Hari ini adalah jadwal pelajaran olahraga, Gio dan teman-teman kelasnya sudah bersiap untuk pemanasan. Sementara yang lainnya ke lapangan Gio dkk malah duduk selonjoran di tepi lapang sambil menikmati sinar matahari di pagi hari.
"Ayo anak-anak kita pemanasan dulu, dikarenakan guru olahraga kelas 12 IPS 2 sedang ada halangan jadi kelas kita dengan kelas sebelah di gabung ya!" Intruksi pak Dika.
Kelas 12 IPS 2 mulai bergabung dengan 12 IPS 3 mereka melakukan pemanasan dengan rapi kecuali Gio yang seperti cacing kepanasan entah tingkah nya ataupun mulut nya tak bisa diam. Akan tetapi dengan tingkahnya membuat teman-temannya yang lain ikut terhibur dengan tingkah ajaib Gio.
"Nah anak-anak karena kita ada dua kelas di gabung jadi kita akan melakukan permainan bola volly menjadi 4 kelompok dalam satu kelas yah. Kita tandingkan antara kelas IPS 2 dan IPS 3 jadi mulai bagi kelompok terserah kalian.
Mereka langsung mencari teman untuk satu tim dan Gio sudah lengkap yaitu Devan, Jeno, Vale, Raka, Dimas. Mereka mulai bertanding dengan tim kelas nya Shakil yap kebetulan yang pas bagi Shakil.
Gio mulai service atas dengan keras dan bola pun melewati net lawan namun tim lawan tak dapat menghalau bola yang yang datang ke arah mereka saking kerasnya hingga tim Gio menang 1-0. Permainan terus berlanjut hingga babak pertama selesai yang dimenangkan oleh tim kelas Gio dengan skor 25-19.
Tak lupa para penggemar Gio yang mensupport mereka memeriahkan permainan. Membuat kelas lain yang belajar mengalihkan atensi nya. Sekarang giliran Devan yang service bola dengan mendrible bola.
"Buruan elah, banyak gaya lo!" Cerocos Gio, lalu Devan melakukan service atas seperti yang selalu Gio lakukan dan
"Huuuuuu!!!!!" Sorakan yang ditujukan pada Devan menggema di lapangan sekolah, mereka menertawakan Devan yang sebelumnya banyak gaya tapi bolanya tak berhasil melewati net.
"Gaya di gedein, makanya tinggi tuh keatas bukan kebawah hahaha!!!" Ledek Gio membuat Devan berlari menghampiri Gio dan terjadi kejar-kejaran sesaat sebelum pak Dika menginterupsi mereka.
Priiiiittttt
Suara pluit nyaring di pendengaran semua orang lalu Gio dan Devan berhenti berlarian dan melanjutkan permainan. Di babak kedua ini permainan tampak sengit karena tim lawan tak ingin menyerah begitu saja. Mereka jadi kompak dan Gio pun sama tak bermain-main lagi mereka terus bertanding hingga skor 24-24. Sorakan terus bersahutan dari kedua kelas untuk timnya masing masing-masing. Dan Shakil yang berada disana tanpa sadar malah menyemangati Gio yang jelas-jelas tim lawan dari kelasnya.
"Semangat Giooo!!!" Sorak Shakil walau tak berteriak kencang seperti teman kelas lainnya.
"Heh, dia lawan kita ya ngapa semangatin si Gio sih. Atau lo mau pindah kelas? Sana pindah noh husssh husssh!!!" Usir Rara bercanda.
"Ihh Rara kok gitu, ini kesempatan dalam kesempitan namanya kapan lagi bisa nyemangatin Gio sedekat ini walau dia gak denger." Ucap Shakil masih dengan menyemangati Gio yang sudah basah dengan keringatnya.
"Dasar bucin Gio gak ada obat!!" Ketus Rara lalu melanjutkan sorakannya pada tim kelasnya.
"25-24!!" Teriak pak Dika mengumumkan skornya.
Gio dkk semakin semangat saat tau skornya. "Satu lagi guys, semangat!!!" Seru Gio pada teman-temannya. Mereka bermain seperti sedang melawan sekolah lain aja padahal cuman kelas sebelah tapi reaksinya sangat luar biasa jiwa tak mau kalah muncul pada diri mereka."26-24!!!" Priiittttttt. Suara pluit kembali terdengar dan pertandingan pun berakhir dengan dimenangkan oleh kelas Gio. Gio bersorak senang mereka berpelukan sambil melompat-lompat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sergio | Haechan
Genç Kurgu"Jen lariii" Gio menarik tangan Jeno mereka berlari tanpa arah bahkan Gio meninggalkan Motor sport nya di pinggir jalan. Mereka memasuki pemukiman warga dan terus berlari sesekali Gio menatap kebelakang memastikan orang-orang itu masih mengejar atau...