part 24

9K 488 66
                                    

Aku berjanji akan follow akun ini🤣

Hari ini, minggu ketiga Ara menjalani hari-harinya di SMA Angkasa, rasa nyaman dan sifat-sifat temannya yang baik membuat betah bersekolah disini. Sejauh ini tidak ada masalah, atau belum ada masalah.

Berjalan memasuki gerbang dengan senyuman yang mengembang, belajar di sekolah adalah hal yang sangat menyenangkan bagi seorang Ara.

"WOI LO!!" Teriakan seseorang membuat Ara memutar balik badannya ke belakang. Siswa-siswi yang sedang berjalan pun terhenti, melihat orang itu dengan tanya‐tanya! Siapa yang dia panggil?.

"Tas biru! Sini lo."

Semua mata tertuju ke arah Ara. Berjalan menghampiri menuju orang yang berdiri dengan jaket hitam, tak lupa dengan wajah dinginnya. Berdiri dihadapan orang itu, menatap dengan wajah polosnya.

"Manggil Ara?" Tanya Ara

"Hm."

"Ada apa?"

Dengan cepat melempar benda yang sedari tadi ia pakai di punggungnya. Dengan sigap Ara menangkap dengan kedua tangannya.

"Selama satu bulan lo harus jadi ubab gue. Ini permintaan gue," Ucap Altariz dingin.

"Ubab itu apa? Ara kok nggk pernah denger, maaf Ara nggk tau ubab." Ucap Ara polos.

"Ini cewek pura-pura bego! Atau emang bego si!"

"Intinya selama sebulan harus mau gue suruh-suruh. Selama di sekolah. Lo inget kan perkataan lo kemarin! Lo udah janji mau nurutin permintaan gue!"

Berjalan pergi tanpa menunggu jawaban dari Ara, mengekor dari belakang tak lupa dengan tas yang ia pegang. Bak tontonan, semua orang bertanya-tanya? Semua mata menatap mereka. Ara berjalan seraya menundukkan kepalanya.

"Eh itu anak baru kan?"

"Dijadiin ubab deh! Salah sendiri juga ngapain nyari gara-gara."

"Pacarnya Al? Kalo emang pacar gimana!"

"Kalo gue lihat nggk! Ya kali pacar digituin."

"Bukan pacar tapi babu kayaknya. Kasihan cantik juga tu cewek."

"Tadi mereka ngomong apasi! Kok gue kepo ya."

"Nambah ganteng aja Al."

"Patah hati gue, kalo bener itu pacarnya."

"Ngaco! Al pacar gue."

"Ngehalu."

Dengan jelas Ara dapat mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Diam dan tetap berjalan itu yang ia lakukan. Altariz memberhentikan langkahnya, membuat Ara berhenti juga. Membalikkan tubuhnya menampilkan wajah datarnya.

"Taruh tas gue di dalam kelas." Melihat ke samping melihat papan yang bertuliskan XII MIPA 1. Ara hanya mengangguk.

"Jangan lupa bersihin juga tempat duduk gue."

ALTARIZ ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang