part 4

20.7K 1.1K 36
                                    

Pagi yang cerah untuk memulai aktifitas, Ara bangun dari tidurnya dengan bersemangat, pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badanya. Setelah selesai mandi Ara mengambil seragamnya.

Tok.. Tok..

"Assalamualaikum, Non." Ucap seseorang dari balik pintu kamarnya.

"Waalaikumsalam! Ada apa Bibi panggil Ara," Ara membuka sedikit pintunya. "Ini Roknya, baru selesai di setrika." Menyerahkan rok abu-abu selutut, Ara mengangguk lalu masuk ke dalam kamar, Bibi pergi melanjutkan pekerjaannya.

Setelah selesai Ara lalu menggandeng tasnya, dan segera keluar kamar. Berjalan menuruni tangga dengan gembira.

"Selamat Pagi, Mama."

"Pagi"

Menarik kursi lalu duduk, Mengambil selembar roti dan mengoleskan selai cokelat diatasnya. Memakannya dengan lahap, Mamanya hanya tersenyum melihat putrinya.

"Sayang pelan-pelan," sembari menyodorkan segelas susu putih. Ara mengangguk-ngangguk.

"Celin kembaliin sepatu Celena,"

"Celin nakal..,"

"Mama..."

Kedua putri kembarnya sedang berlarian kesana kemari, dengan seorang pembantu yang membawa tas.

"BERHENTI"

Celena dan Celin berhenti berlari langsung mendudukkan kepalanya, Mamanya menghampiri mereka.

"Kenapa?" Ucap Mamanya lembut.

"Celin ambil sepatu Celena," Celena menatap Mamanya dengan mata berkaca-kaca.

"Apa betul itu Celin," Celin mengangguk dan menatap Mamanya cengengesan.

"Celena duluan Ma! Celena bilang Celin tukang ngompol." Celin menatap Celena. Mamanya menghembuskan nafasnya.

"Celena nggk boleh gitu, minta maaf sama Celin." Ucap Mamanya, "Dan kamu Celin juga nggk boleh gitu. Minta maaf juga sama Celena,"

"Celena minta maaf ya," ucap Celena sembari mengusap air matanya.

"Celin juga minta maaf, sebagai Kakak seharusnya Celin nggk gitu sama Celena." Mengusap air mata Celena dan mengulurkan jari kelingkingnya.

"Janji deh Celin nggk bakal nakal,"

"Celena juga janji nggk bakal bilang Celin tukang ngompol," Celena membalas mengaitkan jari kelingkingnya dan tersenyum.

"Nah gitu! Itu baru anak Mama,"

"Yaudah yuk makan,"

Mereka duduk di meja makan, Mamanya menyajikan roti yang sudah dioleskan selai nanas.

"Mama Ara berangkat dulu ya,"

"Iya, belajar yang rajin." Ara mengambil tangan Mamanya, setelah menyalaminya Ara beralih menatap kedua adiknya. Celin dan Celena mengecup pipi Kakaknya.

Cup

Cup

"Rajin belajar ya,"

"Iya"

"Assalamualaikum semua,"

"Waalaikumsalam,"

***

Albatross

Gerombolan laki-laki berbadan tegap berjaket hitam berlogo Elang dan bertulisan Albatross dibelakangnya memenuhi lorong. Pagi-pagi sekali mereka sudah tiba di sekolah, pertanda jika akan ada tawuran.

ALTARIZ ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang