"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
"MAMA." Teriak Celin berlari menghampiri Mamanya lalu memeluk dengan erat. Menangis tersedu-sedu. Menenggelamkan wajahnya diceruk leher Mamanya.
"Kenapa Sayang?" Ucap Mamanya menangkup kedua pipi Celin lalu mengusap air matanya dengan jemarinya.
"Ta-di ada orang jahat," ucap Celin sesenggukan. "Celin ta-kut." Lanjutnya sembari mengusap ingusnya dengan punggung tangan kanan.
"Uh.. cup-cup! Nggk perlu takut, kan sekarang udah di rumah. Sekarang Celin mandi ya, sama Bibi." Ucap Mamanya, Celin hanya mengangguk lalu berjalan menghampiri seseorang perempuan yang sedari tadi berdiri di belakang Mamanya.
"Taruh meja, Sayang. Kenapa masih kamu tenteng."
"Eh.. Ara lupa Ma." Ara menaruh plastik putih itu ke meja.
"Coba Ara ceritain-," tanya Mamanya terpotong dengan seseorang yang berjalan masuk dengan tergesa-gesa.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam." Mereka berdua menoleh kebelakang.
"Kamu nggk kenapa-kenapa kan, Sayang. Ada yang sakit, luka." Ucap Papanya khawatir. Memegang kedua pundak Ara melihat dari bawah sampai atas, hatinya merasa lega melihat putrinya baik-baik saja.
"Ara baik-baik saja kok, Pa."
"Alhamdulillah." Papanya dengan cepat memeluknya dengan erat. Pelukan yang erat seolah menghilangkan rasa ke khawatiran dalam dirinya.
"Sekarang kamu mandi dulu ya." Suruh Mamanya, Ara mengangguk tersenyum lalu berjalan menaiki tangga. Tak lupa, mengambil plastik putih yang berisi pembalut. Meninggalkan 2 bungkus yupi yang tergeletak diatas meja.
"Mau aku buatin teh atau kopi?"
"Teh aja, aku ke kamar dulu ya."
"Iya."
Selang beberapa menit Ara keluar dari kamar mandi, berjalan menuju lemari untuk mengambil pakaian. Setelah selesai Ara berjalan menuju rak yang tersusun banyak buku-buku.
Mengambil sebuah novel karya dari Tere Liye. Buku berwarna orange itu sudah di tangan Ara, novel yang berjudul 'Komet'. Siapa yang tak kenal dengan sosok penulis terkenal ini, karyanya sudah terkenal hingga ke penjuru negri.
Ting
Karin
AraAra
Ada apa Karin?Karin
Besok gue nggk berangkat sekolah.
Nggk papa kan??Ara
Nggk papa kok
Karin nggk berangkat kenapa emangnya,
Kalo Ara boleh tau? Sakit?Karin
Nggk. Mau datang ke acara nikahannya Om Adi.
Sekali-sekali bolos yekan🤣Ara
Oh gitu ya.
Nanti kalo ada tugas Ara kasih tau ke Karin.Karin
Aaa.. Makasih❤Ara
IyaAltariz menatap anak-anak Revolver yang berdiri tak jauh dari Basecampnya. Menatap tajam Arya yang sekarang memimpin Revolver. Altariz berjalan beberapa langkah.
"Selain pengecut lo juga tukang rebut, sekarang!!" Ucap Altariz justru membuat Arya tersenyum licik.
"Lo ngaca dulu deh! LO JUGA TUKANG EMBAT!!."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTARIZ ( REVISI )
Teen FictionRevisi !!!! [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] ⚠️WARNING JOMBLO MENJAUH⚠️ [16+] Altariz Jasver Pamungkas. Seorang murid laki-laki gagah, jutek, pintar dan tentunya tampan. Menggunakan bandana hitam di lengan kanan adalah ciri khasnya. Pemilik sekolah SMA...