Hana seorang gadis yatim piatu yang besar di panti asuhan. Tidak mengetahui siapa keluarga kandungnya tak membuat Hana sedih. Sebaliknya ia bersyukur memiliki mereka sebagai keluarga keduanya.
Hingga sebuah insiden besar merenggut segala yang ia mil...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah lima menit berlalu tapi Hana tak ada niatan untuk menghentikan rengekannya. Ia terus saja memukul mukul dada bidang Gama tanpa tau malu. Lihat saja semua teman Gama kini hanya diam menatap mereka.
Beruntung rengekan Hana terendam oleh suara musik DJ yang begitu kencang.
"Huaaaa stobelii hiks.... Tenang stobeli aku bakal keluarin kamu dari raksasa ini hiks!"
Tangan Hana dengan lancang mengapit hidung dan dagu Gama berusaha membuka mulut itu.
Gama mencengkram pergelangan tangan Hana dengan satu tangan. Satu tangan lainnya berusaha menahan pinggang Hana yang menindihnya.
"Apa apaan sih lo! Minggir."
"Ga mau! Aku mau nyelamatin stobeli aku!"
Gama menatap Hana bingung namun sedetik kemudian wajahnya berubah.
"Oh lo mau goda gue?"
Hana mendongak, mata sayu nya menatap mata hitam di depannya. Dari jarak sedekat ini Gama dapat melihat dengan jelas semburat merah yang menghiasi kedua pipi Hana. Cantik.
Hik!
Keterpanaan Gama buyar kala secara tiba tiba Hana cegukan. Dengan sekali hentakan Hana bangkit dan menatap sekitar dengan mata sayu nya.
"Hng? Aku mau joget!"
Dengan sempoyongan Hana keluar dari meja kumpulan anak Wolves dan mendekati lantai tempat para manusia melenggak lenggokan tubuhnya dengan bebas.
Gama menghembuskan nafasnya lelah. Sungguh Hana benar benar di luar dugaan nya.
Bukankah cewek itu baru meminum satu tegukan? Kenapa bisa semabuk ini. Dan bagaimana bisa reaksinya secepat ini. Ia saja membutuhkan 3 botol bir untuk mabuk itu juga mabuk ringan.
"Anjir ngakak woy! Tuh cewek kok malah joget poco poco sih hahahaha." Heboh Coki.
"Hah mana anjir manaa?" Tanya salah satu cowok yang di apit oleh dua wanita seksi di sisi kanan kirinya.
"Aduh ngakak sampe mau berak anjir."
Gama mengalihkan pandangannya ke tengah lantai. Di sana Hana dengan pakaian tidur pelanginya yang mencolok sedang berjoget mengabaikan banyak tatapan aneh orang di sekitarnya.
Juan yang sedari tadi hanya menghisap rokoknya berkata dengan kalem."Samperin sana Gam, udah mabok gitu."
