24. Patah Hati-nya Marcel

428 80 44
                                    

Note : sebenarnya ini part tiga di 'Catatan Lakuan - Side Story', cuman aku merasa ini penting setelah tadi diskusi sm seseorang. Jadi, kalau udh pada baca yg side story, mending lewatin aja. Hehehe. Maaf mengganggu.

Aku kira kamu rumah yang kurang tepat untukku, tapi nyatanya aku lah rumah yang kurang tepat untukmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku kira kamu rumah yang kurang tepat untukku, tapi nyatanya aku lah rumah yang kurang tepat untukmu.
-Bella Adiretno

Marcel pikir, setelah masalahnya dengan Rasna selesai, hidupnya akan kembali tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Marcel pikir, setelah masalahnya dengan Rasna selesai, hidupnya akan kembali tenang. Setelah Rasna memutuskan untuk sungguh-sungguh melupakan Bella, Marcel kira dia bisa menjalankan hubungannya dengan Bella dan meluruskan kesalah pahaman yang terjadi di antara mereka. Iya, Marcel pikir akan semudah itu. Tapi nyatanya, itu hanya pemikirannya. Karena realitanya adalah, masalah ini diakhiri dengan selesainya hubungannya dengan Bella.

Sakit hati? Jelas, Marcel sangat sakit hati atas keputusan sepihak dari Bella. Apalagi Bella sampai menuduhnya menyimpan rasa pada Raisha. Di situ, Marcel merasa Bella meragukan perasaannya selama ini.

Setelah Marcel mengingat bagaimana awal dirinya dan Bella bisa menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih, Marcel merasa memang Bella yang sudah tidak ada rasa pada dirinya lagi- atau parahnya Bella sudah menemukan sosok lain yang lebih baik darinya. Toh, kalau Marcel tidak serius dan tidak tulus dengan perasaannya pada Bella, mana mungkin Marcel repot-repot meminta maaf pada Bella karena sudah menolak pernyataan cinta gadis itu, berujung dengan dirinya yang menembak Bella di perpustakaan, walaupun saat itu Marcel tidak memiliki perasaan apapun pada Bella. Tapi seiring berjalannya waktu yang mereka lewati bersama, Marcel bisa membalas perasaan Bella dengan perasaan yang sama seperti yang Bella rasakan padanya- cinta dibalas cinta. Lalu, apa yang membuat Bella jadi ragu pada dirinya?

Marcel tidak tahu itu, dan Marcel ingin tidak peduli dengan itu. Yang Marcel tahu, berakhirnya hubungannya dengan Bella pasti karena perasaan Bella padanya yang sudah memudar, bukan karena dirinya yang berbuat masalah.

"Lagi upacara, Cel. Jangan melamun," tegur Sandi- teman Marcel sekaligus salah satu anggota OSIS yang kini sedang ikut menjaga barisan dan tandu untuk keadaan darurat bersama Marcel.

Catatan LakunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang