11. Barisan Para Calon Menantu

484 114 221
                                    

Kembaran Tukul Arwana, namanya siapa?—Klandestin Kiani Trifawin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kembaran Tukul Arwana, namanya siapa?
—Klandestin Kiani Trifawin

Kembaran Tukul Arwana, namanya siapa?—Klandestin Kiani Trifawin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ta, waras dikit bisa?"

Sarah tidak pernah tahu dosa apa yang pernah dilakukannya di masa lampau hingga mendapat pacar bentukan Nahastra Puradial. Bener, emang bener kalau Hasta itu ganteng nyerempet manis pakai banget. Tapi kalau otaknya slengean, ganteng doang nggak berguna.

"Gue udah waras dari lahir kok, Yang. Lo aja kali yang nggak waras," balas Hasta disertai ledekan.

Tarik nafas, embuskan pelan. Sarah menatap nanar punggung Hasta yang tidak tertutupi oleh sehelai kain pun. Iya, Hasta tidak memakai baju atasan, hanya celana abu-abu selutut dan handuk yang tersampir melingkar di lehernya. Dan itu yang membuat Sarah berpikir kalau Hasta tidak waras.

"Gue pulang aja nih?" ancam Sarah sudah ancang-ancang bangun dari duduknya.

"Eh? Ya jangan lah!" cegah Hasta dengan cepat.

Sarah berbalik kemudian menatap Hasta dengan sorot kesal. "Makanya pakai baju sana, nggak masuk angin apa nggak pakai baju begitu? Lagian, lo mau pamer badan? Apa yang dipamerin? Badan kurus kerempeng item kayak kayu kering gitu mau pamer, mending liat Nolan pake baju ketekan." Keluar sudah omelan Ibu Negara tercintanya Hasta.

Hasta malah tertawa pelan mendengar omelan dari Sarah. Ah ... sekarang dia paham, Sarah cemburu, takut tubuhnya dilihat orang lain. "Cemburu ya, Neng?"

"Pulang ya gue?"

Kembali tertawa, Hasta kemudian menarik Sarah untuk duduk di meja makan. "Gue mau mandi, Yang. Bajunya ada di mesin cuci, ya kali gue ambil lagi. Jadi, jangan marah oke? Ini juga sepi, nggak bakal ada yang liat," jelas Hasta sambil mengusap lembut pipi Sarah.

"Sepi darimana, Jamal? Di ruang tamu noh ada Lia, ada Ara, ada Al, sengaja kan lo mau pamer? Iya kan?! Auah pundung gue," ketus Sarah.

"Terus, kalau mau mandi ya mandi aja sana, kenapa masih di sini?!" sambung Sarah masih terdengar ketus.

"Di kamar mandi ada Rasna, dia tadi nyerobot pas gue baru masuk kamar mandi." Hasta meraih kedua tangan Serah untuk digenggamnya. "Jangan marah lagi atuh, Yang. Ilang cantiknya kalau ngomel mulu," bujuk Hasta.

Catatan LakunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang