10 Tahun yang lalu
"Moly! Mama kapan jemput aku?" Ucap gadis kecil pada boneka teddy coklat yang sedang ia peluk.
"Kira-kira muka Mama kayak gimana ya? Pasti sangat cantik seperti bidadari yang sering Ana lihat dibuku yang kak Liora tunjukan!" Gadis kecil itu bercoleteh pada boneka teddynya dengan semangat.
"Kata Bunda mama lagi kerja di tempat yang jauuuuh banget. Kata Bunda mama kerja buat cari uang. Tapi kan Ana ga mau uang, Ana maunya mama. Ana mau mama nemenin Ana main, Ana mau mama nganterin Ana ke sekolah biar kayak temen-temen Ana," Hana menghela nafas sejenak.
"Ana sedih, temen- temen Ana jauhin Ana. Katanya Ana ga punya Mama jadi ga bisa temenan sama mereka," ia menatap sendu boneka kesayangannya.
"Ana... Pengen Mama temenin Ana sama ka Hara tidur. Ana pengen bantuin Mama buat kue sama Bunda."
Hana menatap tepi danau dengan sendu sambil mengayunkan ayunan yang sedang ia duduki.Mata bulat polos berwarna coklat itu kini mulai tergenang oleh cairan bening. Dalam sekali kedip pipi chubby tersebut sudah dialiri oleh cairan bening.
Hana seketika menghapus kasar mata dan pipinya menggunakan punggung tangan.
"Ga boleh! Ana ga boleh nangis! Kata Bunda menangis itu hanya untuk orang cengeng, Ana kan ga cengeng, ya kan moly!"
Seakan hal tadi hanya angin lalu, Hana sekejap merubah ekspresi sendu menjadi gembira seakan tak terjadi apa-apa.
Ia kemudian menggenggam tali ayunan yang tergantung di pohon belakang Panti Asuhan, dan mengayunkan ayunan dengan lebih kencang menggunakan kedua kaki mungilnya.
oOo
Haii! Ini adalah cerita pertama aku! Semoga kalian suka ya ^^
Happy reading :)
-----------------------------------------------------------
Ini masih awal ya belum cerita 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD DANGER
Dla nastolatkówHana seorang gadis yatim piatu yang besar di panti asuhan. Tidak mengetahui siapa keluarga kandungnya tak membuat Hana sedih. Sebaliknya ia bersyukur memiliki mereka sebagai keluarga keduanya. Hingga sebuah insiden besar merenggut segala yang ia mil...