"Mia, emang ada apasi?! Terus Al punya babu, siapa babu nya." Ucap Viola sembari mengambil seragam di tasnya.
"Makanya kalo berangkat sekolah jangan telat! Kudet kan lo."
"Udah kebiasaan anj! Cepetan kasih tau gue, siapa?"
"Huft.. Gue kurang tau juga ya, tapi Ara target Al sekarang! Kata anak–anak yang gue denger, tadi pagi disuruh bawa tas ke kelas, terus beli minum waktu kita OR tadi. Lebih jelasnya tanya Al deh?!" Ucap Mia berjalan keluar kelas, dengan seragam di tangannya.
"WHAT!!"
"Iiih Mia.. tungguin gue."
Kriiing.. Kriing..
Bel istirahat terdengar begitu nyaring membuat siswa-siswi segera berhamburan keluar kelas menuju kantin. Ada yang sekedar melihat cogan, makan, dan gibah.
"Ara, yuk ke kantin." Ajak Aca
"Gue traktir deh!" Ucap Eca, membuat Aca memutar bola matanya malas.
"Nggk usah deh. Ara bayar sendiri aja!"
"Cap.. cus.."
Suasana Kantin yang sangat ramai dan padat, membuat mereka kewalahan untuk mencari tempat duduk. Berdesak–desakan itulah yang mereka lakukan. Aca tersenyum senang melihat ada tempat duduk yang kosong.
"Kesana aja, kosong." Tunjuk Aca membuat mereka mengalihkan pandangannya.
Berjalan menuju tempat duduk itu. Meja berbentuk persegi panjang dan beberapa kursi disampingnya, bisa muat untuk 6 orang.
"Mau pesen apa biar gue aja yang pesen," ucap Eca
"Batagor, Aqua."
"Ara sama kayak Aca, biar cepet." Eca mengangguk lalu berjalan pergi. Tiba–tiba ada dua orang gadis menghampiri mereka.
"Emm.. boleh ikut disini nggk?" Ucap Viola membawa nampan yang diatasnya ada dua mangkok dan es teh. Mereka mendongak melihat siapa yang datang.
"Viola." Ucap Ara, Viola tersenyum.
"Nggk papa, duduk aja." Jeda Aca
"Demi apa, gue duduk sama Viola! Aaa.. seneng banget," ucap Aca gembira, Viola hanya tersenyum lebar. Mia yang baru datang lalu duduk.
"Dari mana aja lo! Gue dari tadi nyariin lo,Vio?! Kek orgil tau nggk," omel Mia
"Lagi nyari tempat! Btw, kenalin gue Viola terus nama lo siapa?" Viola mengulurkan tangannya.
"Aca, dan lo?"
"Mia. Eh ada Ara juga disini, Karin mana?" Tanya Mia
"Nggk berangkat."
"Ini makanannya." Ucap Eca menaruh nampan di atas meja. "Hai.. ini Viola kan?!" Lanjutnya dengan terkejut bahagia.
"Iya, nama lo siapa?"
"Eca. Kembarannya Aca." Membalas uluran tangan Viola.
"Eh, iya mirip."
"Hehehe! Terus ini?"
"Kenalin Mia."
"Yuk makan–makan, keburu bel nanti."
"Selamat Makan."
Dengan asiknya mereka mengobrol, Ara hanya sesekali menyahuti obrolan mereka. Pembicaraan mereka berhenti ketika ada segerombolan laki–laki berjalan masuk ke kantin. Membuat jeritan setiap penjuru kantin.
"AL DATANG WOI!!"
"NAMBAH GANTENG AJA,"
"ADA KAK AL,"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTARIZ ( REVISI )
Teen FictionRevisi !!!! [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] ⚠️WARNING JOMBLO MENJAUH⚠️ [16+] Altariz Jasver Pamungkas. Seorang murid laki-laki gagah, jutek, pintar dan tentunya tampan. Menggunakan bandana hitam di lengan kanan adalah ciri khasnya. Pemilik sekolah SMA...