37 | MENJAUH DEMI KAMU

7.1K 511 112
                                    

Mulmed 🎧: Rumit  -Langit Sore 🎶

.
.

[ Vote + Comment dulu yaw ]
.
.

Happy Reading ❤️

Pagi ini jalanan telah padat oleh banyaknya kendaraan bermotor tapi tak jarang beberapa kali terlintas lalu lalang pejalan kaki di pinggir trotoar. Tepat di depan halte terhenti sebuah bis besar yang memuat lumayan banyak orang. Tak lama pintu terbuka lebar dan keluarlah sosok gadis cantik dengan seragam kotak khas SMA Angkasa.

"Makasih ya pak udah anterin Hana!" Teriak gadis itu dengan semangat tanpa rasa malu sedikit pun.

Beberapa orang di dalam bis menatap Hana senang. Senang karena kehadiran Hana menularkan semangat pagi untuk mereka.

Hana dengan rambut di kuncir setengahnya berlari menuju gerbang besar sekolah dengan senyum lebar.

"Pagi pak!"

"Eh pagi juga neng hehe." Sahut satpam yang sudah lumayan Hana kenal.

Dengan riang Hana berjalan menuju halaman sekolah. Sudut matanya menangkap sekumpulan anak laki dengan motor besar mereka di area parkir khusus. Di antaranya Hana dapat melihat sosok cowok yang sangat brengsek menurut Hana.

Ya cowok itu Alvaro siapa lagi.

Seketika senyuman pagi yang sudah ia bangun hancur lebur tergantikan wajah kusut seakan tengah memikul beribu beban.

Hana mengeluh kesal. Dari luasnya sekolah ini mengapa harus parkiran yang menjadi jalan satu satunya untuk masuk ke gedung sekolah. Sungguh ia masih sangat marah dengan cowok itu.

Di pikirannya terlintas kejadian semalam. Yang Hana ingat terakhir kali setelah ia di bawa pergi oleh cowok asing adalah ketika salah satu cowok yang tak ia kenal memaksanya minum teh sesudah itu ia tak ingat apapun yang ia tau pagi pagi ia sudah berada di kamar.

Jika di pikir pikir sebenarnya jenis teh apa itu? Kenapa rasanya aneh sekali? Begitu pahit dan membakar tenggorokan.

Sungguh pagi tadi Hana panik sekali kenapa ia bisa berada di kamar. Jangan bilang cowok mesum itu yang nganterin dia?!

Berarti dia tau aku tinggal bareng Alvaro dong?!

Tapi ga mungkin lah! Tapi siapa lagi kalo bukan cowok itu? Ga mungkin kan Alvaro. Jelas jelas dia yang menjadikannya taruhan. Bahkan teringat jelas di ingatannya ketika cowok itu diam saja ketika Hana di tarik pergi. Alvaro malah sibuk dengan pacarnya. Dasar iblis!

Masih pagi saja jantungnya terasa mau copot.

Ia dengan panik keluar kamar dan tak mendapati Alvaro di mana pun. Kasurnya pun bersih seperti tak di tiduri sejak semalam.

Dugaan tentang cowok itu semakin kuat. Tapi tak lama seorang bodyguard menghampiri Hana dan memberitahukan bahwa bodyguard itu yang mengantar Hana pulang.

Entah harus lega atau apa. Sudut hatinya terasa tercuil. Seperti ada rasa sedih di hatinya kala mengetahui Alvaro benar benar tak peduli padanya.

Tapi ia sudah tak peduli! Toh cowok itu yang salah! Sekarang Hana hanya perlu sekolah dengan giat dan menjadi babu yang baik selama 101 hari setelah itu ia akan terbebas dari iblis satu itu.

Iya! Semangat Hana!

Kembali lagi ke kenyataan. Kaki Hana terus berjalan semakin dekat dengan mereka. Ketika tepat berada di samping mereka Hana menunduk mempercepat langkahnya. Langkah kakinya di buat selebar lebarnya. Hana tak mempedulikan panggilan dari beberapa cowok di belakangnya. Yang ia mau hanya cepat sampai ke kelas. Itu saja.

BAD DANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang