Flasback
________Devan menelusuri jalan dengan motor sport nya ia bersenandung kecil sambil menatap fokus kedepan hingga di persimpangan jalan dari kejauhan ia melihat tubuh jangkung yang berdiri tegak, ia mengenali punggung itu juga topi yang selalu tersemat di kepala nya jika keluar dari rumah.
Saat Devan mendekati lelaki itu sepertinya dia sedang mengamati seseorang dari jauh. Devan jadi enggan menghampirinya sebab ia melihat seseorang yang di amati oleh Gio adalah Jeno dan Shakil. Devan melihat dari seberang jalan dimana ia memarkirkan motornya, menatap wajah pucat Gio dari kejauhan saja sudah sangat jelas apalagi jika dari dekat hati nya tiba-tiba berdetak dengan kencang.
Selama ini Devan selalu memperhatikan Gio walaupun ia sering ngatakan bahwa ia tak suka bahkan membenci Shakil tapi hati nya bertolak belakang dengan apa yang Gio lontarkan. Dari matanya saja terlihat jelas bahwa Gio memiliki perasaan yang sama seperti Shakil namun Gio belum menyadari nya karena selalu menepis perasaan itu.
Dilain sisi ternyata fakta lain yang ia ketahui bahwa Jeno pun menyukai gadis itu membuat Devan takut nanti nya ada kesalahpahaman yang tak seharusnya mereka debat kan.
Devan turun dari motor nya dan menitipkan motornya di warung kecil yang memiliki halaman yang lumayan luas. Ia berjalan mengikuti langkah Gio dari jauh. Rasa nya lucu ia mengikuti Gio dan Gio mengikuti Jeno dan Shakil. Kenapa ia terjebak di cinta segitiga ini?Punggung tegap itu sekarang semakin terlihat menyusut Devan melihat Gio sepertinya sedang berbalas pesan dengan Jeno terlihat setelah Gio mengetikkan sesuatu Jeno langsung celingukan mencari seseorang namun Gio tak ada niatan menampakkan diri nya ia hanya berdiri di balik pohon yang terdapat di pinggir jalan.
"Kenapa sih, Kalian harus suka sama cewe yang sama padahal di dunia ini populasi perempuan itu banyak!" erang Devan.
Dari jauh Devan melihat Jeno membawa Shakil ke tempat kedai masakan laut favorit mereka hingga setengah jam kemudian pergi ke mall yang tak jauh dari sana. Mungkin mereka sudah merencanakan untuk ke bioskop pikir Devan.
Sesampainya di mall benar dugaannya mereka pergi ke bioskop dan yang membuat nya kesal adalah Gio tetep mengikuti mereka masuk ke bioskop dan duduk tepat di belakang mereka lantas Devan ikut memesan tiket dan duduk tak jauh dari Gio.
Disana terlihat Jeno yang melamun dan Shakil yang berurai air mata sebab film yang menyayat hati jika saja Devan menghayati Film nya mungkin iapun akan menangis namun saat ini fokus nya hanya pada mereka bertiga.
Lalu Devan menatap Gio yang ada di depannya sebelah kiri, dari samping terlihat jelas Gio hanya memperhatikan Shakil tak sedikit pun ia menoleh kearah lain selain pada Shakil. Membuat hatinya semakin tak tenang dengan kemungkinan yang terjadi di masa yang akan datang.
"Gue takut suatu saat nanti pertemanan kita akan di pertaruhan hanya karena seorang wanita. Tapi gue juga gak mau egois buat larang kalian mencintai gadis pilihan kalian. Tapi kenapa harus satu gadis yang sama yang kalian taksir?" Batin Devan frustasi.
Setelah selesai menonton film nyatanya Jeno tetap tak memperhatikan Shakil yang menangis dengan mata sembab, "apa mungkin Jeno sedang memikirkan Gio?" Pikir Devan memandang wajah gelisah Jeno hingga Jeno sadar dan menenangkan Shakil dan tak lepas dari pandangan Gio yang menatap mereka dengan tatapan tak terbaca oleh Devan.
Shakil entah sengaja atau bagaimana tapi hal yang di lakukannya membuat gejolak di dalam tubuhnya semakin membuncah apalagi di depan Gio yang notabene pria yang dia sukai. Apa yang di pikirkan gadis itu yang menggenggam tangan Jeno yang membuat Jeno mematung.
Dan cowok mana yang akan menolak genggaman itu apalagi gadis itu adalah orang yang di sukai oleh lelakinya.
"Sialan." Umpat Devan setelah melihat Gio pergi dari mall itu dengan langkah gontai. Dapat Devan lihat Gio menampilkan wajah kecewa? Entah lah itu yang ia tangkap. Setelah kepergian Gio, Devan mencoba menghampiri mereka berdua dan berdehem membuat mereka berbalik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sergio | Haechan
Roman pour Adolescents"Jen lariii" Gio menarik tangan Jeno mereka berlari tanpa arah bahkan Gio meninggalkan Motor sport nya di pinggir jalan. Mereka memasuki pemukiman warga dan terus berlari sesekali Gio menatap kebelakang memastikan orang-orang itu masih mengejar atau...