Hana seorang gadis yatim piatu yang besar di panti asuhan. Tidak mengetahui siapa keluarga kandungnya tak membuat Hana sedih. Sebaliknya ia bersyukur memiliki mereka sebagai keluarga keduanya.
Hingga sebuah insiden besar merenggut segala yang ia mil...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PRANGG
Suara nyaring pecahan kaca jendela mengagetkan semua siswa. Para siswi menjerit panik. Sedangkan beberapa siswa menghampiri jendela yang pecah.
Genta yang berada di paling depan jendela berteriak, "SEKOLAH DI SERANG!" Alhasil kelas semakin gaduh karena para penghuni kelas yang panik.
Tepat di depan gerbang SMA Angkasa kini sudah di penuhi oleh banyaknya siswa laki-laki dengan motor besar mereka. Dan parahnya lagi mereka bersenjata. Bahkan dari jarak sejauh ini bisa terlihat beberapa pelajar sekolah itu sedang berusaha menerobos gerbang. Satpam yang berjaga pun terlihat kewalahan menahan mereka.
Hana terlihat shock, wajahnya pucat. Matanya menatap kosong pada sebuah batu besar sebesar mangkuk yang tergeletak di bawah kakinya. Nyaris saja. Jika tadi ia sedikit saja maju sudah dipastikan benda keras itu akan menghantam kepalanya.
"WOY GENTA! Cepetan panggil Bang Al buru!" Bentak Udin.
Genta yang sedang asik mengumpati sekumpulan motor di depan gerbang pun langsung pergi keluar kelas.
"Tenang anak-anak jangan panik." Bu Nunik sedari tadi berusaha menenangkan keadaan. Namun sayang semua murid sudah dilanda kepanikan. Beberapa siswa sudah keluar dari kelas, sisanya ada yang berkumpul di pojok ruangan, ada yang menangis karena terkena pecahan kaca, ada pula yang malah heboh sendiri.
Di tengah kegaduhan terdengar sebuah suara dari speaker kelas.
"Perhatian! Bagi seluruh siswa SMA Angkasa di harapkan untuk segera menuju Aula. Sekali lagi Bagi seluruh siswa SMA Angkasa di harapkan untuk segera menuju Aula sekarang."
Mendengar perintah dari kepala sekolah siswi-siswi di kelas pun langsung lari keluar kelas. Bu Nunik menggiring seluruh siswa di kelas agar menuju Aula.
Di tengah kepanikan sebuah tangan menyambar pergelangan tangannya.
"Han ayo cepetan."
Dengan sedikit bergetar Hana mengikuti Gadis keluar kelas. Dan dapat di lihat oleh kedua matanya koridor sudah padat oleh seluruh murid.
"Dis... I-ini ada apa?"
"Lo ga tau? Oh iya lo kan anak baru. Sekolah kita lagi di serang sama musuhnya geng Alligator. Katanya sih sekolah ini udah pernah di serang juga bahkan lebih parah sih soalnya sampe masuk area sekolah. Untung aja ada Alligator yang ngusir mereka."
