"Bangg!" Teriak Gio menghampiri Dery yang sudah berada di parkiran.
"Lama banget sih lo, udah lumutan nih gue!" Ucap Dery dengan nada kesal.
"Suruh siapa nungguin gue!" Ujar Gio sambil menaiki motor sportnya.
"Lah terus kalo gak nunggu lo gue naik apa?"
"Lo gak bawa mobil bang?" Tanya gio yang langsung di gelengi oleh Dery.
"Yaudah buruan naik!"
Mereka keluar dari sekolah dan membelah jalanan kota jakarta yang padat. Menikmati semilir angin sambil mengobrol hal receh yang Gio lontarkan.
"Oiya bang temen Gue mau kerumah lo mau ngikut juga gak?"
"Kayaknya nggak deh soal nya gue mesti beresin rumah bantuin bunda, secara gue kesini kemarin!"
"Hah, lo langsung pergi sekolah padahal baru nyampe Jakarta." Yang hanya diangguki oleh Dery.
"Sengaja sih, soal nya gue bosen kalo dirumah gak ada siapa-siapa. Bunda harus langsung pergi ngurusin surat kepindahan.!" Jelasnya. Gio mengangguk lalu ia mengantarkan Dery hingga depan komplek rumah nya.
"Duluan ya bang, kalo mau gabung nyusul aja!" Pamitnya diangguki oleh Dery. Tak lupa Gio meminjam jaket milik Dery untuk menutupi noda kuning di bajunya.
Drrttt Drrttt
Sesuatu bergetar di saku celana Gio, ia lalu memarkirkan motornya ke tepi jalan lalu mengecek siapa yang menghubunginya.
"Halo!"
"...."
"Hah, kenapa? Kok bisa sih!"
"...."
"Yaudah kita ketemu aja di supermarket, sekalian gue mau belanja makanan!" Jelasnya langsung mematikan sambungan tersebut. Gio langsung melesat menuju supermarket.
Sesampainya disana seorang lelaki yang duduk disana sedang menunggu dirinya. Mendengar suara Deru motor ia mendongak melihat adiknya turun dari atas motor sport miliknya.
"Ngapain minta ketemu disini, gak langsung jemput aja ke rumah lucas?" Tanya nya heran.
"Teman-teman gue mau kerumah bang mau main gak papa kan?"
"Oh, yaudah beli makanan dulu kalo gitu!" Mereka lalu masuk ke supermarket tersebut, lalu Gio meminta Anta ke rak minuman dan dirinya ke rak makanan biar efektif kan waktu katanya.
"Apalagi yaa,--aduhh sorry gue gak sengaja!" Ucap Gio panik karena menabrak orang hingga barang yang gadis itu bawa berserakan.
"Iya gapapa!" Jawabnya sambil memunguti makanan yang berserakan. Namun suara itu Gio pernah mendengarnya lalu ikut jongkok untuk membantu serta melihat wajah gadis itu.
"Lo? Yang tadi numpahin minuman di baju gue kan?" Tunjuk Gio setelah berhasil membereskan makanan tadi Gio langsung berdiri dan raut wajahnya berubah dingin.
"Soal tadi maaf, gue beneran gak sengaja!"
"Anggap aja gue nabrak lo barusan buat balas kejadian tadi. Jadi inpaskan!"
"Kill, lo gapapa?" Orang yang Gio tau adalah teman dari gadis didepannya menghampiri mereka dengan raut panik.
"Temen lo udah dateng. Lain kali hati-hati!" Gio meninggalkan shakill dengan wajah dingin.
"Kok bisa, kenapa lo nabrak dia lagi?"
"Ngga, Gio yang nabrak gue!" Ucap Shakill menatap nanar Gio yang sepertinya membenci dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sergio | Haechan
Roman pour Adolescents"Jen lariii" Gio menarik tangan Jeno mereka berlari tanpa arah bahkan Gio meninggalkan Motor sport nya di pinggir jalan. Mereka memasuki pemukiman warga dan terus berlari sesekali Gio menatap kebelakang memastikan orang-orang itu masih mengejar atau...