Hana seorang gadis yatim piatu yang besar di panti asuhan. Tidak mengetahui siapa keluarga kandungnya tak membuat Hana sedih. Sebaliknya ia bersyukur memiliki mereka sebagai keluarga keduanya.
Hingga sebuah insiden besar merenggut segala yang ia mil...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ma kayaknya ini kebanyakan deh. Lebih baik uangnya di tabung aja ma. Apa lagi kelihatannya semua ini sangat mahal. Ana jadi ga enak sama Mama."
Hana menatap berbagai paper bag yang didapat dari hasil jalan-jalan. Isi dari paper bag itu bermacam-macam. Ada baju, dress, rok, celana, pakaian tidur bahkan pakaian dalam. Semua itu di belikan oleh Mama Vera. Tadi saat di salah satu butik ia sudah memilih pakaian pakaian yang harganya paling murah tapi Mama tidak setuju katanya yang mahal lebih berkualitas.
Saat ini mereka telah selesai berbelanja dan mereka sekarang sedang berada di mobil menuju pulang.
"Sayang terima aja pemberian Mama. Mama ingin memberikan apa yang seharusnya kamu dapatkan. Anggap aja ini rejeki dari Tuhan jadi kamu ga boleh nolak." Mama menggenggam tanganku.
"Makasih banyak ya Ma." Hana tersenyum senang.
Apakah ini rasanya jadi orang kaya? Semua tinggal beli. Kalau iya pasti bahagia sekali hidupnya. Lamunanku tentang orang kaya terbuyarkan ketika mobil sudah berhenti tepat di depan rumah. Kami turun, saat aku hendak mengambil paper bag. Mama melarang karena semua barang akan di bawakan supir. Dengan berat hati aku menurut.
Baru saja sampai ruang tamu Mbok Inem sudah menghampiri Mama.
"Maaf Nyonya, tadi den Alvaro sudah pulang tapi barusan pergi lagi katanya ada urusan penting."
"Dasar anak itu! Udah ga pulang kemarin sekarang pergi lagi. Liat aja nanti Mama potong uang jajannya!" Mama ngomel-ngomel sendiri. Aku bingung harus apa.
"Oh ya Nyonya. Tadi Pak Rizal sudah mengantarkan perlengkapan sekolah Non Hana lengkap dengan seragamnya." Rizal adalah tangan kanan Papa Farzan. Ia sudah mengabdi pda keluarga Georgio sejak muda. Usianya sekarang sama dengan Papa.
"Terimakasih ya mbok. Nah Hana seragam sama keperluan sekolah sudah ada di kamar kamu. Mama mau istirahat dulu ya." Hana mengangguk dan berterimakasih pada Mama. Ia pun segera ke kamar dan tak sabar untuk melihat segala keperluan sekolahnya nanti.
oOo
Seorang gadis berambut panjang sedang menatap dirinya di depan cermin. Sepertinya ia sudah sangat siap untuk menyambut hari pertamanya sekolah. Terlihat dari penampilannya saat ini. Rambut tergerai di lengkapi jepit rambut yang kemarin di belinya bersama Mama. Dan seragam putih dengan dasi yang berwarna dengan rok kotak kotak berpadu warna ungu dan biru. Langit tampak masih gelap, tentu saja sekarang waktu masih menunjukan pukul 5 subuh.
