Hana seorang gadis yatim piatu yang besar di panti asuhan. Tidak mengetahui siapa keluarga kandungnya tak membuat Hana sedih. Sebaliknya ia bersyukur memiliki mereka sebagai keluarga keduanya.
Hingga sebuah insiden besar merenggut segala yang ia mil...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yg gw dapet baru2 ini dia kerja di kafe jalan .... Lo inget bang Fer? Gile bro dia jg kerja di situ kaget bnget sumpah. Baru itu si yg gw dapet lengkapnya ntar gw kirim lewat email 👍
Alvaro tersenyum puas dengan informasi yang ia dapatkan. Kelincinya tak akan bisa kabur sekarang!
Tanpa sadar juga Alvaro menghembuskan nafas lega—lega? Cih pikiran macam apa itu.
Ngomong ngomong ia jadi ingat satu nama yang Jovan sebutkan tadi. Bang Fer?
Ah dia.... Fernando Savius. Inti Alligator angkatan kedua. Mereka memang tidak terlalu dekat tapi juga bukan tidak saling menyapa.Yang Alvaro tau Bang Fer sudah jarang ikut ngumpul di markas terakhir kali saat perayaan Ulang Tahun Alligator.
Memang semenjak para tetua lulus pasti masing-masing dari mereka memiliki kesibukan tersendiri. Tapi setiap ada acara besar yang bersangkutan dengan Alligator mereka dari alumni angkatan pertama hingga Alvaro pasti menyempatkan hadir.
Jangan salah semua anak Alligator pasti mengenal Bang Fer. Satu satunya inti Alligator yang tidak pernah membenci Wolves.
Katanya malah Bang Fer berteman baik dengan anak anak Wolves. Maka tak sedikit juga yang mencapnya sebagai penghianat. Tapi untungnya ketua terdahulu menyangkal dengan tegas. Jabatannya sebagai wakil Alligator angkatan 2 membuat Fernand sangat dipercaya dan mereka yakin Fernand tidak mungkin berhianat.
Hm sepertinya ia butuh bantuan Bang fer.
Alvaro berdiri dari duduknya hendak keluar dari Wartun.
"Mau kemana bro?" Tanya Oscar sambil memetik senar gitar di pangkuannya.
"Gue balik dulu." Alvaro memakai jaket kulit kebanggan Alligator. Jaket yang di produksi khusus untuk anggota Alligator. Hanya dengan melihat jaket itu saja semua geng motor pasti langsung mengenalinya. Jaket itu seperti sudah menjadi identitas mereka di jalanan.
Tak jarang banyak pecundang mengaku-ngaku sebagai bagian dari Alligator, wajar saja anggota Alligator itu ada ratusan. Hanya dengan jaket itu mereka dapat mengenali Alligator. Jangan salah jaket itu hanya di peruntukan untuk anak anak yang sudah memenuhi 'syarat' dan benar benar mengabdi pada Alligator jadi tak sembarang orang dapat memilikinya.
"Weh tumben lo biasanya pulang magrib." Memang sudah menjadi kebiasaan jika anak anak Alligator nongkrong di Wartun sebelum kembali ke kandang. Mereka baru akan pulang jika Alvaro yang suruh.
