24

655 79 4
                                    

Sambil dengerin instrumen nya ya guys soal nya enak banget bikin tenang🌻







Semakin hari keadaan kesehatan Gio semakin menurun ia lebih sering merasa sakit kepala, merasa kelelahan padahal tidak melakukan aktivitas berat dan terkadang kesemutan atau mati rasa di bagian tubuh tertentu tak jarang juga ia mimisan walau pun Gio sudah bermain dengan baik tetap saja keadaanya ini akan terbongkar berjalannya waktu. Apa ia harus memberi tahu semuanya atau menyimpannya sendiri? Entah lah Gio enggan memperlihatkan betapa menyedihkan diri nya dan Gio tak ingin di kasihani

Gio berjalan di lorong rumah sakit Ia memakai headset putih yang bertengger di telinga nya mendengarkan lagu-lagu galau yang menurut nya bisa menenangkan hatinya. Saat sampai di depan pintu Gio mengetuk dan dari dalam terdengar seseorang menyuruhnya masuk.

"Siang, Dok!" Sapa Gio

"Siang Gio." Dokter Fauzan tersenyum hangat menyambut pasien yang sudah ia anggap adik itu.

"Bagaimana kondisi mu apakah lebih baik atau.."

"Tidak baik-baik aja dok." Ucap Gio menatap kosong ke depan. Dokter Fauzan menghela nafas berat

"Saya yakin kamu bisa melewati nya asal kamu mau menuruti apa yang saya bilang Gio dan pastinya semangat kamu untuk terus bertahan!"

"Seandainya saya mau apa bisa sembuh total?" Tanya nya meremehkan

"Gio, tidak ada yang tau Bagaimana esok akan terjadi apakah kita masih bisa menghirup udara segar? Melihat matahari terbit atau melihat senyuman orang-orang tersayang kita? Gak ada yang tau semua itu tapi setidaknya kita berusaha kita mencoba baik buruknya kita serahkan pada yang maha kuasa!"

"Dokter apa kemoterapi sakit?" Tanya Gio tak mengindahkan perkataan dr. Fauzan tadi.

"Jika kamu memiliki tekad yang kuat sesakit apapun itu semua nya akan terlewati Gio. Saya sangat berharap kamu bisa sembuh. Dan satu hal kemoterapi tidak menakutkan seperti yang kamu pikirkan."

"Lalu seperti apa proses kemoterapi itu?" Tanya Gio

"Proses pengobatan kanker ini terbagi menjadi dua tahapan utama. Yang pertama proses persiapan, beberapa yang harus kamu persiapkan seperti jalani tes kesehatan misalnya tes darah untuk memeriksa fungsi ginjal dan hati lalu tes jantung apakah ada masalah atau tidak dan sebagainya ..."

"Yang kedua proses pemberian obat pada bagian ini ada beberapa cara seperti dengan cara infus, injeksi, dan cara yang lainnya. Terlepas dari cara pemberiannya, obat kemo dapat bekerja dan memiliki tingkat keberhasilan yang hampir sama. Namun, tingkat keberhasilan pengobatan sebenarnya bergantung pada jenis kanker, keparahannya, usia, dan status kesehatan tubuh kamu ..."

"semua nya akan saya usahakan untuk kamu Gio. Kamu jangan khawatir terus lah berdoa pada tuhan untuk kesembuhan kamu."

"Tolong Gio, beri tahu orang tua mu jangan buat mereka menyesal di kemudian hari."

"Maksud dokter apa?"

"Sudah jam makan, sebaiknya kita keluar menghirup udara dan mencari makanan untukmu!" Gio hanya mengikuti  tak menolak juga tak mengiyakan.

Disinilah mereka duduk di kursi taman rumah sakit, niat awalnya mereka akan ke kantin namun rasa lapar Gio sudah hilang dan dokter Fauzan juga belum merasa lapar jadi mereka memutuskan pergi ke taman rumah sakit.

"Dulu saya punya adik." Dokter Fauzan membuka obrolan ia menatap Gio yang menatap lurus ke depan.

"Dia juga sama seperti kamu, menyembunyikan penyakitnya dari saya dan orang tua saya. Kami kira dia hanya sakit biasa karena dia tidak pernah sekali pun mengeluhkan rasa sakitnya kepada kami dan mungkin saya pun terlalu abai kepadanya." Dokter Fauzan menunduk Gio menatap nya lalu ia memalingkan wajahnya berpura-pura tidak peduli.

Sergio | HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang