12

658 71 0
                                    

Gio menundukkan kepalanya di boncengan Devan, setelah dari pemakaman mereka memutuskan untuk pulang dan Gio mengajak Devan untuk menginap di rumah nya namun ditolak oleh Devan. Jadilah Devan mengantarkan Gio dan dirinya meminta Jeno untuk menjemputnya.

"Yakin lo gak mau nginep?" Tanya Gio yang kesekian kalinya

"Yakin lah, besok kan sekolah males banget dari sini terus pulang terus ke sekolah ngabisin tenaga aja. Pokoknya lo istirahat yang cukup kalo masih sakit jangan maksain sekolah awas lo!" Tunjuk Devan memperingati. Gio mengangguk dan tak lama Jeno datang.

"Gas!!!" Ucap nya

"Gas apaan anjir!!"

"Ayo katanya mau balik, buruan gue masih banyak urusan nih!"

"Dih, sok sibuk banget anjing!"

"Gi, kita balik dulu ya... emm sorry tadi gue kelepasan mukul lo, lo sih kalo ngomong gak bisa di pikir dulu!"

"Iyee,  gue paham udah sono lo berdua pulang dan thanks!!"

"Dih ngusir, udah Jen cusssss berangkatttt!!!!!" Gio terkekeh melihat kedua temannya. Ia bersyukur bisa di pertemukan dengan mereka dan berdoa semoga mereka akan selalu bernasib baik berteman dengannya. Ya itu doa Gio untuk teman-temannya ia tak ingin kejadian dimasa lalu terulang lagi jadi semaksimal mungkin Gio tak akan melakukan kesalahan yang sama lagi.

Gio melangkah memasuki halaman rumah nya setelah memarkirkan motornya di garasi, ia masuk kedalam ternyata keluarganya sedang menonton tv di ruang keluarga disana ada papa, mama dan abangnya.

"Lagi pada ngumpul nih ceritanya!" Gio langsung duduk di tengah-tengah orang tuanya dan memakan camilan yang ada di depannya.

"Salam dulu kek, apa kek lo sekolah kayak gak di ajarin aja!" Dengus Anta yang melihat adik laknat nya bermanja-manja pada dua orang duanya.

"Assalamualaikum!!"

"TE.LAT!" Ucap Anta penuh penekanan

"Terserah gue dong, lo sewot mulu dah sama gue!"

"Abang adek sama aja gak ada yang mau ngalah, pusing papa jadinya!!" Ucap Hendra sambil memijat pangkal hidungnya.

"Iya, bisa nya ribut aja, akur coba kalian itu bisa,kan?" Tanya sang mama yang sudah bosan dengan pertengkaran kedua putranya.

"Gak bisa mah, bang Anta dong yang harus ngalah dia kan abang Gio adek. Harusnya ngalah sama adek bang gimana sih!" Ujar Gio yang malah menyalahkan Anta yang sedang anteng dengan camilannya.

"Apa sih kok jadi gue!" Sewot Anta dan Gio menampilkan wajah menyebalkan andalannya yang semakin membuat Anta geram pengen nyekik tuh anak-- geram Anta

"Oh iya ma, Gio minta maaf ya janji deh gak bakal rewel kayak kemarin-kemarin. Mau mama kemanapun sama papa Gio gak akan nyuruh kalian pulang cepet-cepet tapi sampe kalian beres sama urusan kalian. Gio juga heran kenapa Gio kayak bocah di tinggal sendiri orang seneng ya, kayak si Devan bebas lah Gio malah gak mau haha...Tapi.." ucapan Gio terjeda, ia sengaja mengulur waktu untuk berlama-lama bersama mereka.

"Tapi apa sayang!!" Ucap sang mama yang penasaran dengan apa yang akan di lontarkan anak bungsunya itu.

"Coba tebak dulu dong, biar seru!!!"

"Apa sih, tebak-tebakan segala kamu tuh tinggal jawab apa susah nya!!!" Sang papa yang sudah penasaran pun angkat bicara

"Iya elah lo kebanyakan drama." Anta pun penasaran ia menunggu perkataan Gio tapi anak itu malah senyam senyum gak jelas.

"Tapi sebagai gantinya... Gioooo.... mauu.... adek baruuuuuuu!!!!" Dengan terputus putus Gio menyelesaikan kata-katanya membuat suasana di ruangan itu senyap seketika masih belum menangkap apa yang Gio katakan.

Sergio | HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang