Selalu gelisah tentang masa yang akan datang, itu pertanda kalau masa depanku akan buruk ya?
—Fajarasna Nuraga AludranBunda
Engkaulah muara masih dan sayang
Apapun pasti kau lakukan
Demi anakmu yang tersayang
Rasna menenggelamkan kepalanya di bawah bantal ketika lagu berjudul ‘Bunda’ yang dipopulerkan oleh Erie Suzan terdengar dari hp miliknya. Sengaja dia putar karena saat ini Rasna sedang rindu dengan Ibu.
Bunda
Tak pernah kau berharap budi balasan
Atas apa yang kau lakukan
Untuk diriku yang kau sayang
Sukses membuat air matanya luruh, Rasna tersenyum getir di sela-sela isakannya. Andaikan Ibu masih ada di sini, mungkin Rasna tidak akan menangis. Dia butuh sebuah peluk yang bisa menenangkannya. Kalau dulu selalu ada Ibu yang mengusap kepalanya ketika gelisah, memeluk dirinya ketika menangis, sekarang hanya kekosongan yang menjadi temannya.
Ibu sudah tenang di sana dengan Bapak.
Saat diriku dekat dalam sentuhan
Peluk kasihmu dan sayang
Saat kujauh dari jangkauan
Doamu kau sertakan
Hidup selama 17 tahun di dunia, Rasna punya banyak rahasia yang dia bagi dengan Ibu. Tentang kesannya yang pertama kali masuk Taman Kanak-kanak yang sebenarnya jauh dari kata menyenangkan, nilai ujiannya yang rendah karena malas belajar, sampai Rasna yang masuk ruang BK karena ketahuan kerja sama saat ulangan dengan seluruh teman sekelasnya. Semua Rasna bagi dengan Ibu tanpa terkecuali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Lakuna
FanfictionRasna mengerti, rahasia yang disimpannya rapat-rapat selama ini akan berakhir pada kekacauan di dalam rumah. Tapi Rasna keliru, dia pikir, sikapnya selama ini adalah benar. Mungkin Rasna lupa, diam bukanlah kebaikan dan bertindak saat semuanya sudah...