part 5

19.7K 1K 17
                                    

Bel istirahat sudah berbunyi 5 menit yang lalu, Ara dan Karin memutuskan didalam kelas saja sembari bermain handphone.

"Karin, anterin Ara ke kamar mandi yuk!" Pinta Ara

"Sekarang,"

"Iya sekarang,"

"Yaudah yuk," Karin dan Ara beranjak dari tempat duduknya. Saat mereka keluar kelas, melihat gerombolan laki-laki sedang nongkrong di depan kelas XII MIPA 1. Yang tak jauh dari kelas mereka, membuat siswa-siswi yang ingin lewat putar balik.

"Ara lewat lapangan aja," Karin menyeret pergelangan tangan Ara.

"Kenapa?"

"Banyak anak Albatross,"

"Ouh"

Saat melewati lapangan Ara tak sengaja kena bola basket, membuat pundaknya terasa nyeri. Karin yang melihatnya Ara meringis kesakitan langsung menoleh.

"Lo nggk papa, Ra?" Tanya Karin

"Ara nggk papa,"

"WOI LO!! TOLONG LEMPAR BOLANYA KESINI."

Ara yang mendengarkan teriakan seseorang dari lapangan, langsung mengambil bola dibelakangnya dan melemparnya. Bolanya meleset dan mengenai punggung seseorang, membuat orang yang berada di tepi lapangan kaget.

"Astaga kena Altariz," ucap Karin terkejut.

"Ara nggk sengaja,"

Altariz memutar badannya ke belakang, mengambil bola yang mengenai dirinya.

"SIAPA YANG NGELEMPAR BOLA INI!!"

"JAWAB!! SIAPA YANG NGELEMPAR." Teriakan dari Altariz marah membuat siswa-siswi yang berada di tepi lapangan maupun yang sedang berada di lapangan  mereka hanya diam.

Karin menyeret tangan Ara untuk pergi dari sini. Tapi Ara menatap Karin sembari menggelengkan kepala.

"ARA YANG NGELEMPAR BOLA ITU," teriakan Ara membuat Altariz mengalihkan pandangannya, dan menatap tajam perempuan itu.

Altariz mendatangi perempuan itu sembari membawa bola basketnya. Karin hanya bisa berdoa di dalam hati semoga tak terjadi apa-apa kepada sahabatnya.

"Jadi lo,"

"Ara minta maaf! Tadi nggk sengaja," ucap Ara

"Lo bilang apa! Nggk sengaja," ucap Altariz dingin, "Lo nggk lihat baju gue kotor!" Lanjutnya sembari melempar bolanya ke Ara, dengan sigap ia menangkapnya. Ara menahan nyeri dipundaknya dan sekarang telapak tangannya yang terasa panas, bola yang dilemparkan Altariz sangat kuat.

"Itu nggk kotor! Bolanya aja bersih," ucap Ara melihat bola basket yang ia bawa, terlihat bola baru beli. Setelah itu Ara membuang bolanya ke samping .

"Lo nggk tau gue siapa?" Geram Altariz menatap tajam perempuan itu dengan sengit. Baru pertama kalinya ada perempuan yang berani dengan dirinya.

"Altariz Jasver Pamungkas," ucap Ara sembari membaca bad nama di dada Altariz, "Manusia yang sedang berhadapan berbicara di depan Ara."

"AL..," Viola datang dengan terengah-engah. Menyeret lengan Altariz untuk pergi, "Al balik kelas yuk! Dia murid baru, maklumin aja."

"Awas lo!! Gue pastiin hidup lo nggk akan tenang di sekolah ini." Ucap Altariz dingin, Viola menyeret dirinya pergi. Meninggalkan Ara dan Karin yang sedang mematung.

"Ra, balik kelas yuk," Karin menyeret lengan Ara yang masih diam, kerumunan seketika langsung bubar.

"Iya"

ALTARIZ ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang