Gue yang bego atau emang lo pada yang mau bego-begoin gue?
—Amar Celondarika"Halo, Kak. Assalamualaikum?"
"Bella? Waalaikumsalam, kenapa?"
"Nggak pa-pa, mau nanya aja. Kak Marcel dimana? Aku kok nggak liat Kak Marcel dari tadi pagi."
"Kakak lagi di ruang OSIS, nyelesain laporan. Tadi pagi Kakak lambat datang soalnya semalam begadang diajakin Bang Hasta, alhasil tadi pagi bangun kesiangan. Maaf juga tadi nggak sempat jemput kamu."
"Iya nggak pa-pa, aku nggak telat datang kok tadi pagi."
"Syukur kalau gitu. Ini lagi di kantin? Kok bisa nelpon?"
"Lagi di dalam kelas, makan bekal buatan Mama."
"Makan yang banyak."
"Kak Marcel udah makan?"
Cukup lama Bella menunggu jawaban dari Marcel, sampai yang terdengar malah suara perempuan lain.
"Cel, nih gue bawain nasi goreng!"
"Kak? Udah makan? Kak Marcel lupa sarapan pagi ya?" Bella mengulangi pertanyaannya dengan lebih lengkap. Ada sesuatu yang berdesir hebat di jantungnya ketika suara perempuan itu terdengar akrab sekali dengan Marcel.
"Iya, tadi nggak sempat sarapan. Mas Juna sama Kak Dhipa belum buat sarapan di rumah gara-gara kalang kabut pas tau Rasna sakit. Jadinya Kakak nggak makan."
"Terus yang tadi siapa?"
"Yang tadi itu Raisha, dia bawain Kakak nasi goreng."
"Jangan dimakan nasi gorengnya."
"Hah? Kenapa?"
"Kak Marcel belum ada makan apa-apa kan dari pagi tadi? Kalau makan nasi goreng malah bikin maag kambuh, mending makan roti aja."
"Ohh gitu, iya siap, Cantik. Lagian Kakak nggak mood makan nasi goreng. Apalagi kalau ketahuan Bang Maher, bisa diomelin seharian, dijejelin sama ilmu-ilmu tentang gizi, serem hahaha ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Lakuna
FanfictionRasna mengerti, rahasia yang disimpannya rapat-rapat selama ini akan berakhir pada kekacauan di dalam rumah. Tapi Rasna keliru, dia pikir, sikapnya selama ini adalah benar. Mungkin Rasna lupa, diam bukanlah kebaikan dan bertindak saat semuanya sudah...