kesialan ini menimpanya.

Belum sempat dia menenangkan diri, tiba-tiba ponselnya berdering. Menggeram, dia meraih ponselnya dan kontan membulatkan mata setelah melihat siapa yang menghubunginya. Manajernya!

Terkutuklah dia!

Hari ini benar-benar hari tersial baginya. Dimulai dari Krystal pingsan di acara musik show dengan dia yang langsung membawa istrinya itu ke rumah sakit mengabaikan sorot mata yang menatapnya bertanya-tanya, diserang sasaeng, diincar paparazi dan sekarang... dihubungi manajernya!

Rumit...dan rasanya dia ingin menghilang detik ini juga bersama sang istri lalu merangkai kembali kehidupan yang tenang tanpa para manusia pengganggu. Nyatanya, itu hanya ada dalam bayangannya saja. Karena pada kenyataannya, keadaan tak lagi sama. Tak ada lagi kebebasan dan ketenangan antara dirinya dan Krystal. Sekarang, bukan hanya dia yang menjadi incaran sasaeng, tapi istrinya juga. Double shit!

"Hei, kamu harus tenang. Aku jamin semua akan baik-baik aja, sayang," gumamnya diikuti serbuan kecupan hangat di pelipis istrinya yang masih ketakutan.

"Apa jaminannya kalo semua akan baik-baik aja? Hun, sasaeng...mereka berbahaya. Bukan buat kamu aja, buat aku dan anak kita juga. Mereka gak pandang bulu. Obsesi mereka...begitu besar dan sulit diterima oleh akal sehat kebanyakan orang. Aku...takut..."

Nada suara yang bergetar itu turut menggetarkan hatinya dan menamparnya dengan sangat keras. Anaknya...istrinya...bagaimana kehidupan mereka setelah ini? Dihantui oleh sasaeng dan diburu oleh paparazi. Argh! Kenapa serumit ini kehidupan seorang idol?!

"Sayang...."

"Aku ingin bersembunyi. Dimana pun itu." Potong Krystal cepat yang kini melepas pelukan Sehun dan menatap mata Sehun dengan tatapan penuh luka.

Sehun diam. Memikirkan ucapan istrinya yang menyayat hati. Terdiam cukup lama hingga satu ide terlintas di pikirannya.

Sebuah ide yang mungkin menjadi pilihan terbaik untuknya dan sang istri. Hingga tak lama setelah itu, dia beranjak dari duduknya dan membiarkan sang istri memeluk guling. Dia meraih dua koper besar, membuka lemari pakaian dan memindahkan pakaian dari lemari ke koper.

Keputusannya sudah bulat. Istrinya harus bersembunyi. Dia harus menutup rapat-rapat identitas istrinya dan tak memberi celah siapa saja untuk mencari tahu tentang istrinya.

Meski dia tahu, di luaran sana telah rame berita tentangnya yang menggendong perempuan hamil dengan raut panik tak terelakkan. Apalagi, paparazi itu pasti telah menyebar luaskan hasil yang didapatkannya tadi.

Selesai dengan urusan pakaian, dia meraih ponselnya dan menghubungi seseorang yang tepat untuk dia minta bantuan.

Lama panggilannya tak mendapat jawaban, hingga di panggilan yang ke-enam, suara seseorang menyahut. Tidak membuang waktu, dia langsung mengutarakan apa yang ingin dia katakan hingga tak lama setelah itu, panggilan berakhir dan dia dengan cepat mendekati sang istri.

Husband? [ Sehun x Krystal ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang