40 | DIAM BUKAN BERARTI LEMAH

5.4K 441 92
                                    

Mulmed 🎧: 마.피.아. In the morning -ITZY

.

Siapa yang kangen??
.
______________________________________

Vote and komen dulu atuh biar nambah energinya 😆
_________________________
.
.

Happy Reading ❤️

Pintu besar markas terbuka lebar, pintu reot itu bergesekan dengan lantai semen hingga menimbulkan suara nyaring. Tak lama masuklah segerombolan cowok dengan pakaian cukup berantakkan. Di seragam mereka terdapat beberapa noda darah yang sudah mengering. Tapi itu tak seberapa. Menjadi bagian dari Alligator menuntut mereka untuk menjadi yang terdepan, mereka harus siap menghadapi bahaya apapun. Sekalipun nyawa taruhannya.

Bukannya takut kian tahun peminat untuk masuk Alligator malah kian bertambah. Setiap tahunnya pasti minimal ada 500 orang yang mendaftar. Tapi lagi lagi seleksi yang ketat lah yang membuat ratusan orang gugur. Alligator hanya menerima kurang lebih 150 sampai 200 orang saja. Itupun jika bisa lolos tes yang langsung di adakan sang ketua.

'Hanya mereka yang terkuat yang dapat bertahan'.

Berbeda dengan Alvaro. Saat itu Alvaro masih kelas 10 tanpa angin dan hujan ketua Alligator saat itu menghampiri Alvaro dan menawarkannya secara langsung untuk bergabung dengan Alligator. Sungguh mengherankan. Pasalnya untuk masuk geng terkenal itu saja perlu mengalahkan peserta lainnya. Lalu apa ini? Alvaro di tawari langsung bahkan oleh sang ketuanya!

Ternyata sang ketua sudah mengamati Alvaro sedari awal. Alvaro yang berwatak dingin, tegas dan sulit di atur membuat sang ketua tertarik. Puncaknya saat anak Alligator melihat secara langsung Alvaro yang menghajar puluhan anak geng lain dengan tangan kosong.

Ketua tersebut pun tanpa pikir panjang langsung merekrut Alvaro. Ia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan langka ini. Sebelum geng lain melirik kemampuannya, anak itu harus lebih dulu masuk Alligator!

Kembali lagi pada suasana markas yang sudah ramai oleh canda tawa seolah oleh mereka melupakan pertempuran tadi.

GREK

"Eh bro!"

"Bos!! Gue kira ga bakal balik lagi."

"Asek abis nganter doi mah beda euy, mukanya langsung cerah begitu."

"Gue kira masih mau ngapel! Opps!"

"Alus atuh anjir! Urang teu terima kalo neng Hana sama Aa Paro."

"Iri bilang bosque!"

"Ya ini kan lagi bilang tulul, aing sunat siah!"

"Weh awas! Bos mau duduk!"

Alvaro dengan pakaian yang telah berganti dengan kaos hitam dan celana hitam pun hanya tersenyum kecil. Ia menepuk bahu Jaka sekilas, "Mana Hito?"

Jaka yang paham pun berteriak dengan suara cemprengnya, "TOOO!! DI CARI BO-mmpphh!"

"Anying sumpah kenapa punya temen bego banget si." Umpat Felik sambil menjitak kepala Jaka yang sudah ia kunci dengan lengannya.

"Gebleg lepas!!! Salah apa lagi coba jir."
Jaka bingung apa yang salah darinya? Bukannya Alvaro nanya Hito dimana? Sudah baik ia mau memanggilkan kenapa malah di pukul.

"Salahin tuh otak lo yang dungu."

Setelah mendapat kebebasan Jaka menatap teman temannya meminta penjelasan. Yang ia dapat malah wajah merah menahan tawa.

BAD DANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang