part 32

8.5K 438 50
                                    

Jangan ditiru❗❗

Happy Reading
—o0o—

Bug

Bug

"Bodoh!! Saya suruh kamu buat bunuh dia bukan sabotase." Ucap orang berjubah hitam itu, Arya tetap diam sembari menundukkan kepalanya.

"Kamu memang tidak bisa diandalkan. Seharusnya kamu ingat kalo dia yang sudah membunuh Ayah kamu." Lanjutnya sembari mengeluarkan sebuah pistol dari saku jubahnya.

"Kasih saya kesempatan kedua. Saya akan bunuh dia." Ucap Arya dengan wajah pucat. Karena pistol yang ditodongkan ke kepalanya.

Juh

Orang itu meludah ke wajah Arya.

"Basi." Ucapnya terkekeh.

"Kalo Tuan ingin membunuh saya silahkan. Tapi, bolehkah saya melihat wajah Tuan untuk terakhir kalinya." Ucap Arya dengan rasa penasaran melupakan  rasa takutnya. Orang itu selalu memakai jubah hitam dan topeng berwarna hitam yang hanya menutupi matanya, membiarkan bagian mulut tidak tertutupi. Selalu seperti itu jika bertemu Arya.

Juh

Meludah untuk kedua kalinya di wajah Arya. Menurunkan pistol yang sedari tadi ia todongkan ke kepala Arya. Mengepalkan kedua tangannya hingga terlihat jelas otot-ototnya.

"Jangan harap saya akan melakukan itu." Ucapnya dengan sinis.

"Terpaksa saya akan melakukan cara ini," Arya mengeluarkan pistolnya dari balik bajunya. "Saya diam bukan berarti takut!" Ucapnya menodongkan pistol kearah orang itu.

"Cih.. Mau jadi penghianat rupanya." Ucapnya mengangkat pistolnya.

Dor

Dor

Saling beradu tembak satu sama lain, Arya berdiri dibalik dinding kusam. Mengintip sejenak, melihat orang itu sedang membelakangi dirinya dengan cepat ia meluncurkan sebuah peluru.

Dor

"Arrrgh.. PENGECUT." Ucap orang itu memegang pundak kirinya yang baru saja ditembak oleh Arya.

"Saya disini, Tuan." Ucap Arya keluar dari balik tembok.

"Rupanya kamu ingin main–main dengan saya." Ucapnya menyeringai. Mengeluarkan sebuah amplop yang berisi foto–foto, melemparkan kearah Arya.

Arya mengambil amplop itu, betapa terkejutnya foto–foto Adeknya dan Ibunya. "BANGSAT! Kalo sampai keluarga saya kenapa-kenapa, saya tidak segan-segan membunuh Tuan." Ancam Arya

"Uluh.. Uluh.. Takut!" Ejek orang itu.

"Saya tidak peduli. Ingat kamu itu masih punya hutang sama saya 5 Milliar, jangan sok–sokan jadi Super hero kamu."

"Tuan tenang saja, saya akan kembalikan 2 kali lipat!!" Ucap Arya mengeluarkan sebuah cek dari sakunya. "Ini cek berisi 10 Milliar. Mulai detik ini saya berhenti—,"

Dor

"Banyak omong kamu." Ucapnya tak merasa bersalah. Sebuah peluru tertancap di lengan tangan Arya, meringis kesakitan rasa panas, perih dan nyeri itulah yang ia rasakan.

ALTARIZ ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang